Minggu, Februari 9, 2025

Pertimbangan Multi-Aspek Pengelolaan Parkir Kendaraan di Bandara

Dr. Afen Sena, M.Si. IAP, FRAeS
Dr. Afen Sena, M.Si. IAP, FRAeS
Profesional dan akademis dengan sejarah kerja, pendidikan dan pelatihan di bidang penerbangan dan bisnis kedirgantaraan. Alumni PLP/ STPI/ PPI Curug, Doktor Manajemen Pendidikan dari Universitas Negeri Jakarta, International Airport Professional (IAP) dari ICAO-ACI AMPAP dan Fellow Royal Aeronautical Society (FRAeS).
- Advertisement -

Latar Belakang

Pengelolaan parkir di bandara memegang peranan strategis dalam mendukung operasional penerbangan, pelayanan pengguna jasa, dan pengelolaan lalu lintas di sekitar kawasan bandara.

Sebagai salah satu infrastruktur penunjang utama, area parkir berfungsi tidak hanya sebagai fasilitas untuk menyimpan kendaraan, tetapi juga menjadi bagian dari pengalaman keseluruhan penumpang dan pengunjung bandara.

Pengaturan yang tepat terhadap pengelolaan parkir perlu didasari oleh beberapa aspek berikut:

  1. Aspek Kepatuhan Hukum

Bandara merupakan objek vital yang diatur oleh berbagai regulasi nasional maupun internasional. Pengelolaan parkir harus sesuai dengan undang-undang dan peraturan terkait transportasi, keamanan, dan lingkungan. Ketidakpatuhan terhadap regulasi ini dapat berdampak pada reputasi pengelola bandara, sanksi hukum, serta terganggunya operasional bandara secara keseluruhan.

  1. Aspek Komersial

Parkir bandara adalah salah satu sumber pendapatan non-aeronautika yang signifikan. Pengelolaan yang baik dapat meningkatkan pendapatan melalui optimalisasi kapasitas parkir, penggunaan teknologi modern, serta penerapan tarif yang kompetitif namun tetap adil bagi pengguna. Efisiensi dan transparansi dalam pengelolaan parkir juga dapat meningkatkan kepercayaan dan kepuasan pelanggan.

  1. Aspek Operasional Penerbangan dan Kegiatan Pendukung

Bandara adalah sistem yang terintegrasi, di mana semua elemen, termasuk parkir, harus berfungsi secara sinergis. Area parkir yang tidak terkelola dengan baik dapat menyebabkan kemacetan, keterlambatan, atau bahkan risiko keamanan yang memengaruhi operasional penerbangan. Selain itu, area parkir yang terorganisasi akan mempermudah akses bagi shuttle bus, taksi, dan kendaraan logistik pendukung operasional bandara.

  1. Aspek Pengelolaan Lalu Lintas Jalan

Bandara sering kali menjadi salah satu pusat aktivitas lalu lintas yang padat. Area parkir yang teratur dapat membantu mengurangi kepadatan lalu lintas di sekitar bandara. Penempatan yang strategis, alur masuk dan keluar yang jelas, serta integrasi dengan moda transportasi publik akan membantu mengurangi kemacetan dan meningkatkan efisiensi transportasi di area bandara.

Tujuan dan Maksud Pengaturan Pengelolaan Parkir di Bandara :
  1. Meningkatkan Kepatuhan terhadap Regulasi

Memastikan bahwa pengelolaan parkir mematuhi peraturan perundang-undangan yang berlaku serta standar keselamatan dan keamanan internasional.

  1. Mengoptimalkan Pendapatan Non-Aeronautika

Meningkatkan potensi pendapatan melalui pengelolaan parkir yang efisien dan inovatif tanpa mengorbankan kenyamanan pengguna jasa.

- Advertisement -
  1. Mendukung Kelancaran Operasional Bandara

Menyediakan area parkir yang memadai untuk mengakomodasi kebutuhan pengguna bandara tanpa mengganggu kelancaran operasional penerbangan.

  1. Mengurangi Dampak Kemacetan Lalu Lintas

Mengintegrasikan sistem parkir dengan tata kelola lalu lintas yang efektif guna meminimalkan dampak terhadap arus kendaraan di sekitar kawasan bandara.

