Senin, Oktober 7, 2024

Rusia: Penyelesaian Israel-Palestina Kunci Perdamaian

Dua anak Palestina melihat melalui jendela bus saat menunggu untuk menyeberang ke Mesir di perbatasan Rafah antara Mesir dan selatan Jalur Gaza, Selasa (23/6). Mesir membuka perbatasan Rafah Selasa kemarin selama tiga hari untuk mengijinkan warga Palestina masuk dan keluar Jalur Gaza. Gaza merupakan wilayah kantong pesisir yang berada dalam blokade Israel, dan Mesir menutup perbatasan Rafah sejak Presiden Mohamed Mursi digulingkan oleh militer pada 2013. ANTARA FOTO/REUTERS/Ibraheem Abu Mustafa
Dua anak Palestina melihat melalui jendela bus saat menunggu untuk menyeberang ke Mesir di perbatasan Rafah antara Mesir dan selatan Jalur Gaza, Selasa (23/6). Mesir membuka perbatasan Rafah Selasa kemarin selama tiga hari untuk mengijinkan warga Palestina masuk dan keluar Jalur Gaza. Gaza merupakan wilayah kantong pesisir yang berada dalam blokade Israel, dan Mesir menutup perbatasan Rafah sejak Presiden Mohamed Mursi digulingkan oleh militer pada 2013. ANTARA FOTO/REUTERS/Ibraheem Abu Mustafa

Keadaan di Timur Tengah dan Afrika Utara tidak berlebihan jika disebut bencana, kata Duta Besar Rusia untuk Perserikatan Bangsa-Bangsa Vitaly Churkin pada sidang Dewan Keamanan PBB.

Ia mengatakan itu saat berbicara tentang sengketa berdarah, yang mencengkeram wilayah tersebut dan peningkatan ancaman “teroris”, yang belum pernah terjadi.

“Keadaan di Timur Tengah dan Afrika Utara dapat disebut bencana, tanpa berlebihan,” kata Churkin,

“Daerah itu dikoyak sengketa berdarah berukuran besar -di Suriah, Yaman, Irak dan Libya- yang satu sama lain memicu, menciptakan keadaan untuk menyebarkan keguncangan ke negara tetangga di wilayah Afrika, laut Tengah dan Asia Tengah.”

Churkin mengatakan bahwa negara tertentu tertatih-tatih di ambang kehilangan keutuhan wilayah mereka, sementara serangan teror bergema di satu atau sudut lain di kawasan itu, bahkan mencapai Eropa.

“Pertama, serbuan ke Irak dan kemudian gangguan eksternal dalam konflik Suriah serta pertempuran dengan oposisi bersenjata yang telah menyebabkan munculnya ancaman baru – ISIL (Negara Islam Irak dan Levant – nama awal kelompok teroris Negara Islam), yang mengkonsolidasikan posisi di kedua negara, dan telah benar-benar meluncurkan serangan mereka di planet ini, “kata Duta Besar Rusia itu.

Churkin yakin bahwa peningkatan ancaman teroris dapat dijelaskan tidak hanya oleh pendanaan dari ‘Khilafah’ dan kaki tangannya, tetapi juga oleh milisi yang sangat termotivasi dan penuh ideologi.

“Jelas, masalah ini memiliki banyak dimensi,” katanya.

“Tapi kami yakin bahwa salah satu faktor kunci dalam aspek ini adalah kurangnya solusi untuk konflik Palestina-Israel yang menciptakan kondisi dan argumen untuk merekrut anggota baru ke dalam struktur teroris.”

Utusan Rusia untuk Perserikatan Bangsa-Bangsa menyerukan “dimulainya pembicaraan secepatnya” antara Israel dan pemerintah Palestina. Ia menyebut bahwa kondisi untuk keberhasilan perundingan harus ada kewajiban wajib kedua belah pihak menahan diri dari tindakan sepihak yang menentukan hasil dari penyelesaian akhir berdasarkan pembentukan dua negara merdeka.

“Pertama-tama, itu mengacu pada permukiman Israel di wilayah-wilayah pendudukan,” kata Churkin yang meyakinkan bahwa Rusia akan terus membantu agar pembicaraan damai dapat dilanjutkan melalui saluran bilateral di berbagai tingkat internasional, pertama-tama dalam kerangka Kuartet Timur Tengah (yang terdiri dari PBB, Amerika Serikat, Uni Eropa dan Rusia).

Selain itu, Churkin menyebut pertemuan dalam rangka seminar internasional PBB tentang perdamaian antara Israel dan Palestina yang diadakan di Moskow pada awal Juli sebagai hal yang berguna. (Antara/OANANews)

Facebook Comment

ARTIKEL TERPOPULER

Log In

Forgot password?

Don't have an account? Register

Forgot password?

Enter your account data and we will send you a link to reset your password.

Your password reset link appears to be invalid or expired.

Log in

Privacy Policy

Add to Collection

No Collections

Here you'll find all collections you've created before.