Kamis, April 25, 2024

Transaksi Pegadaian Meningkat, Ini Strategi Untuk Masyarakat

Ilustrasi warga menunggu untuk menggadaikan barangnya di Kantor Pegadaian, Jakarta, Rabu (8/7). Menjelang Lebaran transaksi penebusan gadai emas di PT Pegadaian (Persero) semakin meningkat jelang memasuki hari raya Idul Fitri 1436 akibat tingginya kebutuhan masyarakat akan uang tunai. ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja/ed/pd/15
Ilustrasi warga menunggu untuk menggadaikan barangnya di Kantor Pegadaian, Jakarta, Rabu (8/7). Menjelang Lebaran transaksi penebusan gadai emas di PT Pegadaian (Persero) semakin meningkat jelang memasuki hari raya Idul Fitri 1436 akibat tingginya kebutuhan masyarakat akan uang tunai. ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja/ed/pd/15

Aktivitas transaksi pegadaian di Indonesia mencapai Rp 500 miliar sampai berakhir bulan Ramadan. Sebagian besar pengguna jasa gadai tersebut adalah masyarakat yang membutuhkan uang tambahan dalam rangka belanja barang dan kebutuhan lain untuk persiapan Idul Fitri.

Basuki Tria, Manager Humas Pengadaian mengatakan transaksi hampir mencapai 90% nasabah menggadaikan perhiasan emas, selebihnya barang elektronik dan sepeda motor.

“Kendati kita belum mengantongi data angka pasti namun nasabah meningkat sejak pertama Ramadhan untuk menggadaikan barang khususnya emas,” kata melalui keterangan resmi di Jakarta kemarin.

Sementara nasabah yang menggadaikan sepeda motor dan barang elektronik, seperti notebook atau laptop, masih minim. Ini diakibatkan dari kesulitan penggadai untuk membawa barang yang akan digadaikan.

“Rata-rata pengeluaran atau modal untuk nasabah tersebut berkisar Rp 500.000 hingga 5 juta per nasabah,” jelasnya.

Menurutnya, banyakwarga yang menggadaikan emas dan barang lainnya, untuk memenuhi kebutuhan belanja untuk persiapan Lebaran.

Namun, ada juga warga yang menebus emasnya menjelang hari raya. Nasabah yang menebus perhiasan di Pegadaian itu rata-rata para pegawai negeri sipil.

“Mereka menebus mungkin karena sudah gajian atau mendapat tunjangan hari raya (THR), tapi jumlahnya lebih sedikit dibandingkan dengan nasabah yang menggadaikan perhiasannya,” ungkap Basuki.

Prita Ghozie, Perencana Keuangan, untuk tips mengelola keuangan rumah tangga agar cukup merayakan Lebaran. Harus mengukur kemampuan keuangan, pertama harus dilakukan memisahkan antara penghasilan dari gaji bulanan dan tambahan dana yang berasal dari THR.

Dari situ memulai mengalokasikan anggaran untuk belanja. Dia mencontohkan, uang gaji untuk keperluan belanja makanan dan buah tangga atau tiket mudik, sedangkan THR untuk kebutuhan lain seperti baju baru jika memang membutuhkan itu.

“Pisahkan penghasilan tersebut dalam 2 rekening tabungan yang berbeda dan buat perencanaan setiap mau berbelanja,” ungkap Prita seperti dikutip dari situs resminya.

Strategi kedua dalam teknis membelanjakan anggaran yang ada. Sebaiknya menyusun daftar kebutuhan atau belanja. Prioritaskan untuk mengamankan anggaran untuk zakat.

Setelah itu, baru belanja lain seperti makanan, oleh-oleh, dan tiket untuk mudik jika memang harus kembali ke kampung halaman. “Sehingga tahu pengeluaran yang harus kita keluarkan selama Ramadan,” katanya.

Strategi ketiga, dalam teknis berbelanja, agar lebih hemat dan tidak menghamburkan dana yang ada, tidak ada salahnya memanfaatkan promo yang biasanya sering dilakukan di pusat perbelanjaan.

“Riset harga dan cari promo diskon sehingga pengeluaran tidak sebesar yang dianggarkan,” kata dia.[*]

Facebook Comment

ARTIKEL TERPOPULER

Log In

Forgot password?

Don't have an account? Register

Forgot password?

Enter your account data and we will send you a link to reset your password.

Your password reset link appears to be invalid or expired.

Log in

Privacy Policy

Add to Collection

No Collections

Here you'll find all collections you've created before.