Referensi & Best Practices

Pengelolaan parkir di bandara merupakan bagian integral dari tata kelola bandara secara keseluruhan. Studi literatur dan praktik terbaik di negara-negara maju menunjukkan bahwa pengelolaan parkir yang efektif mampu meningkatkan efisiensi operasional, kenyamanan pengguna, dan pendapatan non-aeronautika. Berikut adalah kajian teoritik dan best practices dari berbagai negara yang berkaitan dengan aspek kepatuhan hukum, komersial, operasional penerbangan, kegiatan pendukung, serta pengelolaan lalu lintas jalan.

  1. Kepatuhan Hukum

Refensi:

Regulasi Transportasi: Pengelolaan parkir di bandara harus mematuhi regulasi terkait transportasi, keselamatan, dan keamanan yang diterapkan oleh otoritas penerbangan nasional maupun internasional seperti ICAO (International Civil Aviation Organization) dan IATA (International Air Transport Association).

Standar Lingkungan: Beberapa literatur menyoroti pentingnya pengelolaan parkir yang ramah lingkungan, seperti penerapan Green Parking Certification untuk mendukung keberlanjutan lingkungan.

Best Practices :

Bandara Schiphol, Belanda: Mengintegrasikan teknologi keamanan canggih di area parkir untuk memenuhi standar keselamatan Uni Eropa, termasuk kamera pengawas berteknologi tinggi dan sistem pendeteksian kendaraan otomatis.

Bandara Heathrow, Inggris: Mengimplementasikan kebijakan ramah lingkungan seperti pengisian daya kendaraan listrik dan pengelolaan limbah yang sesuai regulasi lingkungan.

  1. Aspek Komersial

Refensi:

Pendapatan Non-Aeronautika: Menurut laporan dari Airports Council International (ACI), pendapatan dari parkir menyumbang sekitar 20-30% dari total pendapatan non-aeronautika bandara. Teknologi seperti Dynamic Pricing dapat meningkatkan pendapatan dengan menyesuaikan tarif parkir berdasarkan permintaan.

Customer Experience: Studi menunjukkan bahwa pengelolaan parkir yang efisien dapat meningkatkan tingkat kepuasan pengguna bandara, yang pada gilirannya berdampak pada loyalitas pelanggan.

Best Practices :

Bandara Changi, Singapura: Menggunakan sistem pembayaran otomatis dan reservasi online untuk mempermudah pengguna. Inovasi ini meningkatkan efisiensi dan memberikan kenyamanan bagi pelanggan.

Bandara Dallas/Fort Worth, AS: Menerapkan sistem parkir berbasis aplikasi yang memungkinkan pengguna memesan tempat parkir sebelumnya, serta menggunakan teknologi sensor untuk mengidentifikasi slot yang kosong.

  1. Operasional Penerbangan dan Kegiatan Pendukung

Refensi:

Hubungan Parkir dengan Operasional Penerbangan: Menurut studi dari ACI World, kelancaran sistem parkir memiliki dampak langsung terhadap waktu kedatangan dan keberangkatan penumpang serta efektivitas operasional penerbangan.

Transportasi Terintegrasi: Literatur menekankan pentingnya pengintegrasian parkir dengan moda transportasi pendukung seperti shuttle bus, taksi, dan kereta bandara.

Best Practices:

Bandara Incheon, Korea Selatan: Mengintegrasikan sistem parkir dengan transportasi publik, seperti kereta cepat dan bus, yang mempermudah aksesibilitas penumpang dan mengurangi beban parkir di area bandara.

Bandara Munich, Jerman: Memiliki area parkir khusus bagi kendaraan logistik untuk mendukung pengiriman barang kargo udara secara efisien.

  1. Pengelolaan Lalu Lintas Jalan

Refensi:

Smart Traffic Management: Pengelolaan lalu lintas berbasis teknologi seperti Intelligent Transport Systems (ITS) dapat membantu mengurangi kemacetan di kawasan bandara.

Zona Drop-Off dan Pick-Up: Penelitian menunjukkan bahwa pemisahan zona drop-off dan pick-up yang jelas dapat mengurangi kemacetan di pintu masuk bandara.

Best Practices

Bandara Denver, AS: Menggunakan sistem ITS untuk memantau dan mengelola lalu lintas secara real-time di area parkir dan jalan menuju bandara.

Bandara Narita, Jepang: Mengadopsi sistem pengaturan drop-off dan pick-up dengan alur yang terpisah sehingga meminimalkan konflik lalu lintas.

