Banyak perilaku generasi muda khususnya kaum milenial di zaman modern ini yang menyimpang dari nilai-nilai pancasila, dimana perilaku masyarakat terlalu terfokus pada perkembangan teknologi.
Suatu sikap yang menyimpang dari karakter Pancasila, dimana anak-anak zaman sekarang tidak memiliki rasa kepedulian terhadap sesama, kurang menghargai orang lain, mementingkan diri sendiri dan mementingkan diri sendiri. Masalah seputar karakter atau moralitas jauh lebih umum saat ini daripada di masa lalu.
Masalah penurunan kepribadian khususnya pada generasi muda menjadi hal yang sangat memprihatinkan, karena generasi muda adalah milik negara yang akan berperan di masa depan.
Kemerosotan kepribadian juga menimbulkan hipotesa bahwa suatu negara dianggap mengalami krisis kepribadian, kemerosotan moral suatu generasi bangsa dapat menyebabkan matinya suatu bangsa.
Dalam kondisi dan situasi saat ini, sering muncul krisis kepribadian antara lain kebebasan berserikat, perkelahian dan kekerasan terhadap anak dan remaja, serta penyalahgunaan zat. Kemudian di zaman modern, dimana teknologi berperan sangat penting dalam kehidupan, krisis kepribadian dalam menggunakan jejaring sosial, maraknya hoax, pornografi, pelecehan di jejaring sosial, lahirnya individu-individu. Saat itu, kuatnya penetrasi media sosial menjadi salah satu penyebab hilangnya nilai-nilai Pancasila.
Karakter yang baik merupakan suatu keharusan dalam diri setiap manusia, khususnya generasi suatu negara. Anak muda merupakan generasi yang sangat mudah dipengaruhi oleh ide dan gagasan asing, sehingga mudah untuk mengubah kebiasaan atau perilaku dalam kehidupan sehari-hari.
Anak muda masa kini, atau kaum milenial pada umumnya, harus berani menghindari ekses zaman sekarang. Kemerosotan moral pada generasi muda khususnya menunjukkan bahwa ilmu yang diajarkan di sekolah belum memberikan dampak.
Karakter Pancasila harus dijadikan sebagai nilai-nilai yang berlaku bagi kita sebagai generasi muda Indonesia. Kita sudah tahu kualitas generasi suatu negara akan sangat mempengaruhi kualitas negara itu sendiri. Sebagai generasi muda harus mampu menjunjung tinggi nilai-nilai inti dari nilai-nilai pancasila yang sangat berpengaruh terhadap kemajuan suatu negara.
Kepribadian adalah sikap, perilaku, motivasi, dan keterampilan. Pada masa ini, perubahan mempengaruhi pembentukan kepribadian pada diri seseorang, begitu pula pada generasi sekarang.
Untuk mengembangkan karakter positif pada generasi muda saat ini, salah satunya adalah pendidikan yang baik. Pertumbuhan karakter akan kuat dengan sendirinya jika mendapat banyak dukungan dan dorongan dari sekitarnya. Pendidikan menjadi peran penting untuk membantu dan mendorong.
Pembinaan karakter pada prinsipnya tidak dapat dipisahkan dari kegiatan pembelajaran, karena pembinaan karakter merupakan konten yang harus diajarkan dan dilakukan oleh siswa. Pendidikan merupakan upaya untuk memajukan perkembangan dan kematangan kepribadian (kekuatan budi pekerti), jiwa dan raga yang tidak terpisahkan sehingga dapat memajukan kehidupan yang sempurna bagi peserta didik.
Menurut Bhagaskoro, Utungga Pasopati dan Syarifuddin, pada tahun 2019 Pancasila menjadi pedoman kegiatan yang ingin kita lakukan karena Pancasila merupakan ideologi bangsa Indonesia yang kokoh. Secara khusus, kita sebagai bangsa Indonesia hidup dalam berbagai situasi atau ruang yang beragam seperti ras, suku, dan agama. Pancasila dapat menjadi sumber dasar moralitas atau standar sebagai acuan untuk menentukan benar dan salah, benar dan salah, tindakan dan perilaku masyarakat Indonesia.
Menurut Rajasa (2007), generasi muda harus mengembangkan karakter nasionalisme melalui tiga proses, yaitu:
1. Character building, yaitu generasi muda berperan membangun karakter positif bangsa melalui kemauan menjunjung tinggi nilai-nilai moral dan menerapkannya dalam kehidupan nyata.
2. Untuk mempraktekkan keberanian, generasi muda harus menjadi model pengembangan keberanian nasional yang positif dengan berinisiatif membangun kesadaran kolektif yang sangat kohesif.
3. Insinyur karakter, khususnya generasi muda, memainkan peran luar biasa dalam sains dan budaya, serta berkontribusi dalam proses pembelajaran dengan mengembangkan kepribadian positif yang relevan dengan zaman.
Jalan yang dapat ditempuh untuk mereplikasi nilai-nilai Pancasila dapat dimulai dengan melaksanakan pendidikan di Indonesia. Cara penanaman kembali nilai-nilai pancasila dapat dilakukan dengan mengadakan kegiatan doa berjamaah atau kegiatan kerohanian di sekolah-sekolah untuk membudayakan nilai dan karakter pancasila sesuai sila pertama.
Kemudian, tanamkan jiwa kebangsaan dan cinta tanah air di lingkungan pendidikan. Rasa nasionalisme dan patriotisme dapat ditumbuhkan dengan menyelenggarakan kegiatan seperti pengenalan upacara bendera setiap hari Senin, menyanyikan lagu-lagu daerah yang berbeda untuk menumbuhkan rasa bangga akan perbedaan kekayaan dari Indonesia.
Menyelenggarakan kegiatan bakti sosial untuk menanamkan nilai-nilai Pancasila sesuai sila ke-4 yaitu kesejahteraan. Pada dasarnya pembangunan karakter bangsa dengan nilai-nilai Pancasila bertujuan agar manusia Indonesia mampu bersikap dan berperilaku dengan baik sehingga dapat mengantarkan negara Indonesia menuju kehidupan yang sejahtera sesuai dengan asas-asas hukum.
Pancasila sebagai ideologi bangsa Indonesia merupakan dasar dan pedoman bagi segala sikap dan perilaku yang hendak kita terapkan dalam kehidupan sehari-hari. Sebagai generasi bangsa, kita harus menjunjung tinggi sistem nilai Pancasila agar kita menjadi generasi penerus yang dapat memimpin Indonesia maju menuju cita-cita dan cita-citanya.
Pendidikan memegang peranan penting dalam pembentukan dan pengembangan kepribadian bagi generasi bangsa, pendidikan sebagai alat untuk mendorong dan membantu mewujudkan kepribadian bangsa Indonesia yang sesuai Pancasila. Membangkitkan kesadaran dan memimpin seluruh generasi dapat menjunjung tinggi nilai-nilai Pancasila sebagai falsafah bangsa. Tingkah laku dan tingkah laku generasi muda sangat besar pengaruhnya dan menentukan kualitas suatu negara.