Jumat, April 19, 2024

Video Pembelajaran Seni Budaya Anak Sekolah Dasar

Raichan Fadli
Raichan Fadli
Mahasiswa

Sekolah Dasar merupakan periode awal dalam rentang pertumbuhan dan perkembangan anak. Anak Sekolah Dasar merupakan anak yang berada pada rentang usia 7-12 tahun.

Pada masa ini semua potensi anak berkembang sangat cepat, anak mengalami masa keemasan yang merupakan masa anak mulai peka atau sensitif untuk menerima berbagai rangsangan dari lingkungannya. anak Sekolah Dasar adalah kelompok anak yang berada dalam proses pertumbuhan dan perkembangan unik.

Anak Sekolah Dasar adalah sosok individu yang sedang menjalani suatu proses perkembangan dengan pesat dan fundamental bagi kehidupan selanjutnya. Pendidikan anak Sekolah Dasar dapat diartikan sebagai usaha mempersiapkan lingkungan yang dapat mendukung proses belajar, pertumbuhan dan pengembangan diri anak.

Pendidikan Anak Sekolah Dasar adalah suatu proses pemberian rangsangan agar potensi yang ada pada anak dapat berkembang secara optimal. Sejalan pendidikan anak Sekolah Dasar merupakan seluruh upaya dan tindakan yang dilakukan oleh pendidik dan orang tua dalam proses perawatan, pengasuhan dan pendidikan pada anak dengan menciptakan suasana lingkungan dimana anak dapat dengan bebas mengeksplorasikan pengalaman yang memberikan kesempatan kepada mereka untuk mengetahui dan memahami pengelaman belajar yang diperolehnya dari lingkungan, melalui cara mengamati, meniru, dan bereksperimen yang berlangsung secara berulang-ulang dan melibatakan potensi dan kecerdasan anak.

Sebagaimana tercantum dalam Permendikbud Ristek Nomor 5 Tahun 2022 Tentang Standar Kompetensi Lulusan Pada Pendidikan Anak Usia Dini, Jenjang Pendidikan Dasar, Dan Jenjang Pendidikan Menengah diterbitkan dengan pertimbangan: bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 7 Peraturan Pemerintah Nomor 57 Tahun 2021 tentang Standar Nasional Pendidikan yang dilakukan melalui pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan, perkembangan jasmani dan rohani supaya anak siap dalam memasuki pendidikan lebih lanjut.

Upaya rangsangan pendidikan untuk anak Sekolah Dasar di Indonesia tentunya berpedoman kepada Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) yang telah dirintis pada tahun 2004 dengan mencakup kompetensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan secara terpadu, sebagaimana amanat UU 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional pada penjelasan pasal 35, di mana kompetensi lulusan merupakan kualifikasi kemampuan lulusan yang mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan sesuai dengan standar nasional yang telah disepakati.

Strategi pengembangan pendidikan dapat dilakukan pada upaya meningkatkan capaian pendidikan melalui pembelajaran siswa aktif berbasis kompetensi; efektivitas pembelajaran melalui kurikulum, dan peningkatan kompetensi dan profesionalitas guru; serta lama tinggal di sekolah dalam arti penambahan jam pelajaran.

Selain itu pembelajaran yang diberikan harus sesuai dengan prinsip pembelajaran anak Sekolah Dasa rsalah satunya ialah menggunakan pendekatan budaya. Prinsip pendekatan budaya ialah kegiatan pembelajaran yang menggunakan tema sebagai wadah mengenalkan berbagai konsep untuk anak dapat mengenal dirinya, dan lingkungan sekitarnya.

Dalam bukunya Suryana menyatakan bahwa pembelajaran tematik terpadu merupakan pendekatan pembelajaran yang mengintegrasikan berbagai kompetensi dari berbagai mata pelajaran ke dalam berbagai tema. Pengintegrasian tersebut dilakukan dalam dua hal, yaitu integrasi sikap, keterampilan dan pengetahuan dalam proses pembelajaran dan integrasi berbagai konsep dasar yang berkaitan, dengan demikian pembelajarannya memberikan makna yang utuh kepada peserta didik seperti tercermin pada berbagai tema yang tersedia.

Salah satu karakteristik penting pada pembelajaran tematik ialah memberikan kesempatan kepada anak untuk bermain dengan berbagai media pembelajaran sehingga dapat mengembangkan semua aspek perkembangan anak seperti nilai agama moral, fisik motorik, kognitif, bahasa, sosial emosional, dan seni.