Kajian referensial dan best practices dari negara maju menunjukkan bahwa pengelolaan parkir bandara yang sukses melibatkan pemenuhan regulasi hukum, pengoptimalan potensi komersial, integrasi dengan operasional penerbangan, dan pengaturan lalu lintas yang efektif. Penerapan teknologi canggih seperti sistem pembayaran otomatis, sensor parkir, dan manajemen lalu lintas real-time dapat menjadi solusi inovatif yang relevan bagi bandara modern.

Narasi Konsep

Pengelolaan parkir di bandara merupakan elemen strategis yang tidak hanya mendukung operasional bandara, tetapi juga menciptakan pengalaman positif bagi penumpang dan pengunjung. Sebuah konsep pengaturan yang komprehensif perlu memperhatikan sinergi antara aspek kepatuhan hukum, komersial, operasional penerbangan dan kegiatan pendukungnya, serta pengelolaan lalu lintas jalan. Dengan pendekatan holistik, sistem parkir dapat dioptimalkan untuk mendukung efisiensi, keamanan, dan keberlanjutan.

  1. Aspek Kepatuhan Hukum

Konsep pengaturan parkir harus memastikan kepatuhan terhadap regulasi nasional dan internasional yang berlaku. Hal ini mencakup:

Penerapan Standar Keamanan: Memastikan bahwa area parkir memenuhi standar keamanan yang ditetapkan oleh otoritas penerbangan, seperti pemantauan CCTV 24/7, penerangan yang memadai, dan sistem deteksi dini.

Kepatuhan Lingkungan: Mengadopsi prinsip keberlanjutan dengan membangun fasilitas ramah lingkungan, seperti area parkir dengan panel surya, stasiun pengisian kendaraan listrik, dan manajemen limbah.

Aksesibilitas Universal: Memastikan fasilitas parkir ramah bagi penyandang disabilitas sesuai dengan undang-undang terkait aksesibilitas.

  1. Aspek Komersial

Area parkir di bandara memiliki potensi besar untuk menjadi sumber pendapatan non-aeronautika yang signifikan. Konsep pengaturan yang tepat dapat mencakup:

Dynamic Pricing: Menggunakan model tarif dinamis yang disesuaikan dengan waktu, lokasi, dan permintaan untuk memaksimalkan pendapatan.

Sistem Reservasi dan Pembayaran Digital: Mengintegrasikan teknologi digital untuk reservasi tempat parkir secara online dan sistem pembayaran tanpa kontak guna meningkatkan kenyamanan pengguna.

Diversifikasi Layanan: Menyediakan layanan tambahan seperti valet parking, car washing, atau rental kendaraan untuk memberikan nilai tambah bagi pengguna parkir.

  1. Aspek Operasional Penerbangan dan Kegiatan Pendukung

Sistem parkir harus mendukung kelancaran operasional penerbangan dan kegiatan pendukung lainnya melalui pengaturan yang efisien dan terintegrasi, seperti:

Integrasi dengan Transportasi Publik: Menyediakan akses yang mudah antara area parkir, terminal bandara, dan moda transportasi publik seperti kereta bandara, shuttle bus, atau taksi.

Zoning Area Parkir: Mengatur area parkir berdasarkan kebutuhan, seperti zona untuk kendaraan pribadi, angkutan umum, logistik, dan kendaraan layanan bandara.

Sistem Navigasi Parkir: Memasang teknologi sensor untuk membantu pengguna menemukan tempat parkir kosong dengan cepat, sehingga mengurangi waktu pencarian dan meningkatkan efisiensi operasional.

  1. Pengelolaan Lalu Lintas Jalan

Konsep pengaturan lalu lintas jalan di sekitar area parkir bandara harus mendukung kelancaran arus kendaraan dan mengurangi potensi kemacetan. Hal ini dapat dilakukan melalui:

Pengaturan Alur Lalu Lintas: Menerapkan alur masuk dan keluar yang terpisah untuk kendaraan yang hanya drop-off atau pick-up, kendaraan yang parkir jangka panjang, dan kendaraan operasional.

Teknologi Smart Traffic Management: Menggunakan sistem pemantauan lalu lintas berbasis real-time untuk mengatur dan mengarahkan kendaraan secara dinamis, terutama pada waktu-waktu sibuk.

Integrasi dengan Jalan Raya: Memastikan konektivitas yang baik antara area parkir dengan jalan raya utama untuk meminimalkan hambatan lalu lintas.

