Pada era saat ini, generasi muda sering kali digambarkan sebagai generasi yang apatis atau bahkan tidak peduli dengan dunia politik. Mereka percaya bahwa di dalam dunia politik, suara mereka tidak akan didengar dan tidak akan memberikan manfaat yang signifikan.
Padahal, generasi muda memiliki kontribusi dan potensi yang sangat besar dalam membentuk masa depan politik agar lebih baik lagi, dan sekarang adalah waktunya bagi generasi muda untuk mengambil tanggung jawab dan menyelami peran mereka dengan lebih serius. Di kalangan muda, sikap apatis dan ketidakpedulian terhadap politik ini sudah bukan sesuatu yang baru. Melibatkan diri dalam dunia politik bukanlah sebuah hak, melainkan tanggung jawab terhadap masa depan mereka sendiri.
Dengan memahami isu-isu yang relevan dan mendengarkan setiap pendapat yang mereka suarakan, maka generasi muda dapat menjadi kekuatan yang mendorong perubahan positif dalam politik. Mereka memiliki energi segar, ide-ide inovatif dan kreatif serta memiliki perspektif yang lebih terbuka di dalam arena politik. Selain itu, generasi muda juga memiliki pemahaman yang lebih mendalam mengenai perkembangan teknologi dan media sosial yang memungkinan mereka untuk menemukan cara baru untuk berpartisipasi dalam politik di era modern, dimana informasi dapat tersebar dengan cepat.
Sebagai katalis, aktivisme telah mengubah dunia. Pemuda tidak terbatas hanya pada isu – isu politik konvensional, mereka juga menjadi aktivis sosial dan lingkungan. Mereka kerap kali menyuarakan tentang hak asasi manusia, kesetaraan gender, dan keberlanjutan lingkungan.
Pemuda menunjukan keinginan mereka untuk terlibat dalam pengambilan keputusan melalui protes – protes yang dilakukan mahasiswa, kampanye melalui media sosial, dan partisipasi aktif dalam organisasi nirlaba. Gerakan seperti Fridays for Future dan Youth for Climate menunjukan bahwa pemuda memiliki kemampuan untuk menggerakan opini masyarakat dan memengaruhi suatu kebijakan. Ada kemungkinan bahwa kehadiran pemuda dalam ranah politik akan mengubah pandangan bahwa politik hanyalah urusan orang tua dan orang elit saja.
Pemuda juga menghadapi berbagai kesulitan, meskipun mereka memiliki potensi yang luar biasa. Penghambat dapat berasal dari kurangnya pemahaman politik secara formal, ketidakpercayaan terhadap institusi, dan ada sejumlah pemuda yang tidak peduli dengan politik.
Namun, ini adalah kesempatan yang baik untuk membangun program pendidikan politik yang mendorong pemuda untuk berpartisipasi aktif. Generasi muda sekarang ini akan menghadapi dampak terhadap keputusan yang di buat hari ini. Oleh karena itu, untuk memastikan bahwa kebijakan tersebut mempertimbangkan masa depan yang lebih baik, mereka harus memainkan peran yang signifikan dalam proses pengambilan sebuah keputusan.
Wakil Sekretaris Jenderal DPP Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Mikhail Gorbachev mengatakan bahwa apabila anak muda tidak diberikan kesempatan, maka mereka akan mencari tempat lain yang mampu memberi kesempatan. Pemudalah yang akan menjadi pemimpin negeri ini di masa depan. Oleh karena itu, sangat penting untuk memastikan bahwa mereka memiliki akses ke pendidikan politik serta kesempatan untuk berkembang menjadi pemimpin kritis dan moral. Stabilitas politik meningkat dalam jangka panjang dengan kepemimpinan yang inklusif.
Dalam politik, pemuda adalah agen perubahan yang belum terungkap. Pemuda harus diberdayakan, didengarkan, dan didorong untuk aktif dalam proses pembuatan keputusan. Kita dapat membangun masa depan politik yang lebih inklusif, dinamis, dan responsif terhadap keutuhan masyarakat dengan melibatkan pemuda secara efektif. Oleh karena itu, kita harus menerima pemuda dalam dunia politik, memberi mereka kesempatan untuk berbicara dan berpendapat serta bekerja sama untuk membangun masa depan yang lebih baik.