Kamis, Mei 2, 2024

Kualitas Guru Adalah Kunci

Ade Firmansyah
Ade Firmansyah
Senang membaca dan berdiskusi sambil minum kopi.

Guru adalah sebuah profesi yang sangat terhormat dan dihormati bila saja karakter dan skill yang harus  dimiliki oleh setiap guru menjadi atribut profesionalitasnya. Sudah banyak konflik antara  guru, murid  dan juga orang tua murid yang tentu disebabkan tidak hanya factor guru saja namun situasional dari murid dan orangtua murid juga bisa menyumbang atau menjadi pemantik konflik-konflik dimaksud.

Pada sebagian masyarakat yang menerima pola pendidikan sentuhan militerisme tentu melihat orangtua murid mempermaslahkan “kekerasan” guru kepada anak didiknya terasa sebagai hal yang aneh bahkan mengada-ada. Mengajar dengan sedikit kekerasan pada masa lalu dianggap hal yang wajar serta lumrah saja dan memang pada era itu, mengajar –mendidik dengan pendekatan militerisme diberikan ruang yang cukup permisif. Jika saja para pendidik memahami perannya sesuai zaman, diyakini konflik diatas yang tidak mendewasakan akan dapat diminimalisir.

Pada era globalisasi dan informasi yang begitu cepat, telah merubah cara pandang masyarakat bagaimana mereka berharap anaknya dididik di sekolah. Pendekatan dan cara yang sudah usang diharap tidak lagi hadir di sekolah. Hal ini kembali mengingatkan kepada kita semua adakah yang salah dari kualitas pendidik, prinsip pendidikan yang dijalankan serta pola pikir para pendididik di negeri ini.

Ada yang terus digaungkan sejak lama yakni ketika guru-guru di negeri ini berkeluh kesah bila ada pergantian kurikulum yang juga sama dikeluhkan oleh para orangtua siswa. Kebijakan penggantian kurikulum sejatinya dimaksudkan memperbaiki kualitas pendidikan namun akhirnya hanya berkutat dengan pelatihan dan pengenalan kurikulum baru kepada para guru namun setelah itu pola mengajar tak berubah. Lebih menyesakkan lagi ternyata para pendidik lebih asyik dengan pekerjaan administrasi dan pengkoleksian sertifikat yang tidak linier dengan keahlian yang dipraktekannya.

Seyogyamya dapat dipahami bahwa guru dan murid adalah 2 insan yang memiliki kewajiban sama yakni belajar. Dan tanggungjawab guru tentu lebih besar lagi yakni menularkan dan menumbuhkan mentalitas pembelajar sepanjang hayat ( longlife learner mentality).

Bila guru merasa cukup dan enggan untuk lagi belajar mengembangkan diri bagaimana kita berharap para murid menjadi manusia pembelajar seumur hidup.  Guru harus terus menumbuhkembangkan dirinya sehingga memiliki paket keahlian dan karakter yang relative dibutuhkan sepanjang zaman dan berikut adalah karakter dan keahlian yang harus dimiliki selain niat tulus dan keinginan mengabdi kepada profesi adalah:

1. Berpikir kritis

2. Kesabaran

3. Kemampuan – Keahlian berkomunikasi

4.Keahlian pengorganisasian

5. Kemampuan Berpikir kreatif

6. Keahlian Kepemimpinan

7. Kapasitas bekerja bersama / bagian dari team

8. Keahlian mengelola waktu

9. Penguasaan Komputer-Upskilling

10. Keahlian penanganan-penyelesaian konflik.

Guru yang dulu tidak menjadi profesi moncer dan menarik bagi talenta bangsa terbaik telah menjadikan profesi ini sebagai profesi alternative dan bahkan pilihan terakhir bagi banyak pencari kerja. Selain rekrutmen masa lalu yang tidak mencerminkan penyeleksian taat kualitas namun lebih pada peyerapan kuota dan anggaran.  Hal rekrutmen ini juga diperburuk kepentingan-kepentingan politis dan juga tekanan publik menyebabkan kualitas talenta adalah nomor kesekian.

Guru yang dikenal sebagai pahlawan tanpa tanda jasa telah meninabobokan pemerintah untuk membiarkan profesi ini mengawang dengan buaian namun lupa bahwa membangun karakter tak bisa dilakukan dengan hanya pidato di atas podium. Sengkarut pendidikan selalu disalahkan kepada penggantian pimpinan di kementerian yang membidangi pendidikan yang selalu diikuti oleh pergantian kurikulum dan jadilah penggantian kurikulum sebagai kambing hitam.

Jika saja kita mau jujur bahwa kunci keberhasilan pendidikan adalah guru maka tidaklah banyak berpengaruh pergantian kurikulum tersebut. Jika saja kualitas guru dengan skill dan karakter diatas dimiiliki oleh mayoritas guru kita, adaptasi bukan lah hal yang sulit. Bongkar pasang kurikulum bukanlah jawaban atas rendahnya kualitas pendidikan beserta outputnya. Kualitas gurulah yang merupakan momok pendidikan di Indonesia berjalan di tempat.

Adalah sebuah bukti ketika anggaran pendidikan diberikan sesuai undang-undang yakni 20 persen dari APBN dan remunerasi bagi guru-guru yang sudah ASN terdongkrak signifikan tetapi kualitas pendidikan seolah tak beranjak. Ini menegaskan bahwa anggaran memang sangat diperlukan namun diatas semua itu adalah tenaga pendidik dan kependidikan yang bekualitaslah yang harusnya jadi prioritas.

Keengganan belajar dari para guru  membuat  begitu miris. Ini terefleksi dengan cara dan pola mengajar yang sejak dari dulu begitu-begitu saja. Pemberian PR yang membebankan orangtua murid di rumah. Tambahan belajar atau less tambahan bagi murid yang membuat stress dengan pungutan biaya tambahan sementara jam kerja para guru untuk murid sering dikorbankan untuk rapat dan murid disuruh pulang lebih awal.

Belum termasuk teladan-teladan buruk para guru seperti tak pernah bisa tepat waktu, menugaskan murid mengerjakan soal atau menyalin materi dan sang guru jajan di kantin bahkan makan di ruang kelas. Hal –hal buruk ini tersaji dengan beralasan belum sarapan di rumah atau justifikasi lainnya.

Semoga saja para guru yang berstatus ASN dengan remunerasi yang baik bisa menyisihkan penghasilannya untuk pengembangan diri, belanja buku yang menunjanng perbaikan kemampuan. Bila tak memiliki semangat ini seharusnya tempat anda diberikan kepada talenta lain yang siap melebur dengan tuntutan dan tuntunan zaman.

Ade Firmansyah
Ade Firmansyah
Senang membaca dan berdiskusi sambil minum kopi.
Facebook Comment

ARTIKEL TERPOPULER

Log In

Forgot password?

Don't have an account? Register

Forgot password?

Enter your account data and we will send you a link to reset your password.

Your password reset link appears to be invalid or expired.

Log in

Privacy Policy

Add to Collection

No Collections

Here you'll find all collections you've created before.