Pengaturan parkir di bandara harus dirancang sebagai sistem yang terintegrasi dan adaptif terhadap kebutuhan pengguna, regulasi hukum, dan dinamika operasional bandara. Dengan pendekatan yang memperhatikan kepatuhan hukum, optimalisasi komersial, efisiensi operasional, dan kelancaran lalu lintas, bandara dapat menyediakan layanan parkir yang unggul. Konsep ini tidak hanya meningkatkan pengalaman pengguna, tetapi juga mendukung keberlanjutan ekonomi dan lingkungan bandara.

Tantangan

Pengelolaan parkir di bandara menghadapi berbagai tantangan yang bersifat multidimensional, melibatkan aspek kepatuhan hukum, komersial, operasional penerbangan, kegiatan pendukung, serta pengelolaan lalu lintas jalan. Kompleksitas ini menuntut pendekatan yang holistik untuk menjaga keseimbangan antara kebutuhan pengguna, pemenuhan regulasi, dan efisiensi operasional. Berikut adalah penjabaran tantangan tersebut berdasarkan masing-masing aspek:

  1. Aspek Kepatuhan Hukum

Kesesuaian dengan Regulasi yang Kompleks : Bandara diatur oleh berbagai regulasi nasional dan internasional, mulai dari standar keamanan hingga ketentuan lingkungan. Tantangan utama adalah memastikan seluruh fasilitas parkir mematuhi regulasi ini secara konsisten tanpa mengorbankan efisiensi dan kenyamanan.

Peningkatan Standar Keamanan :Area parkir sering menjadi target kejahatan, seperti pencurian kendaraan atau barang, sehingga pengelola harus terus meningkatkan sistem keamanan, seperti CCTV, patroli, dan kontrol akses. Namun, biaya tinggi untuk pengadaan dan pemeliharaan teknologi keamanan canggih menjadi kendala tersendiri.

Penerapan Prinsip Keberlanjutan:Regulasi lingkungan menuntut bandara untuk mengelola area parkir secara ramah lingkungan. Namun, implementasi fasilitas seperti stasiun pengisian kendaraan listrik dan pengelolaan limbah membutuhkan investasi awal yang besar.

  1. Aspek Komersial

Tekanan Tarif Kompetitif : Tarif parkir harus kompetitif, namun tetap menguntungkan. Tantangannya adalah menentukan struktur tarif yang dapat menarik pengguna, terutama ketika bandara bersaing dengan layanan transportasi lain seperti ride-hailing atau shuttle bus.

Optimasi Kapasitas Parkir : Pertumbuhan jumlah penumpang sering kali tidak diimbangi dengan peningkatan kapasitas area parkir, yang dapat mengakibatkan pendapatan terhambat dan pengalaman pengguna menurun.

Pengintegrasian Teknologi : Penggunaan teknologi modern, seperti sistem reservasi online dan pembayaran tanpa kontak, menghadapi tantangan dalam hal investasi awal yang tinggi dan resistensi dari pengguna yang belum terbiasa dengan teknologi tersebut.

  1. Aspek Operasional Penerbangan dan Kegiatan Pendukung

Ketergantungan pada Transportasi Pendukung : Efisiensi sistem parkir sangat bergantung pada ketersediaan dan keandalan transportasi pendukung seperti shuttle bus dan kereta bandara. Keterlambatan atau ketidakcukupan layanan ini dapat mengganggu operasional bandara secara keseluruhan.

Kesulitan Zoning Area Parkir : Mengelola berbagai jenis kendaraan, seperti kendaraan pribadi, angkutan umum, dan logistik, membutuhkan zonasi yang terorganisasi. Namun, keterbatasan lahan sering kali menjadi kendala utama.

Fleksibilitas Operasional : Bandara menghadapi variasi permintaan yang dinamis, seperti lonjakan jumlah penumpang selama musim liburan. Tantangan utama adalah memastikan sistem parkir dapat menyesuaikan dengan cepat tanpa mengganggu operasional lain.

  1. Pengelolaan Lalu Lintas Jalan

Kemacetan di Pintu Masuk dan Keluar : Area parkir sering menjadi titik kemacetan karena tingginya volume kendaraan, terutama pada jam sibuk atau saat kedatangan penerbangan internasional. Koordinasi yang buruk antara parkir dan pengelolaan lalu lintas jalan dapat memperparah situasi ini.

Kurangnya Integrasi Transportasi : Ketiadaan sistem transportasi publik yang terintegrasi dengan baik, seperti kereta atau bus, meningkatkan ketergantungan pada kendaraan pribadi, yang pada akhirnya membebani kapasitas parkir dan lalu lintas.

