Jumat, Oktober 4, 2024

Perbedaan OCD dan Perfeksionis yang Harus Kamu Ketahui!

Naswa Nurfadilah
Naswa Nurfadilah
Mahasiswa Ilmu Keperawatan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Beberapa orang menganggap atau mendiagnosa dirinya sendiri memiliki gangguan OCD karena mengerjakan sesuatu berulang-ulang dan merasa tidak tenang ketika pekerjaan tersebut tidak sesuai keinginannya.

Apakah gangguan OCD hanya sebatas itu? Atau hanya termasuk pada kepribadian perfeksionis? Sebelum mengetahui lebih lanjut tentang perbedaan keduanya, perlu kita ketahui terlebih dahulu definisi keduanya.

Apa itu OCD?

OCD atau Obsessive-Compulsive Disorder, terdapat dua kata yaitu Obsessive dan Compulsive. Obsessive merupakan pikiran terus-menerus yang terjadi berulang dan harus ditekan dengan pikiran yang lain, dan compulsive yaitu perilaku yang berulang dilakukan dalam upaya menghilangkan pikiran obsesif.

OCD merupakan gangguan kesehatan mental yang ditandai dengan pikiran, desakan, atau gambar yang terus-menerus membuat seseorang tertekan, dan untuk menghilangkan tekanan, orang tersebut perlu melakukan berulang kali dan sulit mengabaikan pikiran itu. Gangguan ini tentunya beresiko terhadap seseorang karena dapat menciptakan tekanan yang ekstrem dan berpengaruh pada kehidupannya. Orang dengan gangguan ini juga merasa dan sadar bahwa apa yang dilakukan tidak berarti atau tidak masuk akal.

Misalnya seperti seseorang merasa bahwa dirinya kotor dan senantiasa ingin mencuci tangan berulang kali hingga tangannya menjadi iritasi. Atau orang dengan obsesi terhadap keselamatan diri dan selalu merasa perlu menjaga keamanan rumah dengan membuka dan mengunci pintu berkali-kali hingga merasa segalanya aman dan kecemasannya berkurang. Gangguan OCD bisa disebabkan karena adanya faktor genetik, biologis, dan psikologis. Selain itu, bisa juga disebabkan kurang mampu memahami pekerjaannya apakah sudah cukup atau belum, dan kurang percaya dengan ingatannya sendiri.

Apa itu Perfeksionis?

Perfeksionis merupakan ciri kepribadian seseorang, yang mana orang tersebut berusaha menjadikan segala keinginannya terlihat sempurna. Orang yang perfeksionis memiliki kebiasaan yang mereka lakukan untuk memenuhi kepuasan atau keinginannya, dan tidak melakukannya karena kecemasan. Jika telah sesuai dengan keinginannya maka dia akan menganggap itu sebagai suatu keberhasilan. Pada dasarnya, kepribadian perfeksionis bermanfaat dalam kehidupan sehari-hari.

Apakah Gangguan OCD dan Perfeksionis Berkaitan?

Penjelasan di atas telah memberi sedikit gambaran terkait dengan OCD dan perfeksionis. Perbedaan keduanya berkaitan dengan kerasionalan aktivitas dan situasi tertentu. OCD juga bisa dikatakan sebagai sifat perfeksionis yang ekstrem. Seseorang yang perfeksionis yang awalnya mengerjakan sesuatu untuk menjadi sempurna dan memenuhi kepuasan tersendiri, berubah menjadi cemas berlebih ketika hal tersebut tidak sesuai dengan keinginannya.

Perfeksionis sebenarnya bisa kita sadari bahwa memiliki pribadi tersebut, berbeda dengan OCD yang perlu pengetahuan mendalam dan harus konsultasi dengan ahli jika benar memiliki gangguan tersebut dalam diri karena termasuk gangguan kejiwaan.

Seseorang tidak bisa mendiagnosa dirinya sendiri memiliki gangguan kejiwaan, karena bisa menimbulkan asumsi yang tidak pasti dan berdampak pada diri sendiri. Maka dari itu, perlu konsultasi kepada ahlinya dan mengetahui secara jelas penanganannya.

Naswa Nurfadilah
Naswa Nurfadilah
Mahasiswa Ilmu Keperawatan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Facebook Comment

ARTIKEL TERPOPULER

Log In

Forgot password?

Don't have an account? Register

Forgot password?

Enter your account data and we will send you a link to reset your password.

Your password reset link appears to be invalid or expired.

Log in

Privacy Policy

Add to Collection

No Collections

Here you'll find all collections you've created before.