Kamis, Desember 5, 2024

Kemerdekaan yang Terakhir

Audi Ahmad
Audi Ahmad
Sarjana Psikologi Unair Dapat dihubungi lewat akun instagram: audiahmad_
- Advertisement -

Siapa manusia yang enggan untuk merdeka? Saya rasa tidak ada manusia yang tidak mau menjadi manusia yang merdeka. Menjadi merdeka berarti dapat meraih kesejahteraan, baik kesejahteraan raga maupun kesejahteraan jiwa.

Merdeka bisa jadi berbagai macam rupa. Merdeka dari belenggu orang lain, merdeka untuk mengutarakan pendapat, sampai merdeka untuk melakukan sesuatu yang dapat membawa diri kepada kebahagiaan. ⠀

Kemerdekaan yang sesungguhnya bisa jadi tak pernah kita raih, sebab kadang-kadang kita masih terikat dengan kepentingan orang lain dan membuat kita tidak menjadi merdeka sepenuhnya.

Sebagai contoh merdeka dalam berpendapat bisa hilang karena ketersinggungan orang lain atas pendapat kita. Contoh lain adalah kebebasan dalam berperilaku masih dibatasi oleh norma, adat, atau aturan moral yang berlaku di tempat kita tinggal.  ⠀

Berbagai situasi dapat menggerus hak kemerdekaan kita, tetapi ada satu kemerdekaan yang akan terus melekat dalam diri kita, yaitu merdeka untuk menentukan sikap terhadap situasi yang datang kepada kita. Berdasarkan sikap yang ditentukan diri kita bisa menjadi lebih kuat, tetapi bisa juga menjadi lebih lemah.

Seperti kutipan sebelumnya yang saya tulis, berbagai macam situasi yang terjadi menuntut kita untuk menyikapinya. Sikap yang diambil masing-masing individu dapat memengaruhi keadaan yang terjadi nantinya, termasuk keadaan kesehatan jiwa. Satu peristiwa dapat disikapi secara berbeda oleh masing-masing individu dan dapat berpengaruh kepada nasibnya.

Sebagai contoh, ketika seorang siswa mendapatkan hasil yang tidak diinginkan dalam ujian, siswa tersebut memiliki beberapa pilihan untuk menyikapinya; dia merasa kecewa terus menerus sampai stres atau dia merasa bahwa perlu untuk meningkatkan kualitas diri dan mencari motivasi agar mendapatkan hasil yang diinginkan pada ujian selanjutnya. Siswa tersebut memiliki kemerdekaan dalam mengambil sikap terhadap peristiwa tersebut.

Hari Kemerdekaan Republik Indonesia pada tahun ini bersamaan dengan peristiwa yang tidak diinginkan, yaitu pandemi Covid-19. Peristiwa tersebut dapat juga menjadi contoh bagi pemerintah dan masyarakat untuk mengambil sikap terhadap ujian berupa pandemi ini.

Apakah bersikap tidak peduli terhadap protokol kesehatan dan tidak selektif dalam mencari informasi kesehatan yang dapat meningkatkan angka kasus atau bersikap menaati protokol kesehatan dengan baik dan memilah informasi kesehatan yang dapat menurunkan angka kasus. Semua itu kembali kepada sikap kita masing-masing. Dengan adanya uji klinis vaksin di Bandung, tentu kita berharap pandemi dapat berakhir lebih cepat dan keadaan dapat menjadi lebih baik.

Mengambil sikap terhadap suatu peristiwa sesungguhnya berada dalam kendali kita sendiri. Sementara, sesuatu yang berada di luar diri kita, seperti harta dan jabatan, tidak sepenuhnya berada dalam kendali diri sendiri.

- Advertisement -

Inilah mengapa kemerdekaan yang sejati berada dalam jiwa manusia itu sendiri, bagaimana seseorang menyikapi segala sesuatu yang dialaminya. Dari sikap yang diambil, kita dapat meraih kesejahteraan jiwa dan raga. Kita adalah tuan bagi diri sendiri.

Audi Ahmad
Audi Ahmad
Sarjana Psikologi Unair Dapat dihubungi lewat akun instagram: audiahmad_
Facebook Comment
- Advertisement -

Log In

Forgot password?

Don't have an account? Register

Forgot password?

Enter your account data and we will send you a link to reset your password.

Your password reset link appears to be invalid or expired.

Log in

Privacy Policy

Add to Collection

No Collections

Here you'll find all collections you've created before.