Lingkungan dapat didefinisikan sebagai sesuatu yang berada di sekitar individu dan saling memengaruhi satu sama lain dalam membentuk suatu sistem yang kompleks. Lingkungan adalah faktor luar yang memengaruhi organisme, faktor lingkungan dapat berupa organisme hidup (biotik) dan tidak hidup (abiotik).
Lingkungan memiliki peran yang sangat penting dalam menentukan persebaran keanekaragaman serangga. Hal yang dapat memengaruhi keanekaragaman adalah organisme. Faktor biotik dan abiotik menentukan, penampilan, kelimpahan serta kehadiran organisme dalam suatu ekosistem. Pengertian SeranggaSerangga adalah hewan yang memiliki rangka di luar tubuh.
Umumnya tubuh serangga memiliki ukuran berkisaran dari 0,25 sampai 330 mm. Tubuh serangga terbagi menjadi tiga ruas utama, yaitu torak, caput dan abdomen. Serangga memiliki peranan yang penting dalam kehidupan manusia, dalam suatu ekosistem peran serangga adalah menjaga daur hidup rantai dan jaring-jaring makanan. Beberapa faktor yang memengaruhi keberadaan serangga dalam suatu ekosistem diantaranya terdiri atas faktor biotik dan abiotik.
Faktor Biotik
Faktor biotik memengaruhi jenis serangga yang mampu hidup dalam suatu habitat. Beberapa faktor yang memengaruhi di dalam faktor abiotik diantaranya:
1. Interaksi antar spesies
Keterbatasan sumber daya, baik berupa makanan, maupun tempat hidup menjadi faktor pembatas dalam ekosistem. Di dalam ekosistem terjadi interaksi antar spesies yang didalamnya meliputi pemangsaan dan kompetisi.
Kompetisi terjadi apabila ruang pakan, unsur hara dan sinar matahari yang tersedia bagi suatu populasi bersifat terbatas, hal ini mengakibatkan kompetisi, baik antar anggota populasi itu sendiri maupun dengan anggota lainnya. Sedangkan pemangsaan mengakibatkan pengurangan jenis dan jumlah serangga yang meyebabkan terjadinya ketidakseimbangan jumlah dan jenis serangga dalam suatu komunitas.
2. Pertumbuhan populasi
Tingginya jumlah anggota suatu populasi disebabkan oleh pertumbuhan populasi. Pertambahan populasi disebabkan oleh dua hal, yakni kelahiran dan imigran. Populasi yang mendominasi menyebabkan terjadinya kekalahan pada populasi yang lain, hal ini menyebabkan terjadinya pengurangan populasi penyusun komunitas. Pada masa reproduktif jumlah individu dalam suatu populasi banyak, sedangkan pada masa tidak reproduktif jumlahnya menjadi sedikit. Hal ini yang dapat memengaruhi nilai kekayaan dan kemerataan suatu populasi.
Faktor Abiotik
Beberapa dari faktor abiotik yang merupakan pendukung kehidupan serangga diantaranya:
1. Suhu udara
Suhu merupakan faktor lingkungan yang dapat menentukan aktivitas hidup serangga, hal ini dapat terlihat pada suhu tertentu aktivitas serangga tergolong aktif (suhu rendah hibernasi), sedangkan pada suhu lain aktivitas serangga kurang aktif (suhu tinggi estivasi).
2. Intensitas cahaya
Beberapa spesies serangga menanggapi faktor cahaya secara positif maupun sebaliknya. Serangga yang memiliki respons positif ditunjukkan oleh spesies-spesies nokturnal yang aktif pada malam hari, sedangkan yang memiliki respons negatif apabila tidak terpengaruh dengan adanya cahaya. Maka dapat diduga kemampuan beradaptasi species sangat bervariasi.
3. Kelembapan tanah
Apabila keadaan kelembapan tinggi atau sebaliknya merupakan faktor dari temperatur yang dapat memberikan efek membatasi organisme.
4. Ph tanahKondisi pH tanah yang terlalu asam ataupun basa dapat menyebabkan kehidupan suatu organisme mengalami kehidupan yang tidak sempurna atau bahkan mati.
5. Kadar organik tanah
Material organik tanah merupakan sisa tumbuhan hewan baik yang telah terdekomposisi maupun yang sedang mengalami dekomposisi. Kepadatan populasi mikroorganisme tanah juga ditentukan dari material organik tanah. Serangga tanah golongan saprofag hidupnya bergantung pada sisa daun yang jatuh. Komposisi serta jenis serasah daun dapat menentukan jenis serangga tanah yang dapat hidup disana.
Keanekaragam dan perkembangan serangga pada suatu wilayah ditentukan dari kemampuan serangga dalam beradaptasi terhadap lingkungannya yang terdiri dari banyak faktor, salah satunya adalah faktor biotik dan faktor abiotik.