Kamis, November 7, 2024

Racun Tiktok?

Pebyana Ima
Pebyana Ima
Mahasiswa Universitas Negeri Malang
- Advertisement -

Aplikasi Tiktok merupakan salah satu platform sosial media dan platform video yang bisa dibilang sangat populer di kalangan masyarakat dunia terutama di kamu milenial atau remaja. Dalam aplikasi Tiktok pengguna dapat membuat, mengedit, serta berbagi klip video dengan disertai filter dan musik yang diinginkan.

Pengguna juga dapat membuat video pendek yang lucu, unik, dan kreatif dengan cepat dan mudah, serta juga dapat dibagikan ke teman, ke sosial media lainnya, maupun ke seluruh dunia.

Di aplikasi ini telah terdapat fitur – fitur baru lainnya, seperti siaran langsung, membuat stories, membalas komen dengan video. Tidak hanya itu, sekarang di aplikasi tiktok juga terdapat fitur baru yang dapat digunakan untuk bertransaksi, yaitu menjual dan membeli produk, yang disebut dengan fitur Tiktok Shop. Dengan adanya fitur ini akan memudahkan penjual atau pemilik usaha dalam menjual produk, dan memudahkan pembeli untuk membeli barang yang dijual, tidak perlu pindah ke aplikasi lain terlebih dahulu.

Akhir – akhir ini terdapat hal yang populer di aplikasi tiktok yaitu sebuah trend “Racun Tiktok”. Trend “Racun Tiktok” merupakan sebuah konten yang berisi informasi – informasi sebuah produk, seperti unboxing atau review yang menarik, dimana nantinya akan memungkinkan orang atau pengguna tiktok yang melihat konten atau video tersebut akan turut tertarik pada produk serta membeli produk yang ada di dalam konten.

Konten yang populer dari trend “Racun Tiktok” adalah scincare, outfit, barang – barang lucu dan unik, barang untuk kebutuhan sehari – hari hingga makanan ringan. Untuk scincare, banyak sekali yang merekomendasikan berbagai jenis produk scincare, mulai dari produk lokal hingga produk luar negeri, dengan berbagai manfaat yang berbeda.

Untuk outfit, banyak rekomendasi outfit untuk ke kampus, seperti kemeja, celana, rok, tas atau totebag, topi, serta sepatu, atau outfit untuk ke kantor seperti blouse, jas, high heels dengan berbagai merk atau brand, mulai dari brand lokal maupun brand luar negeri.

Untuk barang – barang lucu dan unik, banyak yang merekomendasikan barang – barang lucu dan unik, mulai dari yang bermanfaat untuk sehari – hari (seperti kipas portable dengan model yang lucu, sandal karakter, tempat bekal, tumbler, dll.), digunakan untuk aksesoris (seperti jepit rambut, gelang, jam tangan pin badge karakter, dll.), untuk hadiah (seperti bucket mini, gift box mini, dll.) , maupun pajangan (seperti frame foto idol, photocard idoll, dll). Untuk yang barang kebutuhan sehari – hari ini seperti paying, ember lipat, gayung lipat, jas hujan. Untuk makanan ringan, biasanya camilan seperti baso aci kemasan, keripik kaca, dsb.

Namun, dengan adanya trend “Racun Tiktok” ini dapat mengakibatkan pengguna tiktok yang sebagian besar penggunanya adalah remaja atau kaum milenial nantinya akan terpengaruhi oleh trend ini, sehingga nantinya akan dapat menimbulkan perilaku konsumtif oleh remaja.

Trend “Racun Tiktok” dan Remaja?

Karena biasanya mereka (remaja) ini cenderung akan membeli barang yang tidak benar – benar dibutuhkan, melainkan hanya karena ingin mengikuti trend dan tergoda atau tertarik oleh konten video unboxing atau review yang menarik perhatiannya.

- Advertisement -

Sebenarnya trend “Racun Tiktok” ini mempunyai dampak positif dan dampak negatif. Dampak positifnya adalah, pemilik bisnis online dapat dengan mudah mempromosikan produk jualannya dan membantu konsumen untuk mengetahui kualitas dari produk yang dijual dengan cara mereview produknya.

Apalagi sekarang sudah terdapat fitur tiktok shop, dimana fitur ini memudahkan pemilik bisnis online dalam menjual produknya dan memudahkan konsumen dalam membelinya. Tidak perlu untuk pindah ke aplikasi lainnya, cukup menggunakan tiktok saja. Namun, untuk pembayarannya mungkin membutuhkan aplikasi lainnya.

Sedangkan untuk dampak negatifnya adalah, meningkatnya perilaku konsumtif oleh pengguna terutama remaja. Karena mereka cenderung banyak membeli barang yang tidak benar – benar dibutuhkan, akan tetapi hanya demi memenuhi rasa keingintahuan atau penasaran, kepuasaan diri terhadap produk yang sedang di review. Mereka ini cenderung membeli barang yang hanya didasari oleh keinginan bukan kebutuhan atau bisa dibilang hanya mengikuti trend saja.

Menurut saya, sebenarnya tidak masalah jika membeli suatu produk dari rekomendasi atau dari melihat konten unboxing dan review di tiktok, namun mereka itu harus lebih bijak dan lebih disesuaikan dengan kebutuhan mereka bukan hanya didasari oleh rasa penasaran saja, apalagi hanya untuk mengikuti trend, karena trend tidak akan ada habisnya.

Tidak hanya itu, mereka juga harus lebih berhati – hati dalam membeli sebuah produk. Misal produk scincare, setiap orang tentunya memiliki jenis kulit yang berbeda. Jadi jangan membeli scincare hanya karena melihat video unboxing dan reviewnya yang bagus dan menarik yang akhirnya akan membuat kita tertarik, namun juga harus disesuaikan dengan jenis kulit dari diri masing–masing, seperti jika memiliki jenis kulit berminyak, nah kira – kira jenis produk skincare apa yang cocok untuk jenis kulit berminyak. Jadi harus mencari produk scincare yang cocok sesuai jenis kulitnya.

Terakhir, mereka harus bisa mengatur keuangan dengan lebih baik, tidak boleh terlalu konsumtif, serta lebih mengutamakan kebutuhan bukan keinginan.

Pebyana Ima
Pebyana Ima
Mahasiswa Universitas Negeri Malang
Facebook Comment
- Advertisement -

Log In

Forgot password?

Don't have an account? Register

Forgot password?

Enter your account data and we will send you a link to reset your password.

Your password reset link appears to be invalid or expired.

Log in

Privacy Policy

Add to Collection

No Collections

Here you'll find all collections you've created before.