Diduga kuat Arab Saudi berkonspirasi dengan Inggris dan Amerika Serikat (AS) untuk menekan muslim Ahlussunnah Wal Jama’ah di sejumlah negara di dunia. Melalui ‘tentara boneka’ ciptaan mereka seperti Wahabi dan Salafi, Arab Saudi ingin menebarkan Islam versi mereka.
Namun, gelagat busuk Arab Saudi akhirnya tercium oleh sejumlah pemimpin muslim di negara-negara Timur Tengah. Konflik fisik antarsesama umat muslimpun tak terhindarkan. Salah satu kelihaian Arab Saudi adalah mereka berhasil ‘menelikung’ kaum muslim yaitu seolah-olah mereka menerapkan Al-Quran dan Sunnah. Keluarga Kerajaan juga acapkali menampilkan diri sebagai pelayan umat hanya karena di negeri mereka terdapat Makkah dan Madinah yang banyak dikunjungi kaum muslim dari berbagai negara.
Arab Saudi juga terkesan banyak memberikan bantuan kepada kelompok Islam maupun negeri-negeri Islam untuk mencitrakan mereka sebagai pelayan umat dan penjaga dua masjid suci (Khadim al-Haramain). Sekarang, ‘pencitraan’ itu semakin hancur mengingat keluarga Kerajaan semakin ‘bergaul akrab’ dengan AS yang rela mengorbankan nyawa, harta dan menekan negara-negara berpenduduk muslim.
Wahabi Takfiri
Perlu diketahui bahwa penguasa Makkah dan Madinah saat ini adalah Keluarga Kerajaan Aly Saud yang mengusung paham Khawarij dan Mujasim. Mereka selalu meneriakkan pengkafiran, pembid’ahan, pemusyrikan dan penghalalan darah kaum muslim. Inilah yang menjadi ciri Wahabi Takfiri sebagai perwujudan kaum Mujasim modern.
Jargon mereka yang terkenal ialah “Kembali kepada Quran dan Sunnah“. Maksudnya adalah kembali kepada pemahaman Quran dan Sunnah versi mereka, bukan sesuai petunjuk Nabi Muhammad SAW.
Seperti banyak diberitakan media massa dunia, sampai saat ini kerajaan Arab Saudi tidak pernah membantu Palestina? Bahkan, Arab Saudi ‘bercumbu mesra’ dengan kaum Zionis dalam sejumlah pertemuan politik rahasia.
Saat ini di Saudi Arabia terjadi sejumlah pembunuhan, siksaan dan penangkapan terhadap para ulama. Semua tindak kekerasan Arab Saudi tertulis dalam kitab-kitab sejarah Islam. Gerakan Wahabi yang didanai Inggris dan Yahudi ini, memaksa kaum muslim untuk menjadi tentara ‘boneka’ mereka.
Ada sebuah camp tempat pelatihan yang dinamakan Hajar al-Arkawiyah. Di sana para instruktur militer dari Inggris melatih daya tempur mereka dan menancapkan doktrin kepada para pengikutnya bahwa siapapun orang Islam yang tidak bermazhab Wahabi adalah kafir dan halal darahnya. Mereka didoktrin untuk membenci kaum muslim yang berbeda mazhab. Tentara ‘boneka’ (kaum muslim) ini digembleng menjadi tentara pembunuh tersadis dan biadab, mirip dengan tentara Hulagu Khan yang menghabisi kekhalifahan Dinasti Abbasiyah atau tentara Serbia yang membantai ratusan ribu warga muslim di Bosnia Herzegovina.
Tentara Boneka
Tentara ‘boneka’ ini menamakan mesin perangnya dengan sebutan al-Ikhwan. Mereka menamakan peperangannya dengan sebutan Jihad. Mereka menamakan penyerbuannya dengan sebutan Ghazawat. Mereka menamakan kemenangannya dengan sebutan Futuhat. Mereka menamakan prajuritnya yang mati dengan sebutan Syuhada. Mereka menamakan musuhnya dari kaum muslimin yang berbeda mazhab dengan sebutan kafir.
Jadi, jelaslah bahwa Arab Saudi sampai sekarang tidak pernah menerima Ahlussunah Wal Jama’ah yang dibawa oleh para imam mazhab. Bahkan, kabarnya mereka mengkafirkan seluruh imam mazhab dan penganut Ahlussunah Wal Jama’ah.
Sumber
WEB.TELEGRAM.ORG
.http://mahkota77.hexat.com/beritaku/__xtblog_entry/11229669-arab-saudi-bukan-negara-islam-tapi-pedagang-dan-juragan-islam?__xtblog_block_id=1