Jumat, Maret 29, 2024

Pemanfaatan Kecerdasan Buatan Dalam Industri Manufaktur

Gayuh Destanto
Gayuh Destanto
Mahasiswa Teknik Informatika

Artificial Intelligence atau kecerdasan buatan adalah sistem komputer yang mampu melakukan tugas-tugas yang biasanya membutuhkan kecerdasan manusia. Teknologi ini dapat membuat keputusan dengan cara menganalisis dan menggunakan data yang tersedia di dalam sistem.

Proses yang terjadi dalam Artificial Intelligence mencakup learning, reasoning, dan self-correction. Proses ini mirip dengan manusia yang melakukan analisis sebelum memberikan keputusan. Hal berikan kemampuan kepada perusahaan agar tetap tumbuh dan berkembang serta mampu menghasilkan keuntungan yang wajar dimotivasi oleh kekwatiran yang sering menghantui pikiran para pebisnis sehubungan dengan perubahan dinamis pada lingkungan industri yang memasuki revolusi Industri 4.0.

Manufakturing diartikan sebagai perangkat kegiatan dan operasi yang saling berhubungan yang mencakup desain, pemilihan material, perencanaan, produksi, penjaminan mutu, manajemen dan pemasaran. Manufaktur merupakan salah satu elemen penting dari pembangunan berkelanjutan karena memproduksi barang-barang yang diperlukan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat. Manufaktur adalah sistem input-output, di mana sumber daya adalah input dan ditransformasikan melalui proses manufaktur menjadi produk atau produk setengah jadi.

Dengan berkembangnya teknologi dewasa ini, menuntut hasil produksi yang tinggi dan dengan waktu yang relatif singkat, disamping itu tingkat akurasi produk yang tinggi sesuai dengan produkyang direncanakan. Untuk itu maka diperlukan suatu system manufaktur yang mampu melakukan proses kerja tersebut dengan menerapkan prinsip-prinsip kecerdasan buatan.

Penerapan AI dalam system manufaktur terpadu bermaksud untuk dapat melakukan pekerjaan-pekerjaan dalam pembuatan produk agar dihasilkan produk sesuai dengan waktu yang direncanakan dan jumlah produksi yang tinggi dengan tanpa adanya pengawasan, mesin dapat beroperasi 24 jam dan mampu mendeteksi mandiri terhadap apa yang dilakukan.

Agar mesin bisa cerdas (bertindak seperti dan sebaik manusia) maka harus diberi bekal pengetahuan, sehingga mempunyai kemampuan untuk menalar. Untuk membuat aplikasi kecerdasan buatan ada 2 bagian utama yang sangat dibutuhkan:

  1. Basis Pengetahuan (knowledge base), bersifat fakta-fakta, teori, pemikiran dan hubungan antar satu dengan yang lainnya.
  2. Motor Inferensi (inference engine), kemampuan menarik kesimpulan berdasarkan pengetahuan dan pengalaman.

Computer-integrated manufacturing (CIM) adalah manufaktur yang dengan menggunakan pendekatan komputer untuk mengontrol dan mengintegrasikan seluruh proses produksi. Integrasi ini memungkinkan proses setiap individu atau departemen untuk melakukan pertukaran informasi dengan satu sama lain dan melakukan tindakan.

Melalui Computer-integrated manufacturing (CIM) ini, sistem manufaktur yang dilakukan oleh suatu perusahaan dapat menjadi lebih cepat dengan meminimalisasi kesalahan. Walupun tujuan utamanya adalah meningkatkan kemampuan untuk membuat proses manufaktur secara otomatis, biasanya CIM bergantung pada proses kontrol berdasarkan kondisi atau waktu nyata dari yang diterima melalui sensor. Jadi, CIMini juga dikenal sebagai desain yang fleksibel untuk manufaktur. Dari definisi diatas terlihat bahwa anggota elemen CIM adalah proses perencanaan dan proses manufaktur yang saling melengkapi satu sama lain.

