Minggu, Mei 5, 2024

Menjaga Keamanan Identitas di Era Keterhubungan Digital

Farah Fathia
Farah Fathia
Undergraduate Student of Islamic Education at UIN Sunan Gunung Djati Bandung

Di tengah pesatnya kemajuan teknologi digital, menjaga keamanan identitas pribadi menjadi sebuah kewajiban bagi setiap penggunanya. Setiap klik, setiap transaksi online, bahkan setiap interaksi media sosial dapat meninggalkan jejak digital yang memberikan akses potensial kepada informasi pribadi kita.

Dalam era di mana kehidupan kita semakin terhubung secara digital, tantangan yang dihadapi bukan hanya melindungi diri kita dari serangan siber dan hacker, tetapi juga memastikan bahwa integritas identitas kita tetap terjaga di tengah lautan informasi digital yang tak terbatas.

Tingkat kesadaran masyarakat tentang pentingnya privasi identitas dalam dunia digital yang tergolong rendah menyebabkan banyaknya kebocoran identitas, baik berupa identitas pribadi, instansi, ataupun yang lainnya. Bukan tanpa sebab hal tersebut dapat terjadi, tetapi penyalahgunaan dan kelalaian dalam menjaga keamanan identitas yang menjadi faktor utamanya.

Secara tidak sadar, banyak pengguna yang membagikan identitas pribadinya yang menjadi konsumsi publik sehingga hal itu dijadikan kesempatan untuk peretas identitas (hacker) dalam mengumpulkan data dan informasi yang akan mereka gunakan untuk kepentingan pribadi dan merugikan pemilik data bersangkutan. Kerugian ini bisa berupa penyalahgunaan data untuk pinjaman online atau bank, pencemaran nama baik individu atau instansi, kehilangan data sensitif, dan lain sebagainya.

Pemahaman mendalam terkait dengan dunia digital perlu dipelajari secara menyeluruh guna menjaga data dan keamanan diri agar data pribadi tidak menjadi konsumsi publik. Menjaga keamanan data menjadi dasar yang harus diterapkan oleh seseorang ketika terjun dan terdaftar dalam dunia digital karena sedikit pun data yang kita publikasikan, bisa menjadi celah atau kesempatan emas bagi peretas yang tidak bertanggung jawab untuk mencari data kita secara menyeluruh dan menggunakannya untuk kepentingan mereka. Meskipun beberapa orang melakukan publikasi data sebagai ajang personal branding, tetapi tetap saja kontrol data harus dilakukan demi menjaga keamanan data pribadi agar tidak mudah diretas.

Perkembangan digital akan terus berkembang setiap harinya. Perubahan akses yang signifikan membuat pengguna digital tak terbatas oleh umur, siapa pun bisa menggunakannya tanpa terkecuali dan tidak sedikit orang yang menggunakan data palsu agar bisa terhubung dan terdaftar di jaringan digital. Hal ini meningkatkan risiko kebocoran data yang disebabkan oleh kelebihan informasi data, penggunaan data serupa, dan lain-lain.

Maka dari itu, pengguna digital harus memahami terlebih dahulu panduan penggunaan digital dengan baik karena ketika terjadi kelalaian dan kebocoran data, orang yang dirugikan tidak hanya satu sampai dua orang saja, tetapi akan merambat ke seluruh instansi yang terhubung dengan data pengguna digital.

Dengan rutin mengunci akun-akun digital, memperkecil ruang konsumsi publik, dan berhati-hati dalam mengakses situs-situs yang ada dapat membantu kita untuk menjaga keamanan identitas kita dan mencegah hacker meretas akun kita. Selain itu, pembinaan dan pengontrolan digital pada masyarakat juga dapat memperkecil risiko penyebaran data secara ilegal.

Farah Fathia
Farah Fathia
Undergraduate Student of Islamic Education at UIN Sunan Gunung Djati Bandung
Facebook Comment

ARTIKEL TERPOPULER

Log In

Forgot password?

Don't have an account? Register

Forgot password?

Enter your account data and we will send you a link to reset your password.

Your password reset link appears to be invalid or expired.

Log in

Privacy Policy

Add to Collection

No Collections

Here you'll find all collections you've created before.