Minggu, Oktober 6, 2024

Peringatan Hari Kesaktian Pancasila, Apakah Sekedar Momentum?

Lalik Kongkar
Lalik Kongkar
Pemerhati Sosial Minat Kajian Politik Sastra dan Filsafat

Setiap tanggal 1 Oktober seluruh masyarakat Indonesia memperingati sebagai Hari Kesaktian Pancasila. Hari Kesaktian Pancasila ini merupakan hari peringatan untuk mengenang terbunuhnya 7 Perwira TNI AD (yang disebut sebagai Pahlawan Revolusi) atas kesetiannya kepada Pancasila sebagai dasar Negara, sehingga dibantai secara keji oleh PKI dalam kudeta berdarah yang disebut dengan Gerakan 30 September (G30S)/PKI.

Pembuangan 7 pahlawan revolusi yang dilakukan Gerakan 30 September pada 1965 atau yang dikenal G30S. Pada era G30S, Lubang Buaya dijadikan pusat pelatihan milik PKI dimana tujuan dari Aidit dkk untuk menggantikan ideologi Pancasila dengan komunis.

Namun PKI mampu diberantas Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (ABRI) sehari kemudian, pada tanggal 1 Oktober. Momentum kesaktian Pancasila ini selalu diperingati setiap tahunnya. Pancasila adalah ideologi bangsa yang tak ada duanya. Dimana mampu mempersatukan bangsa dan negara. “Pancasila merupakan ideologi final dan menjadi bagian yang tak terpisahkan dari bangsa Indonesia. Pancasila mempunyai nilai yang bisa disebutkan. Terbukti bisa menyatukan kita sampai saat ini.

Sangat banyak nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila yang dapat diterapkan ditengah-tengah masyarakat. Seperti semangat menjaga keamanan, kebersamaan, gotong royong, tolong-menolong dan lainnya. “Peringatan Hari Kesaktian Pancasila ini harus dijadikan sebagai kesempatan untuk merefleksikan pemaknaan nilai-nilai kesaktian Pancasila itu sendiri.

Pancasila tak kusam dimakan oleh zaman. Terbukti hingga saat ini masih bisa bertahan bahkan untuk hingga akhir zaman. Kuatnya pengaruh kekuatan global dinilainya tidak memberikan pengaruh terhadap kesaktian Pancasila. Kaum pemuda yang menjadi harapan bangsa dan negara kedepannya dapat menerapkan nilai-nilai Pancasila yang dapat memersatukan bangsa.

Sehingga bangsa Indonesia bisa tetap kokoh. Kita sudah buktikan dengan sejarah. Tuhan ciptakan dunia bersuku-suku bangsa, etnis, kepercayaan. Indonesia adalah model. Saya kira semua ajaran agama sama. Saya kira Tuhan ingin ada satu bangsa menjadi model tentang nilai-nilai yang ingin Tuhan tunjukkan ke manusia seperti apa. Indonesia menerapkan dengan baik dengan Pancasila.

Semasa Orde Baru penanaman terhadap nilai-nilai Pancasila dilakukan secara terus-menerus dan diupayakan melalui berbagai cara, di antaranya Penataran P4 (Pedoman Penghayatan pengamalan Pancasila) yang wajib mulai dari pelajar, mahasiswa, hingga pegawai negeri. Di Perguruan Tinggi juga diwajibkan mendapat mata kuliah kewiraan, mengingat betapa pentingnya nilai-nilai Pancasila itu terus dipelajari sebagai pedoman generasi bangsa dalam berperilaku.

Namun seiring berjalannya waktu, secara perlahan kerinduan dalam memperingati hari kesaktian Pancasila terasa menurun. Hal ini dapat dilihat, bahwa saat ini sudah jarang instansi-instansi pemerintah dan swasta yang mengibarkan bendera merah putih setengah tiang, sebagai wujud penghormatan kepada para pahlawan revolusi yang telah gugur dalam mempertahankan Pancasila.

Demikian juga, di lingkungan sekolah, peringatan Hari kesaktian Pancasila sudah mulai terpinggirkan dan jarang dilakukan. Padahal penanaman nilai-nilai kejuangan yang telah diprakarsai para pahlawan sejatinya kita jadikan pedoman dalam bersikap dan berprilaku bagi kehidupan para pelajar.

Memperkuat Kembali

Melihat kenyataan yang terjadi dalam masyarakat kita, sudah selayaknya kita melakukan sebuah refleksi terhadap pengamalan nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila yang mulai memudar akhir-akhir ini. Kita mesti memperkuat kembali, sebagai usaha mencapai cita yang selama ini kita impikan dalam mewujudkan kesejahteraan dan kemakmuran rakyat.

Kita sangat menyayangkan akhir-akhir ini, sepertinya Pancasila kurang diamalkan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Kalaulah Pancasila kita pegang teguh, maka tidak akan ada penyimpangan-penyimpangan yang terjadi, seperti Korupsi yang sudah mendarah daging, kekerasan, main hakim sendiri, tawuran antar pelajar yang sudah menjadi kebiasaan hingga kemiskinan yang sudah tidak asing.

Pancasila merupakan dasar negara yang telah ditetapkan sejak Indonesia merdeka. Oleh karena itu, Pancasila dijadikan sebagi falsafah atau pandangan hidup bagi seluruh bangsa Indonesia. Dengan adanya Pancasila, Indonesia dapat menjalankan kehidupan berbangsa dan bernegara dengan dengan tertib, aman dan penuh perdamaian. Jika kita memperhatikan lambang Pancasila dan butir-butir yang terkandung dalam Pancasila, itulah yang merupakan pencerminan kepribadian bangsa Indonesia, sehingga Indonesia dapat dibedakan dengan bangsa lain karena ciri khas yang dimiliki oleh bangsa Indonesia.

Peringatan Hari Kesaktian Pancasila pada dasarnya adalah untuk memperkokoh Pancasila sebagai dasar dan pandangan hidup bangsa. Hari Kesaktian Pancasila perlu dijadikan media refleksi untuk merenungkan bagaimana bangsa Indonesia saat ini menerapkan nilai-nilai Pancasila yang telah dijadikan falsafah hidup dalam berbangsa dan bernegara. Bahkan, seharusnya, dari tahun ke tahun, peringatan Hari Kesaktian Pancasila mestinya mulai digairahkan kembali, sehingga rakyat Indonesia tetap mengamalkan dan menghayati Pancasila sebagai dasar negara.

Lalik Kongkar
Lalik Kongkar
Pemerhati Sosial Minat Kajian Politik Sastra dan Filsafat
Facebook Comment

ARTIKEL TERPOPULER

Log In

Forgot password?

Don't have an account? Register

Forgot password?

Enter your account data and we will send you a link to reset your password.

Your password reset link appears to be invalid or expired.

Log in

Privacy Policy

Add to Collection

No Collections

Here you'll find all collections you've created before.