Konsep Integrated Manufacturing System (IMS) merupakan konsep yang mengimplementasikan desain dan system manufaktur dalam suatu system manajemen. Tujuannya agar dapat melakukan pertukaran data secara otomatis. Bila system otomatis dan terkait secara keseluruhan di dalam Integrated Manufacturing System (IMS), akan sangat menguntungkan dibandingkan dengan individual automated fuctions, seperti :

a. Mengurangi lead time

b. Meningkatkan fleksibilitas kapasitas produksi dan jadwal produksi

c. Mengurangi kebutuhan tenaga kerja

d. Mengurangi level inventory material, work in process dan produk jadi

e. Meningkatkan penggunaan sumber daya

f. Fleksibel terhadap perubahan permintaan

Dalam konsep IMS, seluruh aktivitas dasar manufaktur diotomasi dan dihubungkan satu dengan yang lain. Aktivitas dasar manufaktur secara garis besar dapat dibagi 3 bagian, product design, manufacturing planning dan manufacturing execution.

Product design. Aktivitas ini meliputi mendefinisikan geometri baik spesifikasi part maupun bills of material (BOM). Informasi desain ini merupakan sumber kunci data untuk menggerakkan proses manufaktur.

Manufacturing planning. Aktivitas ini dimulai dari merencanakan baik tool maupun kapasitas yang dibutuhkan. Setelah itu baru merencanakan proses dimana hasilnya berupa rute proses, intruksi operator, program pengendalian tool.

Manufacturing execution. Aktivitas ini merupakan bagian yang paling nyata dari sistem manufaktur. Tugas utamanya adalah mengontrol proses, tool dan jadwal produksi dimana ini semua dilakukan oleh technical and logistical data system. Unjuk kerja operasi manufaktur dimonitor dan diukur

Implementasi Articial Intelegensi dalam system manufaktur terpadu, diantaranya:

  1. Pemeriksaan kualitasPabrik-pabrik yang membuat produk-produk yang kompleks, misalnya microchip dan circuit board memanfaatkan artificial intelligence untuk memeriksa jika ada error pada produk.
  2. ManajemenPabrik cerdas LG memanfaatkan machine learning untuk mendiagnosis dan memprediksi kerusakan pada mesin sebelum menjadi masalah.
  3. Mengurangi limbahSebuah perusahaan manufaktur baja menggunakan teknologi predictive communication untuk mengurangi limbahbesi baja (mille scale). Perusahaan tersebut dapat menekan steel loss hingga mencapai 3%.

Dengan beberapa pemaparan diatas, dapat disimpulkan bahwa hadirnya Artificial Intelligence atau kecerdasan buatan dalam industri manufaktur terpadu dapat membantu dan mempermudah dalam melakukan tugas-tugas yang biasanya membutuhkan kecerdasan manusia. Teknologi ini dapat membuat keputusan dengan cara menganalisis dan menggunakan data yang tersedia di dalam sistem.

AI membantu perusahaan manufaktur memelihara sistem terpadu, dimana berbagai area produksi, seperti rantai pasokan, desain, lini produksi, dan kontrol kualitas, saling terkait. Dampak yang satu area produksi berikan pada area yang lain telah ditentukan sebelumnya melalui kecerdasan buatan untuk menghindari kesalahan dan kerugian dalam produksi. Pabrik yang efisien akan mendatangkan keuntungan lebih banyak, dan juga penghematan, jika diatur dengan memadukan mesin dan manusia.

Referensi

Kecerdasan Buatan: Jaminan Masa Depan Perusahaan Manufaktur?

https://www.tiraya-technology.com/pabrik- masa-depan/

Sangwan, K. S., & Mittal, V. K. 2015, A bibliometric analysis of green manufacturing and similar frameworks. Management of Environmental Quality: An International Journal, 26(4), 566–587

Bagus Arthaya, I Ketut Gunarta. 2001, Otomasi, Sistem Produksi dan Computer Integrated Manufacturing. Penerbit Gima Widya Indonesia

Gayuh Destanto
Gayuh Destanto
Mahasiswa Teknik Informatika
Facebook Comment

ARTIKEL TERPOPULER

Log In

Forgot password?

Don't have an account? Register

Forgot password?

Enter your account data and we will send you a link to reset your password.

Your password reset link appears to be invalid or expired.

Log in

Privacy Policy

Add to Collection

No Collections

Here you'll find all collections you've created before.