Fasilitas umum adalah bagian yang sangat penting dari kehidupan masyarakat. Mereka mencakup segala sesuatu mulai dari jalan raya, fasilitas transportasi umum, trotoar hingga sistem air dan listrik.
Namun, sering kali kita melihat kerusakan atau penyalahgunaan fasilitas umum yang dapat mengganggu kesejahteraan dan keamanan publik Kerusakan fasilitas umum merupakan masalah serius yang dapat berdampak negatif pada masyarakat dan perekonomian secara keseluruhan.
Dalam pembahasan kali ini, kita akan mengeksplorasi beberapa dampak dari kerusakan fasilitas umum serta mencari solusi untuk mengatasi masalah ini. Seperti gambar diatas massa membakar halte Transjakarta di Jalan MH. Thamrin di duga demonstrasi yang berujung ricuh membawa massa turut melakukan pembakaran fasilitas transportasi umum tersebut.
Selain merugikan banyak pihak, perbuatan merusak fasilitas umum dapat diancam dengan hukuman yang cukup berat. Dilansir dari laman Kementerian Perhubungan Republik Indonesia, dephub.go.id, dalam UU nomor 22 tahun 2009 Pasal 28 ayat 2 dijelaskan bahwa setiap orang yang melakukan perbuatan dan mengakibatkan gangguan pada fungsi perlengkapan jalan, akan dipidana penjara paling lama 2 (dua) tahun atau denda paling banyak Rp50.000.000 (lima puluh juta rupiah).
Sanksi bagi perusak prasarana jalan tersebut juga diatur pada pasal 275 ayat 2. Aksi membakar halte tersebut adalah tindakan yang sangat merugikan dan memiliki dampak serius, termasuk:
1. Gangguan Layanan: Pembakaran halte akan menyebabkan gangguan serius pada layanan TransJakarta, mengganggu jadwal dan kenyamanan penumpang serta mengurangi aksesibilitas transportasi publik bagi masyarakat.
2. Bahaya Kesehatan: Pembakaran plastik dan bahan-bahan lainnya di halte dapat menghasilkan asap berbahaya yang dapat membahayakan kesehatan penumpang dan orang di sekitarnya.
3. Kerugian Finansial: Biaya untuk memperbaiki atau mengganti halte yang rusak akibat pembakaran akan menjadi beban finansial yang besar bagi TransJakarta dan pemerintah daerah, yang pada akhirnya dapat mengurangi dana yang tersedia untuk pengembangan layanan transportasi publik.
4. Ketidaknyamanan Masyarakat: Pembakaran halte menciptakan ketidaknyamanan dan ketegangan di antara masyarakat, mengganggu kehidupan sehari-hari dan memperburuk persepsi tentang keamanan dan stabilitas di lingkungan tersebut.
5. Dampak Lingkungan: Pembakaran bahan-bahan di halte dapat menyebabkan polusi udara dan kerusakan lingkungan, menciptakan risiko bagi kesehatan dan kesejahteraan masyarakat secara keseluruhan. Beberapa solusi untuk mengatasi dampak kerusakan tersebut antara lain:
1. Peningkatan Keamanan: Meningkatkan keamanan di sekitar halte dengan pemasangan CCTV, peningkatan patroli keamanan, dan peningkatan kerjasama dengan pihak keamanan dan masyarakat setempat untuk memantau dan melindungi fasilitas tersebut.
2. Penegakan Hukum: Menegakkan hukum dengan tegas terhadap pelaku pembakaran halte melalui penegakan hukum yang adil dan efektif untuk memberikan sanksi yang memadai dan memberikan efek jera kepada pelaku.
3. Pemantauan dan Perawatan Rutin: Melakukan pemantauan dan perawatan rutin terhadap fasilitas umum, termasuk halte TransJakarta, untuk mendeteksi kerusakan atau potensi masalah sebelum menjadi lebih parah.
Dengan mengimplementasikan langkah-langkah ini secara terintegrasi, diharapkan dapat mengurangi insiden kerusakan fasilitas umum, serta meningkatkan keamanan dan kenyamanan pengguna transportasi publik. Mari kita jaga bersama fasilitas umum yang sudah disediakan oleh pemerintah, jangan sampai aset tersebut kita rusak dan kita kotori. Tetap jaga keindahan dan kebersihan lingkungan agar semakin indah dan tertata.