Kurangnya Teknologi Lalu Lintas Real-Time : Tanpa teknologi manajemen lalu lintas berbasis real-time, sulit untuk mengelola arus kendaraan secara efisien, terutama saat ada gangguan operasional mendadak seperti kecelakaan atau perubahan cuaca.

Pengelolaan parkir di bandara menghadapi tantangan kompleks yang membutuhkan solusi strategis berbasis teknologi, investasi infrastruktur, dan perencanaan jangka panjang. Kolaborasi antara pengelola bandara, pemerintah, dan pemangku kepentingan lainnya sangat penting untuk mengatasi tantangan ini, sehingga parkir bandara dapat memenuhi kebutuhan pengguna sekaligus mendukung operasional bandara secara keseluruhan.

Way Forward

Untuk memastikan pengelolaan parkir di bandara berjalan optimal dan mampu menjawab tantangan multidimensi, diperlukan strategi yang terencana dan berorientasi masa depan. Pendekatan holistik yang mempertimbangkan aspek kepatuhan hukum, komersial, operasional penerbangan dan kegiatan pendukungnya, serta pengelolaan lalu lintas jalan menjadi kunci keberhasilan dalam menciptakan sistem parkir yang efisien, aman, dan berkelanjutan. Berikut adalah langkah-langkah strategis (way forward) yang dapat diambil:

  1. Aspek Kepatuhan Hukum

Peningkatan Kepatuhan terhadap Regulasi Nasional dan Internasional : Bandara harus terus memperbarui kebijakan dan praktik parkir sesuai regulasi yang berlaku, termasuk standar keamanan dari ICAO dan IATA, serta regulasi lingkungan nasional. Hal ini melibatkan pengawasan rutin dan audit untuk memastikan kesesuaian sistem dengan regulasi.

Investasi dalam Teknologi Keamanan : Mengadopsi teknologi seperti pengenalan plat nomor otomatis (Automatic Number Plate Recognition/ANPR), sistem kontrol akses biometrik, dan pemantauan berbasis AI untuk meningkatkan keamanan dan mengurangi risiko pelanggaran hukum.

Penerapan Konsep Green Parking : Mendorong keberlanjutan dengan membangun fasilitas parkir ramah lingkungan, termasuk area hijau, pengisian daya kendaraan listrik, dan teknologi hemat energi seperti pencahayaan LED otomatis.

  1. Aspek Komersial

Pengoptimalan Pendapatan Non-Aeronautika : Mengimplementasikan Dynamic Pricing berdasarkan waktu dan permintaan, serta menawarkan paket parkir jangka panjang yang menarik bagi pelanggan. Diversifikasi layanan seperti valet parking, car washing, atau rental kendaraan juga dapat meningkatkan pendapatan.

Integrasi Teknologi Digital : Mengembangkan platform digital untuk mempermudah reservasi tempat parkir, pembayaran tanpa kontak, dan informasi ketersediaan ruang parkir secara real-time. Hal ini akan meningkatkan pengalaman pelanggan sekaligus mendukung efisiensi operasional.

Kemitraan Strategis dengan Pihak Ketiga : Menjalin kerja sama dengan operator transportasi publik, ride-hailing, dan penyedia layanan teknologi untuk menciptakan sistem parkir yang lebih inovatif dan efisien.

  1. Aspek Operasional Penerbangan dan Kegiatan Pendukung

Peningkatan Zonasi dan Kapasitas Parkir: Membagi area parkir menjadi zona khusus untuk kendaraan pribadi, transportasi umum, dan logistik. Menggunakan teknologi sensor untuk mengelola kapasitas secara dinamis, terutama saat volume kendaraan meningkat.

Integrasi Transportasi Terhubung : Menghubungkan area parkir dengan terminal bandara melalui layanan shuttle bus otomatis, kereta bandara, atau jalur pejalan kaki yang nyaman dan efisien.

Pemanfaatan Big Data untuk Perencanaan Operasional:Menganalisis pola penggunaan parkir menggunakan data besar untuk mengidentifikasi kebutuhan pelanggan, mengoptimalkan kapasitas, dan merencanakan ekspansi di masa depan.

  1. Pengelolaan Lalu Lintas Jalan

Pengembangan Sistem Manajemen Lalu Lintas Cerdas : Menggunakan teknologi Intelligent Transport Systems (ITS) untuk memantau, menganalisis, dan mengatur arus lalu lintas secara real-time di area parkir dan jalan raya menuju bandara.

