Penangkapan ikan merupakan salah satu profesi yang telah lama dilakukan oleh manusia. Menurut sejarah sekitar 100.000 tahun yang lalu manusia neanderthal (Neanderthal man) telah melakukan kegiatan penangkapan (Sahrhange and Lundbeck, 1991), dengan menggunakan tangan kemudian profesi ini berkembang terus secara perlahan-lahan dengan menggunakan berbagai alat yang masih sangat tradisional yang terbuat dari berbagai jenis bahan seperti batu, kayu, tulang, dan tanduk.
Seiring dengan perkembangan kebudayaan, manusia mulai bisa membuat perahu yang sangat sederhana seperti sampan. Perahu yang tertua di Eropa sekitar 8.300 tahun yang lalu dengan panjang 3 meter berada di Netherland.
Setelah ditemukannya mesin uap (steam engine) oleh James Watt pada tahun 1769 maka penangkapan ikan ikut terpengaruh perkembangannya. Mesin-mesin tersebut tidak hanya digunakan untuk menggerakkan kapal, tetapi pada tahun 1860 mesin-mesin tersebut digunakan pula untuk menarik berbagai jenis alat tangkap seperti jaring, long line (Sahrhange and Lundbeck, 1991).
Sejarah Teknik Penangkapan Ikan di Indonesia
Menurut Ayodhyoa (1981) jika ditinjau dari prinsip teknik penangkapan yang digunakan oleh nelayan di Indonesia umumnya masih bersifat tradisional dan akan terlihat bahwa telah banyak pemanfaatan tingkah laku ikan (behaviour) untuk tujuan penangkapan ikan yang telah digunakan.
Apa yang dikemukakan disini adalah bahwa secara naluri alamiah para nelayan telah banyak mengetahui pemanfaatan behaviuor untuk tujuan penangkapan, yang nelayan belum mampu adalah mendeteksi problemanya lalu melakukan improvement (Ayodhyoa, 1981).
Perkembangan
Semakin berkembang kemajuan peradaban manusia, maka kebutuhan manusia pun akan bertambah ragamnya. Kemajuan dari fishing methods, dapat ditandai antara lain dari kenyataan-kenyataan berikut (Ayodhyoa, 1981).
Perubahan usaha penangkapan dari seekor demi seekor ke arah usaha penangkapan dalam jumlah yang banyak. Catch ini tidak hanya diperuntukkan untuk waktu itu, tetapi diharapkan dapat dipergunakan pula untuk sesuatu jangka waktu, menyesuaikan diri dengan situasi harga pasaran. Hal ini menyebabkan alat contoh dapat dikemukakan bahwa pancing biasa (hand line) hanya mampu menangkap ikan dalam jumlah yang sangat terbatas, dengan perkembangan alat tangkap pancing seperti tuna long line, hasilnya jauh lebih besar.
Perubahan dari fishing ground ke arah yang lebih jauh dari pantai, yang sehubungan dengan itu akan terjadi pula perubahan dari depth perairan; dengan perkataan lain dari perairan dangkal ke arah perairan yang lebih dalam. Dikatakan daerah kontinental shelf (depth sampai sekitar 200 m) merupakan fishing ground yang banyak dipakai, tetapi dengan kapal yang lebih besar mungkin dilakukan penangkapan ikan-ikan dasar pada depth yang lebih dalam dari 350 m.
Penggantian tenaga manusia dengan tenaga mesin. Perkembangan teknologi telah mampu menggantikan manusia yang menjaga alat yang digunakan nya dengan mesin yang serba otomatis, sehingga tenaga buruh dapat dikurangi dan keuntungan akan lebih besar. Sebagai misal, pemancing skipjack telah dapat dilakukan dengan hanya menekan knop. Contoh lain yaitu pada squid fishing yang menggunakan sistem mekanis untuk pemancingan. Ketiga hal tersebut di atas, dapatlah diartikan sebagai suatu tanda penunjuk (indikator) perkembangan dari perikanan tradisional ke arah perikanan industri (from tradisional fishing to industrial fishing).
Beberapa istilah
Fishing adalah usaha melakukan penangkapan ataupun pengumpulan ikan dan jenis-jenis aquatif resources lainnya, dengan dasar pemikiran bahwa ikan dan aquatic resources tersebut mempunyai nilai ekonomi.
- Fishing day adalah jumlah hari yang dipakai pada suatu operasi penangkapan.
- Fishing operation adalah operasi penangkapan ikan.
- Trip duration adalah lama waktu (hari) sejak saat load sampai unload, termasuk lama waktu pelayaran ke dan dari fishing ground.
- Actual fishing day adalah jumlah hari dimana usaha penangkapan betul-betul dilakukan, tidak termasuk hunting day (pelayaran menemukan fishing ground yang baru).
- Fishing trip adalah jumlah pelayaran untuk tujuan penangkapan dalam satu satuan waktu (bulan, tahun), sering disingkat dengan trip/month, trip/year.
- Fishing technique adalah teknik untuk melakukan fishing, yang berarti bahwa kapal, alat, dan cara telah tertentu.
- Fishing methods adalah kebiasaan, cara, teknik yang dipergunakan agar ikan dapat tertangkap (ada juga yang menulis lebih lengkap dengan fish cathcing methods).
- Fishing gears adalah alat-alat perlengkapan yang dipergunakan untuk tujuan fishing.
- Fishing boat adalah kapal-kapal yang dipergunakan untuk tujuan fishing.
- Fishing tactics adalah cara mengoperasikan jaring (alat-alat).
- Bulk fishing adalah alat tangkap yang mampu menangkap ikan dalam jumlah yang sangat besar.
- Fishing ground adalah perairan tempat melakukan kegiatan penangkapan ikan.
- Fishing port adalah pelabuhan tempat berangkat atau merapatnya kapal penangkapan ikan.
- Cathchable area adalah area pada suatu perairan tempat ikan dapat ditangkap.
Sumber :
Ayodhyoa, A.U.. Teknik Penangkapan Ikan. Bagian Teknik Penangkapan Ikan. Bogor: Institut Pertanian, 1976
Sharhage, D., and J. Lunbeck. A History of Fishing. Spinger-verlag. Berlin:1992
Sudirman and Achmat Mallawa. Teknik Penangkapan Ikan. Makassar: Rineka Cipta, 2000