Mendengar kata celengan pasti TAK asing di telinga kita sewaktu kecil bukan? Iya, itu adalah salah satu cara yang digunakan kebanyakan orang tua mengajarkan anaknya untuk menabung. Katanya sih supaya nanti kita bisa membeli apa pun yang kita inginkan dengan uang yang kita simpen di setiap harinya. Tentunya ada rasa kepuasan dan bangga yang muncul ketika kita bisa membeli barang sesuai dengan keinginan kita dengan uang sendiri.
Namun ketika kita beranjak ke zaman modern yang SERBA digital seperti sekarang, celengan sudah jerang digunakan dan disebutkan oleh para orang tua. Kenapa? Karena kebanyakan orang tua memilih mengajarkan anaknya langsung menabung ke tempat yang namanya bank, dengan alasan lebih aman uangnya disimpan melalui bank daripada uangnya disimpan melalui celengan, serta beberapa bank sudah mendukung ini.
Pengetahuan yang telah diberikan kepada anak mengenai menabung, pasti ia akan bawa hingga dewasa. Karena telah terbiasa, anak jadi lebih mudah menyisihkan uangnya. Di sisi lain sebagai anak muda yang sudah mengenal dunia keuangan sejak dini, pasti takasing mengenai investasi. Tetapi ada beberapa juga yang tetap memilih menabung di bank.
Tabungan dan investasi
Istilah tabungan dan investasi kadang membingungkan. Kebanyakan menggunakan istilah ini secara sederhana dan saling menggantikan. Sebaliknya,ahli makroekonomi yang menghitung keduanya dalam pendapatan nasional menggunakan istilah ini secara berhati-hati dan membedakannya.
Dalam bahasa makroekonomi, investasi, yaitu kegiatan pada menanamkan modal baik langsung maupun tidak seperti bangunan dan peralatan. Meskipun identitas akuntansi menunjukkan bahwa investasi dan bangunan bernilai sama dalam perekonomian secara keseluruhan, hal tersebut tidak harus berlaku untuk setiap rumah tangga ataupun perusahaan.
Secara sederhana, tabungan dan investasi itu sama, keduanya membutuhkan penyisihan uang, yang membedakan adalah tujuan. Menabung pada dasarnya hanya mengamankan uang saja seperti di celengan atau di brankas, sedangkan investasi, yaitu mengalokasikan uang untuk mencapai target dalam jangka waktu tertentu.
Investasi memiliki jangka waktu yang berbeda beda. Seperti investasi jangka panjang, investasi jangka pendek dan investasi jangka menengah.
Tabungan dan investasi merupakan dua hal yang berbeda, masih banyak yang menganggap keduanya sama. Bagaimana membedakannya?
1. Periode waktu berinvestasi bisa dalam jangka pendek (kurang dari satu tahun)
2. Periode waktu berinvestasi bisa dalam jangka menengah (satu sampai lima tahun)
3. Periode waktu berinvestasi bisa dalam jangka panjang (lebih dari lima tahun)
Langkah awal yang harus dipersiapkan dalam investasi, yaitu menentukan tujuan. Setiap orang memiliki tujuan yang berbeda untuk berinvestasi seperti membeli rumah,menikah,traveling. Investasi juga memiliki risiko yang tinggi jika keuntungan investasi tinggi, sedangkan jika memiliki risiko yang rendah, maka keuntungan investasi pun rendah. Karena nilai investasi yang fluktuatif.
Jika dilihat dari paparan yang di atas, maka hal ini kembali ke individu masing-masing sesuai dengan tujuannya. Jika tabungan akan lebih mudah mengambil uangnya jika ada keadaan darurat. Namun jika investasi, lebih diperuntukkan untuk tujuan dimasa yang akan datang. Investasi jangka waktunya lebih panjang,tetapi hasil yang didapatkan pun jauh lebih besar daripada tabungan yang jangka waktunya lebih singkat.
Namun, karena kehidupan generasi milenial taklengkap tanpa rintangan, maka takada salahnya mencoba untuk berinvestasi. Karena hasilnya pun menunggu jangka waktu yang bisa dibilang lama, maka dari itu lebih baik memulai berinvestasi sejak dini. Hasil yang diperoleh pun nanti bisa digunakan di hari tua.
Selain itu, jika memilih investasi harus mempelajari cara berinvestasi yang benar. Karena di zaman modern ini banyak sekali maraknya investasi bodong terhitung banyaknya korban sekitar 13 orang yang terdampak investasi bodong ini. Memilih jenis investasi yang tepat, serta tempat kita menaruh uang sebagai investasi harus dipelajari lebih lanjut.
“ Saya kuasa hukum dari 13 orang korban yang terdampak investasi bodong sudah melaporkan pelaku ke Polres karawang, korban nya itu bukan hanya klien saya saja,tetapi masih banyak puluhan korban lainnya yang sudah tertipu investasi bodong berkedok koperasi ini,” ujar Syarif Mapolres Karawang, Minggu (11/9/22)
Sejatinya uang dan investasi sama. Keduanya membutuhkan penyisihan dan menyimpannya untuk masa depan. Bedanya hanya di jangka waktunya dan nominal. Membeli investasi memakai uang tabungan dan jika hasilnya sudah keluar,hasilnya pun akan kembali ke tabungan. Dan begitu seterusnya.
Selain anak muda,sekarang anak-anak pun sudah mulai bisa diajarkan mengenai saham. Menurut beberapa penelitian, anak sudah bisa diajarkan mulai umur 11 tahun. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pun turut mendukung hal ini.
Ternyata menabung di celengan yang diajarkan oleh kedua orang tua sejak kecil, sangat membantu kita untuk memiliki kehidupan yang layak di masa depan. Memang benar apa kata orang, orang tua selalu mengajarkan kita suatu hal yang berguna untuk anaknya di masa depan.