Sabtu, Oktober 5, 2024

Pendidikan Merata untuk Semua Anak Bangsa

Rahma Nur Azizah
Rahma Nur Azizah
Mahasiswa Sosiologi, Universitas Syiah Kuala. Asal Pemalang, Jawa Tengah. Tertarik isu-isu sosial

Akses pendidikan merupakan hak yang sudah semestinya didapatkan oleh seluruh masyarakat tanpa memandang status sosial yang dimiliki. Pendidikan sangat penting karena mencerdaskan bangsa adalah tujuan negara  sesuai alenia 4 UUD 1945.

Negara akan maju jika sumber daya manusianya berkualitas dan memiliki semangat untuk memajukan negara. Generasi muda saat ini memiiki andil karena merekalah yang akan membawa nasib bangsa ini kedepannya. Pendidikan akan membuka cakrawala dunia serta membuat seseorang berpikir  lebih terbuka dan kritis dalam memahami fenomena yang terjadi.

Edukasi

Pendidikan sangat penting untuk semua kalangan. Perkembangan arus teknologi yang semakin maju, namun  masih banyak masyarakat yang menganggap bahwa mencari ilmu setinggi-tingginya tidak penting karena pendidikan tidak sepenuhnya menentukan masa depan seseorang. Pendidikan tidak serta-merta menjanjikan seseorang mendapat pekerjaan yang sesuai atau dengan gaji yang mereka harapkan.

Hal tersebut yang membuat bangsa ini sulit untuk maju, karena dari rakyatnya sendiri menolak adanya perubahan. Setidaknya saat ini, paling tidak seseorang harus lulus SMP-SMA karena ketika akan mendaftar pekerjaan, ijazah SMP paling rendah menjadi kualifikasi standar penerimaan karyawan.

Perlunya edukasi kepada masyarkat terkait pentingnya pendidikan. Edukasi tersebut dapat kita lakukan secara bertahap, karena tidak semua masyarakat menerima perubahan secara langsung dan sekaligus. Edukasi yang dapat kita lakukan kepada masyarakat, antara lain: 1. Memberi sosialisasi kepada masyarakat khususnya yang berada di pelosok daerah mengenai pentingnya sekolah.

2. Karena keterbatasan akses yang sulit dijangkau, kita perlu mengajarkan kepada mereka bagaimana cara menggunakan teknologi mulai dari dasar. Paling tidak mengetahui cara menggunakan handphone atau media elektronik yang lain dengan bijak dalam mengakses sistem pendidikan, karena pada saat ini hampir semua akses pendidikan telah diubah ke bentuk digital atau elektronik.

3. Meyakinkan kepada mereka bahwa kita semua dapat menggapai cita-cita, hal tersebut dapat kita lakukan dengan memberi tahu tokoh-tokoh yang berjuang keras dalam menggapai impian mereka. 4. Sabar, hal tersebut harus kita tanamkan sejak ingin memberi edukasi begitu pula setelahnya. Tidak semua orang langsung menerima apa yang kita sampaikan meskipun itu baik. Mulailah dengan perlahan dan yakin bahwa kita sudah melakukan yang terbaik.

Akses

Saat ini pemerintah sudah berupaya memberikan akses pendidikan secara gratis. Namun yang menjadi problematika adalah akses untuk menjangkau pendidikan tersebut. Masih banyak anak bangsa yang berada di pelosok daerah merasa kesulitan dalam mengakses sistem pendidikan.

Kendala teknologi sepeti akses sinyal yang sulit dan tidak semua anak memilki handphone menjadi kendala dalam proses pembelajaran. Jika pendidikan ingin maju seharusnya dimaksimalkan dulu komponen-kompenen yang mendukungnya. Jika tidak ada persiapan yang matang, maka akan menyebabkan ketimpangan bagi pengguna akses pendidikan dengan yang tidak.

Akses pendidikan yang tidak menyeluruh didapatkan oleh anak bangsa akan menyebabkan mereka yang memiliki intelektual tinggi namun dari segi eknomi tidak mencukupi, mereka tidak bisa bergerak untuk memperoleh pendidikan yang selayaknya. Kurikulum dan sistem pendidikan yang terus mengalami perubahan terkadang membuat pengajar atau guru merasa kesulitan dan terbebani.

Katakanlah, jika gurunya saja tidak bisa menyesuaikan kurikulum yang berlaku, bagaimana dengan nasib muridnya?. Sangat perlu memberikan edukasi dan pelatihan kepada para pengajar sebelum melaksanakan proses pembelajaran, supaya komunikasi antara guru dan siswa dapat terjalin dengan baik dan pembelajaran yang disampaikan oleh guru dapat dicerna dengan mudah oleh siswa.

Banyak calon mahasiswa yang terpaksa mundur karena tingginya ukt yang mereka dapatkan. Secara tersirat, hal tersebut membuka peluang bagi mereka yang memiliki uang atau kesanggupan membayar dengan nominal tinggi namun secara akademik tidak setara, merekalah yang justru mendapat kesempatan tersebut.

Jika seperti ini, perguruan tinggi dengan indeks terbaik pun akan didominasi oleh para penguasa tanpa mempertimbangkan intelektual anak bangsa. Terkadang hal tersebut terjadi pada mereka yang mempunyai semangat tinggi untuk belajar namun terhalang secara ekonomi. Pendistribusian biaya pendidikan secara gratis harus dilihat secara detail latar belakang keluarganya.

Sering kali masyarakat menengah atas mengharapkan dan  diberikan bantuan tersebut. Akibatnya, masyarakat kecil  yang seharusnya mendapatkan bantuan tersebut dalam penyalurannya tidak sampai ke tangan mereka.

Oleh karena itu perlunya, pengecekan secara detail sebelum proses pemberian bantuan supaya hal tersebut dapat bersifat transparan dan tidak ada pihak yang merasa dirugikan.

Rahma Nur Azizah
Rahma Nur Azizah
Mahasiswa Sosiologi, Universitas Syiah Kuala. Asal Pemalang, Jawa Tengah. Tertarik isu-isu sosial
Facebook Comment

ARTIKEL TERPOPULER

Log In

Forgot password?

Don't have an account? Register

Forgot password?

Enter your account data and we will send you a link to reset your password.

Your password reset link appears to be invalid or expired.

Log in

Privacy Policy

Add to Collection

No Collections

Here you'll find all collections you've created before.