Sabtu, Mei 4, 2024

Revolusi Tak Meminum Susu Sendiri

Budicanggih
Budicanggih
Budi Hartono, biasa dipanggil budicanggih adalah seorang warganegara biasa pecinta kopi lokal, yang meminati masalah-masalah sosial politik dan media sosial.

Lalu bagaimana di Indonesia?Revolusi di Indonesia dimulai pada 1945, meliputi revolusi fisik perang kemerdekaan, revolusi sosial-politik mempertahankan kemerdekaan. Dan Praktis kata “revolusi” tidak didengungkan lagi sejak 1967 ketika rezim Orde Baru berkuasa. Yang sekarang dijalankan adalah revolusi mental ala Presiden Joko Widodo dengan nawacita. Kecuali minum jamu dan buat website, revolusi mental belum menemukan bentuknya. Syahdan, muncul ide revolusi putih dari Ketua Umum Parta Gerindra, Prabowo Subianto. Tentu kita sepakat dengan Bung Karno, bahwa “Revolusi belum selesai”, maka diperlukan revolusi lanjutan, yaitu revolusi minum susu.

Mengutip dari Taufik Ismail, srevolusi selalu memakan anak sendiri. Itulah yang terjadi dalam panggung peradaban bumi manusia. Bagaimana dengan Revolusi Putih ala Prabowo?

Revolusi Putih adalah gerakan minum susu kepada masyarakat, terutama anak-anak agar berkarakter sehat dan kuat. Ide ini sudah dipelopori oleh keluarga Prabowo dipeternakannya di Sentul pada 2008 lalu. Namun gaungnya tidak terdengar, karena Prabowo belum berhasil memenangi suksesi kepemimpinan nasional dari setiap pemilihan presiden mulai dari tahun 2004 hingga 2014. Baru minggu lalu ide ini dilempar ke publik Jakarta setelah Pasangan dukungan Gerindra, Anis-Sandi resmi menjadi Gubernur DKI Jakarta. Wacana ini tentu saja sangat bagus dan bermutu, namun wacana tersebut mendapat sambutan yang cukup beragam dengan dukungan dan sindiran yang juga kurang lebih setara.

Tak tanggung-tanggung, otokritik datang dari Menteri Kesehatan Nila F. Moeloek, menurutnya, lebih baik makan ikan daripada minum susu, kandungan gizinya tinggi dan ketersediaannya mencukupi secara nasional. Dikutip dari berbagai media Menkes mempertanyakan: “Saya agak nggak setuju. Susu kalian tahu dapat dari mana? Dari sapi. Cukup nggak sapi kita? Sebanyak 250 juta penduduk mesti dapat dari mana?” kata Menteri Nila di Istana Negara, Jl Veteran, Jakarta Pusat, Kamis (26/10/2017).

Menurut Deputi Pembangunan Manusia, Masyarakat dan Kebudayaan Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas), Subandi, menjelaskan kebutuhan konsumsi susu nasional berkisar antara 4,45 juta ton atau setara dengan 17,2 kg setiap orang per tahunnya. Dari total kebutuhan susu nasional, pelaku usaha lokal baru bisa memenuhi sekitar 20 persen, artinya 80% produk susu masih import.

Pertanyaan selanjutnya adalah mampukah pemerintah yang dimotori oleh Gerindra membalik data tersebut? Pertanyaan kedua jika memang sudah direncanakan impor, siapa importirnya dan berafiliasi dengan kelompok politiknya siapa? Bak kayuh dilaju gayung bersambut, Menteri Kelautan dan perikanan Susi Pudjiastuti mengamini otokritik Menkes. Menteri Susi mengatakan ikan di Indonesia melimpah, bisa membantu mengurangi defisit dan sehat. Sambil melempar guyon Menteri eksentrik ini mengatakan lebih baik Susinisasi daripada revolusi putih.

Berbeda dengan revolusi yang sudah terjadi, selalu meminta korban dan kerap memakan anak sendiri. Berdasarkan informasi dari Bappenas maka wacana revolusi putih agaknya tidak meminum susu sendiri, maklum sapinya import, walaupun susunya lebih besar dan putih, seringkali sapinya bermasalah. Dan kemungkinan banteng lebih dulu minum susu, terbukti mulutnya putih, hehehe.

Saya dikirimi meme berisi tulisan revolusi putih bergambar Gerindra dan Prabowo serta Menteri Susi dan Menteri Nila. Dengan jelas tertulis pesan “kalau emak-emak sudah ngomong, kelar idup loe!!!” #kalem

Budicanggih
Budicanggih
Budi Hartono, biasa dipanggil budicanggih adalah seorang warganegara biasa pecinta kopi lokal, yang meminati masalah-masalah sosial politik dan media sosial.
Facebook Comment

ARTIKEL TERPOPULER

Log In

Forgot password?

Don't have an account? Register

Forgot password?

Enter your account data and we will send you a link to reset your password.

Your password reset link appears to be invalid or expired.

Log in

Privacy Policy

Add to Collection

No Collections

Here you'll find all collections you've created before.