Minggu, April 28, 2024

Disorientasi Pendidikan Era Digital

Nurul yzf
Nurul yzf
Mahasiswa Universitas Islam Negeri Syarifhidayatullah Jakarta,Prodi Manajemen Pendidikan.

Seperti yang kita ketahui bersama, perkembangan teknologi informasi saat ini semakin pesat. Dizaman era teknologi ini memberikan kita banyak kemudahan yang bisa dirasakan oleh berbagai bidang khususnya di bidang pendidikan. Semakin banyak alternatif pilihan pendidikan yang tidak hanya formal tetapi disisi lain juga ada pendidikan luar sekolah yang juga tidak kalah kualitasnya. namun tentu tidak luput dari dampak positif maupun negatif yang ditimbulkan.

Sebelum masuk kedalam pembahasan,kita terlebih dahulu harus memahami arti dari Disorientasi dan Pendidikan. Disorientasi adalah pandangan akan timbul apabila terdapat kesenjangan antara organisasi sosial sistem nilai kebudayaan dan pendidikan adalah usaha dasar terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak, ilmu hidup, pengetahuan umum serta keterampilan yang diperlukan dirinya untuk masyarakat berlandaskan Undang-Undang.

 

Disorientasi pendidikan dalam era digital merujuk pada tantangan dan perubahan yang dihadapi oleh sistem pendidikan akibat kemajuan teknologi digital. Beberapa faktor yang dapat menyebabkan disorientasi pendidikan dalam era digital melibatkan perubahan cara belajar, mengajar, dan mengelola pendidikan secara keseluruhan.

Membayangkan dunia  tanpa digital seperti mengacak-acak sejarah.digital begitu merasuki kehidupan kita sampai perbedaannya mustahil untuk dilihat lagi, mustahil tergambarkan karena sudah lebur dalam keseharian.faktanya 6 dari 10 manusia di dunia  ini menggunakan internet dan waktu tidur rata-rata manusia adalah 7-8 jam perhari, maka 40% dari jam bangun kita ada dalam internet.bagaimana kita membayangkan hidup tanpa internet dijaman era digital ini.

Teknologi memainkan peran kunci dalam pembelajaran saat ini.di dalam dunia pendidikan, teknologi mempunyai tantangan tersendiri yaitu memastikan bahwa guru memiliki pelatihan yang memadai untuk menggunakannya secara efektif. Dalam dunia digital yang penuh dengan informasi,penting untuk mengembangkan literasi digital yang kuat.sekolah harus mengajarkan siswa bagaimana menyaring informasi,mengevaluasi sumber,dan menghindari informasi palsu dan tidak akurat.

Kesenjangan akses juga menjadi perhatian besar,tidak semua siswa atau lembaga pendidikan memiliki akses yang setara terhadap teknologi. Hal ini dapat menciptakan kesenjangan dalam kualitas pendidikan antara mereka yang memiliki akses penuh terhadap perangkat dan internet, dan mereka yang tidak. Bagaimana kita dapat memastikan bahwa semua siswa dan lembaga pendidikan terlepas dari latar belakang mereka bisa memiliki akses yang setara ke pendidikan digital.pemerintah dan sekolah harus bekerja sama untuk mengatasi kesenjangan ini.

Disorientasi pendidikan era digital ini juga dapat menyebabkan pemisahan sosial di antara siswa. Mungkin ada risiko isolasi sosial karena kurangnya interaksi langsung, yang dapat memengaruhi perkembangan sosial dan keterampilan interpersonal siswa yang kemudian mengharuskan perubahan dalam kurikulum untuk mencakup keterampilan digital dan literasi media yang lebih tinggi.