Pemilahan Alur Masuk dan Keluar : Membagi jalur kendaraan berdasarkan tujuan (drop-off, pick-up, parkir jangka panjang) untuk mengurangi kemacetan di pintu masuk dan keluar bandara.

Integrasi dengan Transportasi Publik : Menyediakan fasilitas park-and-ride yang memungkinkan pengguna memarkir kendaraan di lokasi tertentu dan melanjutkan perjalanan ke bandara menggunakan transportasi umum.

Pengelolaan parkir di bandara harus diarahkan pada efisiensi, keberlanjutan, dan pengalaman pelanggan yang unggul. Dengan memanfaatkan teknologi modern, mengadopsi praktik keberlanjutan, serta membangun sinergi dengan pemangku kepentingan, bandara dapat menciptakan sistem parkir yang tidak hanya memenuhi kebutuhan masa kini, tetapi juga siap menghadapi tantangan di masa depan. Kombinasi antara kepatuhan hukum, inovasi komersial, efisiensi operasional, dan pengelolaan lalu lintas yang strategis akan memastikan keberhasilan pengelolaan parkir yang berkelanjutan dan kompetitif.

Penutup

Pengelolaan parkir di bandara merupakan elemen krusial yang mempengaruhi pengalaman pengguna, operasional penerbangan, serta efisiensi transportasi di sekitar bandara. Dengan mengintegrasikan berbagai aspek seperti kepatuhan hukum, komersial, operasional penerbangan dan kegiatan pendukungnya, serta pengelolaan lalu lintas jalan, pengelolaan parkir harus dilakukan secara terstruktur dan berkesinambungan.

Dari segi kepatuhan hukum, penting untuk memastikan bahwa pengelolaan parkir memenuhi semua regulasi terkait keselamatan, keamanan, dan keberlanjutan lingkungan. Hal ini akan menciptakan sistem yang tidak hanya sah secara hukum, tetapi juga bertanggung jawab terhadap masyarakat dan lingkungan.

Di sisi komersial, pengelolaan parkir harus mengoptimalkan potensi pendapatan melalui inovasi tarif dinamis, sistem reservasi digital, serta kemitraan strategis yang memperluas layanan. Pendapatan yang dihasilkan dapat mendukung perkembangan fasilitas dan layanan lainnya di bandara.

Aspek operasional penerbangan dan kegiatan pendukungnya menuntut sinergi yang baik antara area parkir dan sistem transportasi lain, untuk memastikan kelancaran arus penumpang dan barang. Infrastruktur yang memadai, seperti zona parkir yang jelas dan transportasi umum yang efisien, akan meningkatkan kenyamanan pengguna dan mendukung kelancaran operasional bandara.

Terakhir, dalam hal pengelolaan lalu lintas jalan, perlu adanya solusi pengaturan lalu lintas yang cerdas untuk menghindari kemacetan dan memastikan kendaraan dapat bergerak dengan lancar. Sistem pemantauan real-time dan pemilahan jalur kendaraan akan meningkatkan efisiensi dan kenyamanan bagi pengguna jalan di sekitar bandara.

Secara keseluruhan, pengelolaan parkir yang efektif dan efisien di bandara memerlukan pendekatan terintegrasi dan inovatif yang mempertimbangkan semua aspek ini. Dengan memanfaatkan teknologi canggih, memperbarui kebijakan yang relevan, serta memperkuat kerja sama antar pihak terkait, bandara dapat menciptakan sistem parkir yang tidak hanya memenuhi kebutuhan operasional saat ini tetapi juga siap menghadapi tantangan di masa depan.

Dr. Afen Sena, M.Si. IAP, FRAeS
Dr. Afen Sena, M.Si. IAP, FRAeS
Profesional dan akademis dengan sejarah kerja, pendidikan dan pelatihan di bidang penerbangan dan bisnis kedirgantaraan. Alumni PLP/ STPI/ PPI Curug, Doktor Manajemen Pendidikan dari Universitas Negeri Jakarta, International Airport Professional (IAP) dari ICAO-ACI AMPAP dan Fellow Royal Aeronautical Society (FRAeS).
Facebook Comment
- Advertisement -

Log In

Forgot password?

Don't have an account? Register

Forgot password?

Enter your account data and we will send you a link to reset your password.

Your password reset link appears to be invalid or expired.

Log in

Privacy Policy

Add to Collection

No Collections

Here you'll find all collections you've created before.