Jumat, Maret 29, 2024

Presiden Iran: Kesepakatan Nuklir Buka Cakrawala Baru

Presiden Rusia Vladimir Putin (kanan) menyambut Presiden Iran Hasssan Rouhani di Ufa, Rusia, Kamis (9/7). Rouhani berterima kasih kepada Rusia atas upayanya mencapai kesepakatan dalam pembicaraan antara enam kekuatan dunia dengan Iran mengenai program nuklir Teheran. ANTARA FOTO/REUTERS/Sergei Karpukhin
Presiden Rusia Vladimir Putin (kanan) menyambut Presiden Iran Hasssan Rouhani di Ufa, Rusia, Kamis (9/7). Rouhani berterima kasih kepada Rusia atas upayanya mencapai kesepakatan dalam pembicaraan antara enam kekuatan dunia dengan Iran mengenai program nuklir Teheran. ANTARA FOTO/REUTERS/Sergei Karpukhin

Presiden Iran Hassan Rouhani mengatakan kesepakatan nuklir yang dicapai dengan negara-negara kekuatan dunia, Selasa hari ini akan membuka “cakrawala baru”, saat “krisis yang tidak perlu ini” telah diselesaikan.

Dalam pesan di akun Twitter-nya, Rouhani mengatakan pembicaraan yang sukses itu telah menunjukkan upaya konstruktif bersama.

Jadi, sekarang bisa “fokus pada tantangan bersama”,katanya, seraya menyinggung ekstremis Sunni dari kelompok Negara Islam, yang dari markas mereka di Irak dan Suriah melancarkan serangan pada kelompok Syiah dan Barat di seluruh dunia.

Kicauan Rouhani itu muncul tak lama setelah Menteri Luar Negeri Iran Mohammad Javad Zarif mengumumkan pembicaraan di Wina, ” Kami memulai babak baru harapan”.

Sejak pemilihannya pada 2013, Rouhani telah berupaya untuk mengakhiri kebuntuan 13 tahun dengan pemerintah Barat atas program nuklir Iran yang kontroversial dan sanksi yang telah melumpuhkan perekonomian Iran.

Iran selalu membantah kecurigaan Barat yang menuding Iran telah berusaha untuk memperoleh pengetahuan guna membuat bom atom.

Pesan Rouhani mengulang video YouTube berbahasa Inggris pada 3 Juli di mana Zarif mengatakan kesepakatan nuklir bisa “membuka cakrawala baru untuk mengatasi tantangan-tantangan bersama yang penting”, mengacu pada ancaman peningkatan aksi kekerasan ekstremisme dan aksi barbarisme, referensi implisit untuk Negara Islam atau (IS). (Antara/AFP)

Facebook Comment

ARTIKEL TERPOPULER

Log In

Forgot password?

Don't have an account? Register

Forgot password?

Enter your account data and we will send you a link to reset your password.

Your password reset link appears to be invalid or expired.

Log in

Privacy Policy

Add to Collection

No Collections

Here you'll find all collections you've created before.