Sabtu, April 27, 2024

Merawat Eksistensi Becak Motor Medan

M. Hariansyah
M. Hariansyah
Lahir : Kota Tengah, 10 Mei 1997. Seorang Mahasiswa PPKn Fis Unimed, Alumni Climate Blogger, Bogor 2017 dan Alumni Anti-Corruption Youth Camp, Bandung 2017

Siapa yang tidak tahu mengenai becak motor (betor) di kota medan? Bahkan kawan-kawan saya di beberapa daerah di Pulau Jawa sempat menanyakan perihal keunikan becak motor  Medan kepada saya.

Mulai dari sejarah, bentuk betor yang sekilas memang sedikit berbeda dengan kendaraan sejenis yang ada di Jawa, karena kalau di Pulau Jawa, selain tidak menggunakan mesin motor (alias menggayuh) karena menggunakan sepeda dan terlebih tempat duduk penumpang, berada di depan pengendara yang jauh berbeda dengan betor Medan, yang menggunakan mesin motor dan tempat duduk penumpang berada disamping pengendara tersebut.

Sangking penasarannya kawan-kawan saya dari Pulau Jawa, yang kebetulan belum pernah datang berkunjung ke kota medan dan melihat langsung keunikan angkutan umum masyarakat kota medan yang tersohor ini, sampai mempertanyakan kebenaran perangai abang tukang becak motor medan sebagai pengendaranya yang katanya mudah dan cepat untuk di ajak berkomunikasi,kalau orang medan bilang; enak di ajak cakap-cakaplah.

Becak motor sebagai transportasi khas kota medan memang banyak kita temui dikota medan, terlebih di pinggir-pingir atau di persimpangan jalan yang memang sedang menunggu penumpang. Becak motor medan sebagai transportasi yang seringdi gunakan masyarakat untuk bermobilisasi dari satu tempat ke tempat lainnya. Becak motor  medan selalu setia mengantarkan penumpang ke sekolah, ke kampus, tempat kerja hingga ke pasar.

Kadang bukan hanya menjadi angkutan penumpang orang saja bahkan dapat digunakan sebagai alternatif angkutan barang. Becak motor medan selalu dinamis,dan selalu dapat di andalkan masyarakat kota medan di pelbagai situasi dankondisi sebagai angkutan masyarakat. Namun, tampaknya kejayaan dan kepopuleran angkutan masyarakat kota medan tersebut tidak mampu bertahan selamanya.

Ditengah-tengah arus globalisasi dan era millineal’s seperti sekarang ini,masa-masa emas nan penuh digdaya angkutan masyarakat tersebut mulai rapuh,seperti keadaan armada-armada becak motor Medan yang telah terkikisusia. Hal itu di buktikan oleh beberapa kali aksi demonstrasi yang di lakukan oleh pengendara betor Medan yang merasa lahan mata pencahariannya, mulai di kuasai oleh orang lain.

Orang lain yang dimaksud adalah suatu transportasi yang lahir mengikuti perkembangan zaman, angkutan perorangan maupun kelompok yang memungkinkan bisa antar jemput kemanapun dan kapanpun.

Kehadiran transportasi online namanya, dengan pelayanan dan keamanan yang notabene sangat dibutuhkan masyarakat ketika menggunakan jasa angkutan, ditambah dengan kemudahan yang diberikan, transportasi online kini banyak menjadi pilihan masyarakat.

Kehadiran transportasi online di berbagai daerah di Indonesia, termasuk di kota medan, memang menambah pilihan masyarakat dalam menggunakan jasa angkutan, membawa kemudahan bagi masyarakat sekaligus membawa dampak permasalahan dalam “dunia bisnis” penyedia jasa angkutan, terlebih dampak sangat terasa bagi kalangan penyedia jasa angkutan konvensional.

Aksi demonstrasi yang beberapa kali di lakukan oleh jasa angkutan konvensional,termasuk pengendara betor Medan dan angkutan lainnya adalah sebuah bentuk penolakan terhadap jasa transportasi online tersebut. Mereka merasa dengan hadirnya transportasi online ini telah mengambil alih para penumpang-penumpang mereka sebelumnya dan berefek kepada pendapatan mereka yang turun secara drastis karena semakin hari semakin sulit untuk mendapatkan penumpang.

