Sabtu, Mei 18, 2024

Ini Cara Pemerintah Mengantisipasi Kemacetan Jelang Arus Mudik 2015

 

ilustrasi: Petugas menunjukkan monitor CCTV pemantau jalur di Traffic Managemen Centre (TMC) Satlantas Polres Blitar Kota, Jawa Timur, Selasa (30/6). Menghadapi arus mudik lebaran 2015, Satlantas Polres Blitar Kota berencana akan menambah jumlah CCTV di sepanjang jalur yang biasa digunakan pemudik dari total sebanyak 20 CCTV yang sudah terpasang saat ini/ANTARA FOTO/Irfan Anshori.
ilustrasi: Petugas menunjukkan monitor CCTV pemantau jalur di Traffic Managemen Centre (TMC) Satlantas Polres Blitar Kota, Jawa Timur, Selasa (30/6). Menghadapi arus mudik lebaran 2015, Satlantas Polres Blitar Kota berencana akan menambah jumlah CCTV di sepanjang jalur yang biasa digunakan pemudik dari total sebanyak 20 CCTV yang sudah terpasang saat ini/ANTARA FOTO/Irfan Anshori.

Kemacetan memang sudah menjadi budaya saat mudik berlangsung. Tahun ini, Kementerian Perhubungan memperkirakan kemacetan lalu lintas akan dipenuhi oleh kendaraan pribadi yang naik 5,8% dan 7,77% atau sekitar 2 juta sepeda motor.

“Untuk mobil kami prediksi sebanyak 1,68 juta unit atau naik 5,8% dibanding realisasi tahun sebelumnya sekitar 1,59 juta kendaraan,” kata Direktur Jenderal Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan Djoko Sasono, April 2014.

Data Kementerian Perhubungan menyatakan jumlah pemudik yang akan berlebaran di kampung halaman dari tahun ke tahun meningkat. Dibandingkan jumlah pemudik pada 2014 yang mencapai 19.618.530 orang, pemudik pada 2015 diprediksi mencapai 20.002.724 orang, atau mengalami kenaikan sebesar 1,96%.

Di sekitar Jawa, jumlah titik rawan kemacetan dan kecelakaan pada arus mudik Lebaran 2015, terutama di jalur utama pantai utara (pantura) ikut bertambah. Berdasarkan data Direktorat Lalu Lintas Polda Jawa Tengah, titik rawan macet pada mudik Lebaran 2015 di Jawa Tengah mencapai 113 lokasi. Sedangkan lokasi rawan kecelakaan lalu lintas mencapai 110 lokasi. Padahal, pada Lebaran 2014, titik rawan mecet hanya 11 lokasi, dengan titik rawan kecelakaan sebanyak 18 lokasi.

Menanggulangi masalah kepadatan pemudik yang menyebabkan kemacetan di beberapa jumlah titik di Jawa Tengah terutama jalur pantura, Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika (Dishubkominfo) Jateng, akan melakukan pengaturan arus lalu lintas pada persimpangan jalur alternatif.

Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika (Dishubkominfo) Jateng juga melarang kendaraan angkutan barang untuk beroperasi mulai H-5 hingga H+3 guna mengantisipasi terjadinya kemacetan arus mudik. Kategori kendaraan yang dilarang beroperasi yaitu  kendaraan pengangkut bahan bangunan seperti truk kecil hingga tonase berat atau kontainer dan gandeng. Sedangkan kendaraan angkutan BBM, elpiji, bahan makanan, ternak, dan barang paket pos tetap diperbolehkan beroperasi.[*]

Facebook Comment

ARTIKEL TERPOPULER

Log In

Forgot password?

Don't have an account? Register

Forgot password?

Enter your account data and we will send you a link to reset your password.

Your password reset link appears to be invalid or expired.

Log in

Privacy Policy

Add to Collection

No Collections

Here you'll find all collections you've created before.