Pemerintah Kota Pekanbaru, Provinsi Riau menyatakan wilayah satu-satunya kota di Sumatera yang siap menjadi Kota Pintar “Smart City” melihat infrastruktur yang memadai.
Heri Susanto, Direktur Perusahaan Daerah Pembangunan Riau mengatakan saat ini pembangunan Fiber Optic Line dengan kapasitas 144 core sudah rampung. Dengan jaringan ini, program pemerintah Kota Pekanbaru menjaid kota pintar bisa terwujud.
“Dengan kemampuan infrastruktur jaringan yang terpanjang dan terlengkap,” katanya melalui keterangan resmi, kemarin.
Menurut Heri, saat ini pihaknya memasang 500 hand hole, dengan panjang 157 km jaringan, terdapat pada 71 koridor jalan dan kapasitas 144 core. Selain kepentingan bisnis, Fiber Optic juga bertujuan untuk memudahkan masyarakat Pekanbaru mendapatkan pelayanan teknologi.
“Misalkan dengan hanya membuka telpon genggam mereka sudah bisa mengetahui semua informasi dan pelayanan seperti hotel, restoran, cuaca, Rumah Sakit, kondisi lalu lintas dan sebagainya,” ungkapnya mencontohkan.
Diharapkan ke depan masyarakat, baik di kota maupun pinggiran, bisa menggunakan pelayanan wi-fi gratis yang akan disediakan operator.
Jadi, lanjut Heri lagi, bukan hanya kotanya saja yang pintar tetapi juga masyarakatnya.
Diakui Heri bahwa pihaknya saat ini juga akan mendorong Pekanbaru menjadi bagian dari kota yang menerapkan Konsep Kota Pintar Dunia, agar bisa masuk menjadi anggota “Smart City” dunia yang akan diselenggarakan di London pada September 2015.
Smart city menyangkut ekonomi, mobilitas, dan strategi ekologi yang cerdas. Konsep ini juga menyangkut sistem peringatan dini terhadap bencana yang sering melanda, seperti banjir, gempa bumi, dan kebakaran. [Baca: Ini Langkah Sebelum Menjadi Smart City]
“Kami berharap Pekanbaru bukan hanya memiliki kota pintar tetapi juga masyarakat pintar. Jadi konsep “Smart People” ini yang akan jadi acuan ke depan,” katanya.
Heri menambahkan bahwa pihaknya sudah mempersiapkan peluncuran penggunaann FO pada Oktober 2015. Sedari dini penawaran dan kerja sama sewa bagi 144 core yang disediakan sudah berdatangan.
“Sudah banyak swasta maupun instansi yang mulai menanyakan untuk menyewa core kami,” ujarnya.
Menurut Heri, investasi yang sudah dihabiskan perusahaan Telekomunikasi Pekanbaru Madani (TPM) untuk membangun jaringan FO dan gedung server mencapai Rp100 miliar. “Perusahaan Daerah Pembangunan mendapat saham 10% dari itu,” ungkapnya.