Implementasi itu mungkin memerlukan sumber daya tambahan dan pelatihan bagi pendidik.dan yang harus menjadi perhatian pembelajaran di era digital ini yaitu sekolah perlu merancang kurikulum yang seimbang dan fleksibel yang kemudian memungkinkan siswa bisa mengakses materi pembelajaran secara mudah namun tetap memiliki pengalaman sosial dan interaksi yang mendalam dikelas. Meskipun teknologi dapat menyediakan akses ke sumber daya pembelajaran, ketidaksetaraan masih bisa muncul. Siswa dengan akses terbatas atau keterampilan teknologi yang kurang mungkin tertinggal dalam kompetisi pendidikan digital.

 

Fokus  yang berlebihan pada teknologi juga dapat mengesampingkan pentingnya pengembangan keterampilan tradisional seperti keterampilan interpersonal, kreativitas, dan kemampuan berpikir kritis. beberapa siswa mungkin tidak cocok dengan gaya belajar yang terkait dengan pendidikan digital. Ini dapat mengakibatkan ketidaknyamanan atau penurunan motivasi dalam proses pembelajaran.

Meskipun disorientasi dalam pendidikan era digital dapat membawa sejumlah tantangan, ada juga dampak positif  yang dapat muncul.Pendidikan era digital memungkinkan fleksibilitas dalam cara siswa mengakses materi pembelajaran. Siswa dapat belajar dari mana saja dan kapan saja, memungkinkan adaptasi terhadap gaya belajar individu dan kondisi kehidupan.Pada pendidikan era digital cenderung lebih berfokus pada pengembangan keterampilan seperti pemecahan masalah, kreativitas, kolaborasi, dan literasi digital, yang sangat penting dalam dunia pekerjaan modern.

Siswa sekarang memiliki akses lebih luas ke informasi melalui internet. Mereka dapat mengeksplorasi topik secara mendalam dan memperluas pengetahuan mereka tanpa terbatas pada sumber daya lokal.Guru dapat mengintegrasikan berbagai jenis materi pembelajaran, termasuk video, simulasi, dan sumber daya digital interaktif, untuk meningkatkan pemahaman siswa melalui variasi media dan orang tua dapat terlibat lebih aktif dalam pendidikan anak-anak mereka melalui platform digital yang memungkinkan pemantauan perkembangan akademis dan komunikasi langsung dengan guru.

Pendidikan era digital dapat membuka pintu bagi akses pendidikan yang lebih besar, terutama bagi mereka yang berada di wilayah terpencil atau tidak memiliki akses fisik ke institusi pendidikan tradisional.

 

Meskipun begitu, penting untuk memperhatikan dan mengatasi tantangan yang mungkin timbul agar manfaat teknologi dapat dioptimalkan dalam mendukung pendidikan yang bermutu.Tantangan pendidikan era digital ini merupakan masalah yang penting untuk masa depan pendidikan.pendidikan adalah investasi dalam masa depan.semua pihak harus berkontribusi untuk menciptakan lingkungan pembelajaran yang inklusif,relevan,dan memadukan teknologi dengan bijak.

Mengatasi disorientasi pendidikan dalam era digital membutuhkan pendekatan holistik dan kolaboratif dari semua pemangku kepentingan, termasuk pemerintah, lembaga pendidikan, pendidik, dan orang tua. Perlu ada perhatian khusus terhadap inklusivitas, keamanan, dan keseimbangan antara teknologi dan aspek-aspek tradisional dalam pendidikan.Sistem evaluasi dan penilaian mungkin perlu disesuaikan dengan konteks pembelajaran digital. Bagaimana mengukur pemahaman siswa secara adil dan akurat dalam lingkungan digital.

Nurul yzf
Nurul yzf
Mahasiswa Universitas Islam Negeri Syarifhidayatullah Jakarta,Prodi Manajemen Pendidikan.
Facebook Comment

ARTIKEL TERPOPULER

Log In

Forgot password?

Don't have an account? Register

Forgot password?

Enter your account data and we will send you a link to reset your password.

Your password reset link appears to be invalid or expired.

Log in

Privacy Policy

Add to Collection

No Collections

Here you'll find all collections you've created before.