Menurut penulis, jelas ini bukan masalah yang benar-benar ditimbulkan atas hadirnya transportasi online ini, karena itu semua berada pada pilihan penumpang, para penumpang dapat menjatuhkan pilihannya dalam menggunakan jasa angkutan baik transportasi online maupun transportasi konvensional dengan melihat servis yang diberikan jasa angkutan tersebut.

Karena pada prinsipnya, tidak ada yang dapat memaksa seseorang untuk memilih menggunakan jasa angkutannya, tapi servis yang di berikan jasa angkutan itulah yang akhirnya membuat seseorang untuk lebih memilih menggunakan jasa angkutan tersebut.

Sama dengan halnya, bahwa seseorang atau suatu instansi tidak dapat atau tidak berhak menghalangi, mencegah atau bahkan melarang seseorang untuk bekerja di dalam bidang apapun, termasuk jasa transportasi ini.

Namun, seyogianya para pengendara becak motor harus berpikir secara dewasa menanggapi perihal persaingan bisnis yang di hadapkan pada era digitalisasi seperti sekarang ini, mengapa penumpang lebih memilih menggunakan jasa transportasionline dari pada jasa angkutan becak? Padahal dahulu jasa angkutan betor Medan sangat digemari oleh masyarakat kota Medan.

Dalam kondisi ini juga menggambarkan kondisi masyarakat perkotaan yang rasional.Masyarakat kota, dalam kajian tentang tindakan rasional oleh Max Weber menjelaskan bahwa dalam bertindak, masyarakat akan mempertimbangkan aspek yakni Eksperimental atau instrumen yakni rasionalitas untung rugi.

Aspek iniyang dominan dipakai oleh masyarakat kota dibanding ketiga aspek lainnyaseperti tradisional, religius serta nilai. Hal ini tergambarkan denganmasyarakat yang lebih memilih menggunakan transportasi online dari pada becak motor.

Sejurus dengan itu, maka penyedia jasa angkutan becak motor (betor) harus mulai berpikir kreatif, dengan berbenah diri, memoles armada-armada becak motornya, jikalau tidak ingin terus mengalami keterpurukan dalam persaingan bisnis dewasa ini dan untuk terus menjaga eksistensinya di jalanan kota Medan dan sebagai transportasi yang di kenal transportasi khas kota Medan.

Mungkin hal yang dapat di contoh para penyedia jasa angkutan becak motor dikota Medan, menjadikan becak motor yang dikenal sebagai transportasi khas kota Medan menjadi transportasi wisata, seperti kendaraan tuk tuk yang ada di negara Thailand.

Sama dengan becak motor medan, tuktuk juga di kenal sebagai transportasi khas yang ada di Thailand dan sebagai transportasi yang mengantarkan setiap wisatawan yang ingin berkeliling kota atau menuju lokasi destinasi wisata Thailand. Artinya  para penyedia jasa angkutan becak motor di kota Medan, harus berbenahdiri, dapat mempercantik diri dengan menambah ke khas-an atau keunikan dari becak motor Medan seperti memberi motif-motif kain ulos pada warna di setiap armada becak motor Medan.

Sehingga memberikan kesan yang lebih menarik, nyaman dan aman untuk di gunakan sebagai jasa angkutan masyarakat kota Medan atau bagi setiap wisatawan yang datang berkunjung ke kota medan. Terlebih hal ini perlu adanya dukungan dari pemerintah daerah bagi para penyedia jasa angkutan becak motor Medan,untuk terus menjaga eksistensinya yang dikenal sebagai transportasi khas kota Medan, dengan menjadi transportasi wisata.

M. Hariansyah
M. Hariansyah
Lahir : Kota Tengah, 10 Mei 1997. Seorang Mahasiswa PPKn Fis Unimed, Alumni Climate Blogger, Bogor 2017 dan Alumni Anti-Corruption Youth Camp, Bandung 2017
Facebook Comment

ARTIKEL TERPOPULER

Log In

Forgot password?

Don't have an account? Register

Forgot password?

Enter your account data and we will send you a link to reset your password.

Your password reset link appears to be invalid or expired.

Log in

Privacy Policy

Add to Collection

No Collections

Here you'll find all collections you've created before.