Media merupakan perantara atau pengantar pesan dari pengirim kepada penerima, media pembelajaran teknologi pembawa pesan yang dapat dimanfaatkan untuk keperluan pembelajaran. Penggunaan media pembelajaran untuk anak Sekolah Dasarsangat berperan penting untuk perkembangannya, media membantu anak memahami, mengetahui dan mengenali sesuatu lebih baik, oleh karena itu media sangat bermanfaat mencapai tujuan pembelajaran.

Pendidikan anak Sekolah Dasar di era digital 4.0 sekarang sangat dekat dengan teknologi. Keterlibatan anak dengan teknologi mencapai lebih dari 50% guru serta administrator mengatakan anak-anak menggunakan teknologi 5 hari seminggu di kelas mereka dan kurang dari 10% dari mereka mengatakan anak-anak menggunakan teknologi kurang dari sekali seminggu.

Hal tersebut membuktikan bahwa teknologi memiliki daya tarik bagi anak sehingga pendidik dapat mengikuti pembaharuan dengan memanfaatkan teknologi dalam merancang media pembelajaraan yang kreatif dan inovatif tanpa menghilangkan nilai dan budaya terdahulu. Tujuan penggabungan ini ialah agar pembelajaran anak Sekolah Dasar pada abad 21 ini dapat berkembangdan memperoleh keseimbangan pengetahuan dan sikap.

Namun terkadang Guru mengabaikan dalam penggunaan media, padahal dengan menggunakan media pembelajaran khususnya media audio visual membuat anak termotivasi dalam belajar dan mudah penangkapan isinya oleh anak. Adanya potensi kearifan lokal dapat menstimulasi perkembangan anak dan dapat dijadikan sebagai intervensi generasi kehilangan warisan budaya minangkabau yang kaya nilai–nilai kebaikan. Kearifan Lokal tersebut bisa berupa bentuk catatan tertulis, karya-karya arsitektur atau bangunan tradisional, benda cagar budaya, karya seni/kerajinan tangan tradisional, petuah-petuah yang disampaikan secara verbal dan turun-temurun.

Kearifan lokal meliputi: bentuk catatan tertulis, karya-karya arsitektur/bangunan tradisional, benda cagar budaya, karya seni/kerajinan tangan tradisional, petuah-petuah yang disampai kan secara verbal dan turun-temurun. Kearifan lokal itu adalah nilai-nilai yang ada dan berlaku dalam suatu masyarakat, nilai-nilai yang dalam jangka waktu lama diyakini kebenarannya dan menjadi acuan dalam bertingkah-laku sehari-hari masyarakat setempat.

Pembelajaran berbasis kearifan lokal pada anak Sekolah Dasar merupakan salah satu cara melestarikan budaya kearifan lokal masyarakat setempat sejak usia dini. Pembelajaran dengan menggunakan kearifan lokal akan memberikan pengenalan tentang budayanya kepada anak.

Referensi :

Gerlach, V. G., & Ely, D. P. (1971). Teaching and Media. A Systematic Approach. Englewood Cliffs: Pentice Hall Inc.

Ramadika, D. C., Melay, R., & Tugiman, T. (2018). Rumah Gadang Dan Nilai -Nilai Kearifan Lokal Dalam Kebudayaan Minangkabau di Tanah Datar. Jurnal Online Mahaanak (JOM) Bidang Keguruan Dan Ilmu Pendidikan, 5(1), 1-12.

Ridwan, R., & Sunarto, S. (2009). Pengantar Statistika Untuk Penelitian Pendidikan, Sosial, Ekonomi, Komunikasi, dan Bisnis. Bandung: Alfabeta.

Romadhona, R. H. F. (2017). Pengembangan Video Animasi Pembelajaran “Salut” Pada Subtema Transportasi Untuk Anak Kelompok-B Tk Marsudi Siwi Sawit. E-Jurnal Prodi Teknologi Pendidikan, 6(6).

Raichan Fadli
Raichan Fadli
Mahasiswa
Facebook Comment

ARTIKEL TERPOPULER

Log In

Forgot password?

Don't have an account? Register

Forgot password?

Enter your account data and we will send you a link to reset your password.

Your password reset link appears to be invalid or expired.

Log in

Privacy Policy

Add to Collection

No Collections

Here you'll find all collections you've created before.