Berharap Sukses di Luar Negeri
Banyak orang Indonesia yang berharap dapat meraup kesuksesan dengan jalan bekerja di luar negeri. Jumlah orang Indonesia yang bekerja ke luar negeri juga cukup banyak. Berdasarkan data BNP2TKI, penempatan tenaga kerja Indonesia dari bulan Januari-Agustus 2017 mencapai 148.285 orang. Negara tujuan tenaga kerja Indonesia yang banyak ke Malaysia dan Taiwan. Jika merujuk pada Kelompok Lapangan Usaha Indonesia, umumnya para Tenaga Kerja Indonesia bekerja di sektor usaha Jasa Kemasyarakatan, Sosial, dan Perorangan.
Harapan dapat mendulang kesuksesan merupakan impian TKI sejak sebelum berangkat ke negara tujuan. Banyaknya cerita pilu di berbagai media tidak menyurutkan langkah para TKI yang mencoba peruntungan nasib di negeri orang. Kisah duka dan bahagia TKI seringkali didapatkan dari berbagai media, baik media massa ataupun media sosial. Tak jarang pula cerita TKI yang tinggal di negara maju dapat menikmati fasilitas kecepatan internet dengan kecepatan tinggi. Munculnya nama-nama TKI yang cukup populer di dunia maya tentunya fenomena yang menarik.
Bahkan saat awal-awal setelah dilantik menjadi Presiden, Presiden Joko Widodo dengan menggunakan sarana ruang situasi (situation room) memanfaatkan teknologi internet untuk menyapa TKI. Disebutnya sebagai e-Blusukan, yang sejatinya merupakan konferensi jarak jauh dengan perwakilan TKI di berbagai negara.
Kisah Mantan TKI Yang Sukses
Kisah mantan TKI yang sukses tentunya menjadi salah satu motivasi kenapa banyak yang ingin menjadi TKI. Harapannya sepulangnya dari bekerja di luar negeri dapat membawa modal untuk usaha. Sebagai contoh yaitu Abdullah Hadi, yang sekarang ini telah menjadi orang sangat sukses di Pati. Dahulunya Abdullah Hadi merupakan TKI dari Korea Selatan. Namun sekarang telah menjadi pengusaha ayam potong dan pemilik lembaga pendidikan dan ketrampilan Bahasa Korea (SONAGI).
Contoh yang lain yaitu Anis Rohmawati, yang merupakan mantan TKI Malaysia. Setelah tidak menjadi TKI memulai usaha produksi makanan olahan aneka keripik. Modal usahanya juga ada yang meminjam di BPR Jatim dengan masa pinjaman selama 2 tahun.
Remitansi atau transfer uang yang dilakukan oleh TKI sangat berarti bagi pembangunan di Indonesia. Menurut data Bank Indonesia, remitansi TKI dari bulan Januari sampai Juni 2017 mencapai 57,6 Trilyun. Tidak mengherankan jika uang yang dikirimkan pekerja migran merupakan salah satu arus uang yang cukup besar terutama bagi negara-negara berkembang. Dana-dana yang dikirimkan ke Indonesia berperan cukup penting dalam mendorong laju perekonomian, khususnya di daerah yang mengirimkan banyak TKI.
Peluang TKI Pada Industri Kreatif
Di tengah kesibukan bekerja di negeri orang, tidak jarang TKI memanfaatkan waktu luangnya untuk berkesenian. Kisah TKI yang sukses berkesenian diantaranya Zul dengan band Zivilia. Dengan single lagu Aishiteru yang sempat populer bahkan diputar dimana-mana. Namun seiring dengan kemajuan teknologi di berbagai belahan dunia, termasuk Indonesia. Para TKI mulai memanfaatkan berbagai aplikasi seperti Youtube, Smule untuk berkreasi.
Nama yang cukup populer sebagai youtuber diantaranya Marya Isma, TKI di Taiwan ini berasal dari Cilacap. Suaranya yang merdu dan khas menjadikan Vlog-nya cukup banyak dikunjungi. Kepiawaian memainkan alat musik seperti Gitar dan Ukulele menjadikan nilai tambahnya. Tak jarang Marya Isma juga berduet dengan netizen dengan aplikasi Smule.
Kemudian TKI di Korea Selatan yang bernama Parindra Sidik Cahyono atau dengan nama populernya Bajindul. V-lognya umumnya berisi tentang kelucuan tingkahnya ketika berkegiatan di Korea Selatan. Gimmick yang melekat padanya pun cukup pas sehingga orang mudah tertarik pada videonya.
Fenomena seperti ini seharusnya ditangkap oleh Pemerintah menjadi program demi meningkatkan kesejahteraan TKI nantinya sekembalinya ke tanah air. Setidaknya BNP2TKI dan Badan Ekonomi Kreatif dapat membuat program bersama untuk TKI. BNP2TKI berkepentingan terhadap pemberdayaan dan nilai remitansi, sedangkan Bekraf berkepentingan menciptakan pusat orang kreatif yang berada di luar negeri.
Setidaknya TKI yang cukup produktif membuat Vlog dapat mendapatkan pelatihan terkait dengan dunia videografi dari Bekraf. Sedangkan BNP2TKI memberikan pelatihan terkait dengan Pemberdayaan TKI dan mengarahkan dana-dana remitansi untuk modal produktif TKI di tanah air nantinya. Selain itu, peran swasta sebaiknya banyak dilibatkan seperti pihak Google, Youtube, Perbankan, dan Lembaga Keuangan lainnya.
Sumber:
Pusat Penelitian Pengembangan Dan Informasi BNP2TKI. 2017. Data Penempatan dan Perlindungan TKI Periode Bulan Agustus 2017. Jakarta: BNP2TKI.
http://www.antaranews.com/berita/466980/keluhan-tki-bagi-presiden-jokowi
https://celebrity.okezone.com/read/2010/09/20/33/373763/zul-zivilia-pernah-jadi-tki-di-jepang
https://kumparan.com/indra-subagja/mantan-tki-berpenghasilan-rp-1-m-sebulan
http://poskotanews.com/2016/05/01/marya-isma-tkw-taiwan-asal-cilacap-disuka-banyak-nitizen/
http://www.tribunnews.com/seleb/2017/09/10/bajindul-tki-di-korea-selatan-jadi-youtuber-gokil-abis
https://netz.id/news/2017/09/25/00316/1007220917/bajindul-tki-ndeso-sukses-jadi-youtuber-di-korsel