Perkembangan dunia saat ini begitu cepat, segalanya dapat kita dapatkan dengan mudah melalui satu jaringan yang dinamakan internet. Dalam waktu hitungan detik, begitu banyak informasi yang dibagikan melalui berbagai aplikasi dan situs web.
Di Indonesia sendiri penggunaan internet begitu pesat, dari anak-anak hingga manula, perkotaan hingga ke pedesaan, siswa hingga pekerja, semua dengan mudah mengakses informasi saat ini. Bahkan Internet World Stats mencatat Indonesia berada di peringkat ke-5 dunia dalam penggunaan internet dengan 132.700.000 pengguna pada tahun 2017, jumlah tersebut melebihi jumlah pengguna dari negara-negara maju dunia seperti Jepang di peringkat ke-6, Rusia di peringkat ke-7, Jerman di peringkat ke-9, bahkan UK ada di peringkat ke-12 dengan jumlah tidak lebih dari setengah jumlah pengguna internet di Indonesia.
Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) mencatat dalam laman websitenya pada tahun 2018 akan ada 3.6 miliar manusia di bumi yang mengaskses internet. Di Indonesia sendiri jumlah pengguna internet akan mencapai sekitar 51% atau sentengah lebih dari jumlah penduduknya. Namun, apakah jumlah tersebut merupakan jumlah dari pengguna yang sadar akan pentingnya kegunaan internet?
APJII (Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia) mengumumkan hasil survei data statistik pengguna intenet Indonesia berdasarkan konten yang paling sering dijunjungi, pengguna internet paling sering mengunjungi web onlineshop sebesar 82,2 juta atau 62%. Dan konten sosial media yang paling banyak dikujungi adalah Facebook sebesar 71,6 juta pengguna atau 54% dan urutan kedua adalah Instagram sebesar 19,9 juta pengguna atau 15%.
Jumlah dan data-data di atas akan mejadi momok jika masyarakat tidak sadar bawa internet dapat digunakan dari sekedar update di sosial media atau mencari informasi saja. Lalu, bagaimanakah dengan pendidikan Indonesia? Sudahkah menggunakan media internet dengan baik? Untuk guru sendiri, bagaimanakah menjadi guru di era digital saat ini? Sayangnya saat ini ternyata masih sangat banyak jumlah guru yang belum sadar tentang pentingnya internet untuk sarana pendidikan di dalam maupun di luar kelas.
APJII mencatat pegguna internet berdasarkan usia, kelompok usia 25 – 34 sebesar 75,8% dan diikuti usia 10 – 24 dengan persentase 75,5%. Kelompok usia 10 – 24 tahun merupakan usia siswa yang mana merupakan angka yang sangat tinggi bagi suatu negara.
Maka perlu bagi guru untuk meng-upgrade informasi bagaimana memberikan pembelajaran di era digital saat ini, karena perkembangan yang begitu pesat akan sangat disayangkan rasanya jika tidak dibarengi dengan perkembangan dunia pendidikan melalui guru-guru yang sadar akan kegunaan internet. Guru saat ini masih sangat banyak yang hanya mengandalkan bahan ajar dari buku atau LKS yang tak jarang tak berubah metodenya secara menahun, padahal disaat yang bersamaan dunia begitu cepat berkembang.
Saat ini ada beragam metode pengajaran yang dapat digunakan para guru untuk meaksanakan kegiatan belajar mengajar di kelas dengan menggunakan internet seperti pemberian tugas dengan mengakses informasi melalui internet sehingga siswa akan mendapatkan informasi positif yang sangat luas.
Diskusi online atau kelas online melalui aplikasi pengiriman pesan seperti whatsapp atau Line sehingga siswa dapat kapan dan dimana saja berdiskusi tentang pembelajaran dengan cara yang tidak monoton. Video pembelajaran dan mendiskusikannya melalui youtube atau facebook/instagram sehingga siswa dapat melihat secara konkrit pembelajaran yang dilaksanakan sesuai dengan bahasan yang sedang berlangsung.
Bahkan, saat ini pemerintah sudah menggunakan internet untuk menyelenggarakan Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) yang lebih memudahkan siswa dan juga dapat menghemat anggaran karena tidak perlu lagi menggunakan kertas yang harus dibagikan keseluruh daerah di Indonesia.
Di Indonesia sendiri saat ini juga sudah banyak platform pendidikan yang dengan mudah digunakan dengan jaringan internet dari perusahaan-perusahaan startup. Pertumbuhan startup pendidikan di Indonesia memang bisa dibilang belum secepat ranah lainnya, seperti e-commerce dan transportasi online. Namun, sudah ada beberapa startup lokal yang ambil bagian dalam usaha memberikan solusi dan membantu meningkatkan kualitas pendidikan di negara ini, seperti:
- Ruangguru, adalah sebuah platform yang bisa menghubungkan para siswa dengan guru-guru yang berkualitas secara online. Startup yang CEO nya belum lama ini baru saja di undang presiden dalam rapat terbatas bersama menteri-menteri juga menyediakan layanan materi pembelajaran yang bisa diakses secara online.
- HarukaEdu, adalah sebuah platform belajar online yang bisa digunakan oleh para lembaga pendidikan. Hingga saat ini, mereka telah bekerja sama dengan beberapa instansi pendidikan di Indonesia untuk kegiatan belajar dan mengajar.
- Zenius, adalah sebuah platform online yang menyediakan video pembelajaran serta worksheet untuk para siswa. Selain video online, Zenius juga menjual VCD dan DVD bagi mereka yang memiliki akses internet terbatas yang bisa dibeli secara online, maupun di reseller offline Zenius yang tersebar di berbagai kota di Indonesia.
- PesonaEdu, adalah penyedia konten digital serta software pendidikan yang bisa digunakan oleh siswa dan guru di Indonesia.
- Wardaya College, adalah situs belajar online/e-learning berisi video siswaan dan kuis matematika lengkap dan gratis. Selain matematika, mereka juga sedang mengembangkan materi belajar kimia dan siswaan sains lainnya.
- GoeSmart, adalah sosial media pendidikan yang diperuntukkan bagi siswa, guru, orang tua dan alumni. Berbasis web multimedia yang bersifat interaktif, informatif dan komunikatif.
Menjadi guru di era digital saat ini bukan lagi tentang guru yang hanya berdiri di depan kelas dan mengajar berdasarkan satu ataudua literatur seperti buku dan LKS saja, akan tetapi juga akan lebih luas lagi dengan adanya perkembangan internet dan digital.
Dengan semakin luasnya akses internet saat ini sudah selayaknya Indonesia harus “dipaksakan” menggunakan internet hingga ke dunia pendidikan agar tidak tertinggal jauh dengan Negara lainnya.
Indonesia yang terdiri dari gugusan ribuan pulau akan sangat mempermudah pembagian informasi dalam dunia pendidikan jika dibarengi dengan akses internet yang baik dan kesadaran penggunaan internet yang baik pula bagi siswa dan gurunya.