Mohandas Karamchand Gandhi atau lebih dikenal dengan Mahatma Gandhi, seorang tokoh besar dunia yang kita ketahui bersama telah memotivasi tokoh hebat lainya seperti Martin Luther dan Nelson Mandela dalam perdamaian. Seorang tokoh hebat berdarah India yang memproklamirkan tentang kebebasan untuk rakyat sipil dan melawan kekerasan tanpa kekerasan serta tokoh pending dalam kemerdekaan India.
Mahatma Gandhi lahir di Gujarat, India Britania pada 2 oktober 1869 dan meninggal 30 januari 1948, New Delhi, India, pada usia 78 tahun. Dari biografinya, pria biasa dipanggil Bapu oleh orang India tersebut menikah dengan Kasturba Gandhi dan dikaruniai empat orang anak laki-laki Harilal, Manilal, Ramdas, dan Devdas. Dari keluarganya, Gandhi merupakan pengikut agama Hindu yang taat dan mendapat gelar Mahatma diberikan padanya pada tahun 1914 di Afrika Selatan dengan makna Jiwa Agung dari bahasa sanskerta.
Saat remaja, Gandhi memulai perjalanannya dengan imigrasi ke Inggris untuk belajar hukum disana dan ketika menjadi pengacara, dia pergi ke Afrika Selatan sebuah tempat koloni inggris, namun kedatangnya disana tidak sesuai dengan apa yang dia pikirkan sebelumnya, Gandhi mendapat diskriminasi ras sebab dari perlakuan koloni, atas perlakuan kepadanya tersebut akhirnya dia memutuskan untuk menjadi seorang aktivis politik dan merubah hukum-hukum diskriminatif yang tidak sesuai dengan kemanusiaan. Setelah kembali ke India, Mahatma Gandhi, membuat gerakan untuk melawan diskriminatif koloni dengan gerakan non kekerasan.
Dari perjalanan panjang Mahatma Gandhi, dia terus memperjuangankan nilai kemanusiaan dan melawan tanpa kekerasan, gerakanya itu pun mendapat dukungan banyak orang yang merasa tertindas dan hasil dari perjuanganya Negara India berhasil dimerdekakan. India merupakan negara jajahan dari Inggris dan semua sektor dikuasai oleh Inggris, baik dalam segi ekonomi, pertanian, pertambangan dan hal lain yang merupakan keperluan Negara.
Inggris menjadikan rakyat India sebagai buruh bahkan budak untuk kepentingan mereka sendiri, untuk mencari makan, pakaian, bahkan keperluan rumah tangga lainya bergantung pada Inggris sebagai koloni penjajah India. Sebagai penganut Hindu yang taat, Gandhi memandang bahwa Inggris bukanlah kerabat yang baik sebab mereka hanya mementingkan dan seenaknya menjajah tanah kelahiran Gandhi itu sendiri, dengan ajaran Satyagraha dengan makna perlawanan tanpa kekerasan, Gandhi bersama masyarakat India melakukan boikot dan mogok kerja untuk koloni Inggris.
Gandhi mengajak seluruh masyarakat India untuk melawan tanpa kekerasan dengan cara melakukan mogok kerja untuk kepentingan ekonomi dari Inggris, aksi itupun dilakukan sehingga Koloni Inggris merasa dirugikan dengan aksi tersebut, buruh, tani, dan pekerjaan lainya yang didominasi rakyat India berhenti sejenak karena gerakan yang dimotori oleh Mahatma Gandhi.
Masyarakat India berkumpul mengikuti Gandhi dan melakukan aksi perlawanan tanpa kekerasan, namun sayangnya, gerakan itu tidak seperti yang dipikirkan oleh Gandhi, rakyat India mendapat tindakan refresif dari koloni Inggris dan banyak yang menganggap bahwa aksi itu hanya menyerahkan nyawa kepada koloni, tanpa putus asa, Gandhi melakukan gubrakan kembali dengan bersumpah untuk berpuasa apabila masih ada rakyat India yang mendukung Inggris dengan cara bekerja menjadi budak mereka.
Suatu saat Gandhi melakukan aksi mengambil gara dipesisir pantai yang diikuti ribuan orang India karena mahalnya pajak garam yang diatur oleh koloni Inggris, tetapi, dengan aksi itu Gandhi ditanggkap dan dipenjara bersama dengan 60.000 ribu orang, didalam penjara mereka mendapat tindakan kekerasan dari koloni Inggris.
Aksi yang dilakukan oleh Koloni Inggris mendapat sorotan dari berbagai Negara didunia, karena sudah tidak lagi mencerminkan kemanusiaan, dukungan dari berbagai negara membuat kloni Inggris menyerahkan India dan membiarkan mereka merdeka dan hidup mandiri.
Berpindah dari permasalahan koloni Inggris, India diperhadapkan dengan permasalahan pertikaian antar umat Hindu dan Muslim, pertikaian ini membuat Gandhi bersumpah untuk melakukan puasa apabila masih ada rakyat India yang bertikai hanya karena permasalahan beda agama, begitu pula yang dia lakukan pada saat mengusir Inggris dani India dengan cara melawan tanpa kekerasan.
Dengan mendatangi beberapa wilayah yang didominasi Hindu dan didominasi oleh Muslim, Gandhi berhasil mendamaikan kedua pihak yang selalu bertikai, sebab Gandhi adalah orang yang diagungkan oleh seluruh masyarakat India pada saat itu, dia bukan berpihak pada Hindu atau berpihak pada Muslim tetapi Mahatma Gandhi berpihak pada perdamaian antar manusia. Dengan aksinya itu, dia mendapat kecaman dari orang Hindu sendiri yang mengangap bahwa dia telah berpihak pada umat Muslim dan nasib malang menimpahnya, dia ditempak tepat dihadapan banyak orang pada 30 januari 1948 New Delhi, India.
Aksi keberanian Mahatma Gandhi dengan melawan tanpa kekerasan menjadi perbincangan publik bukanlah jalan keluar untuk kemerdekaan, tetapi nyatanya aksi itu bisa mengguncang dunia dan mendapat perhatian jutaan umat manusia dengan melihat bahwa perdamaian merupakan jalan keluar dari pertikaian, perdamaian bisa meluluhkan hati yang keras walaupun dia adalah koloni Inggris, perdamaian bisa mengajak banyak orang untuk berkorban tanpa melakukan kekerasan sekecilpun, dan perdamaian adalah jalan menuju kemenangan yang sesungguhnya.
Kunci dari kuatnya satu bangsa dilihat dari persatuan dan kerja sama antar rakyat dari negara itu sendiri, ketika kita sadar akan perlakuan gaya kolonial baru yang menjajah negeri ini, kita tidak akan mudah terpengaruh dengan isu yang sengaja dibuat untuk memecah belah NKRI ini. Dengan kesadaran bahwa kita adalah satu bisa meredam amarah dan menghilangkan pertikaian di negara ini.
Sebab, negara yang ingin menguasai sumber daya alam di negeri kita akan melakukan berbagai hal agar kita kehilangan jiwa nasionalisme dan terpecah bela tanpa memikirkan persatuan, kesatuan, bahkan perdamaian yang sudah diajarkan nenek moyan kita, dengan mengacu pada Satyagraha Mahatma Gandhi, era saat ini masih bisa konteks, dengan mengambil garis besar atau maknanya, perdamaian bisa kita lakukan tanpa adanya kekerasan, menghiraukan isu yang dibuat negara lain untuk memecah belah, aksi terorisme, dan isu ras diskriminatif dari mereka yang ingin menguasai negeri ini.