Seiring dengan berjalannya waktu manusia terus mengalami perubahan yang semakin maju, dengan adanya kemajuan tersebut tidak heran teknologi, internet mengalami perkembangan dengan sangat pesat. Dengan adanya teknologi dan internet membuat manusia ketergantungan, dan mengalami sebuah perubahan sosial. Menurut (Agustina 2018) Internet memiliki manfaatnya dalam mempermudahkan masyarakat untuk berkomunikasi dan juga memperoleh informasi, sehingga mempermudah penggunanya dalam mengakses dimanapun dan kapanpun.
Teknologi dan internet sangat mempermudah dalam melakukan apapun, salah satunya dalam melakukan transaksi pembelian. Dalam melakukan transaksi pembelian dengan memanfaatkan teknologi dan internet biasanya dikenal dengan online shop. Online shop merupakan salah satu platform yang digunakan dalam melakukan pembelanjaan online. Dengan adanya online shop ini sangat mempermudah dalam melakukan pembelanjaan, dan mempersingkat waktu.
Menurut (Fatmawati 2020) belanja online dapat dijelaskan sebagai salah satu fasilitas berbelanja di dunia yang dibuat demi kebutuhan manusia, dan online shop memberi warna terhadap pemenuhan berkonsumsi. Online shop menjadi pilihan masyarakat sekarang pada saat melakukan perbelanjaan, terutama masyarakat Indonesia, menurut sumber dari CCN Indonesia NielsenIQ mencatat jumlah konsumen belanja online di Indonesia yang menggunakan e-commerce berjumlah 32 juta orang di tahun 2021, jumlah tersebut melesat tinggi dibandingkan di tahun 2020 yang berjumlah 17 juta orang. Hal ini dikarenakan online shop sangat mudah dalam melakukan perbelanjaan, harga yang terjangkau, adanya sistem bayar di tempat (COD), dan adanya diskon di dalam pembelian. Sehingga menjadi pilihan masyarakat Indonesia.
Dengan adanya online shop ini merubah gaya hidup masyarakat, terutama gaya hidup remaja. Gaya hidup dapat dijelaskan sebagai aktivitas-aktivitas yang dilakukan dilingkungannya yang mereka anggap perlu, menurut (Mayasari 2019) gaya hidup dapat dijelaskan sebagai sebuah pola hidup seseorang didunia yang diekspresikan dalam aktivitas, minat, dan juga opininya. Dengan adanya online shop ini menjadi pilihan gaya hidup bagi masyarakat sekarang, terutama bagi remaja.
Diketahui remaja sangat mudah terpengaruh dengan adanya sebuah perubahan yang terus terjadi tanpa di sadari, baik itu berupa perubahan secara cepat maupun perubahan secara lambat, dengan begitu remaja cenderung terpengaruh dengan adanya perubahan tersebut, salah satunya perubahan yang sedang terjadi yaitu online shop.
Padahal dulu masyarakat belum mengenal online shop, akan tetapi dengan adanya dampak dari sebuah perubahan masyarakat sudah mengenal online shop, dan menjadi pilihan di dalam berbelanjaan. Online shop menjadi pilihan gaya hidup remaja, hal ini dikarenakan remaja sulit dalam mengkontrol dirinya untuk mengkonsumsi barang-barang yang mereka anggap menarik, dan hal inilah yang memicu terjadinya gaya hidup yang dilakukan oleh remaja dalam melakukan online shop.
Kenapa remaja sulit dalam mengontrol dirinya dikarenakan remaja sedang mengalami masa transisi dari anak-anak menuju ke fase dewasa, menurut (Saputro 2018) remaja merupakan sebuah masa yang mengalami perkembangan yang meliputi psikoseksual, dan perubahan dalam hubungan orang tua beserta dengan cita-cita mereka. Oleh sebab itu remaja sulit dalam mengontrol diri mereka sendiri,dikarenakan sedang mengalami fase perkembangan, hal hasil remaja rentan terpengaruh dengan sesuatu yang baru, salah satunya seperti online shop.
Online shop menjadi pilihan remaja untuk memenuhi gaya hidup mereka, karena remaja lebih tertarik dengan barang-barang yang ada di online shop ketimbang barang yang dijual secara langsung, seperti toko atau pasar. Tidak hanya itu remaja lebih menyukai belanja secara praktis, sehingga membuat remaja menyukai belanja online, dan belanja online memiliki barang-barang yang ragam variasi, sehingga menjadi daya tarik bagi kaum remaja, ditambah remaja suka dalam mengikuti sebuah trend yang sedang viral, salah satunya fashion, hal inilah yang menjadi faktor online shop yang menjadi gaya hidup remaja, menurut (Brilianaza and Sudrajat 2022) remaja selalu mengikuti sesuatu yang sedang trend, baik itu berupa fashion, aksesoris, dan hal-hal lainnya.
Dengan adanya online shop ini membuat remaja suka dalam berbelanja barang yang iya gemari, ketimbang melihat fungsinya, remaja suka dalam berbelanja berdasarkan keinginan dan kesenangan semata, dibandingkan dengan kegunaan dari barang yang dia beli (Brilianaza and Sudrajat 2022). Sehingga dengan adanya online shop ini menimbulkan sebuah gaya hidup baru bagi remaja, yaitu berupa perilaku konsumtif.
Perilaku konsumtif dapat dijelaskan sebagai sebuah perilaku yang tindakan tanpa mempertimbangkan yang rasional, sehingga tindakan perilaku tersebut sudah tidak rasional lagi dalam memenuhi keinginannya, sementara menurut (Lestarina et al. 2017) perilaku konsumtif merupakan sebuah tindakan membeli barang bukan untuk memenuhi kebutuhan, akan tetapi hanya untuk memenuhi keinginan, dengan cara berlebihan dan dengan begitu menimbulkan pemborosan.
Dengan adanya perilaku konsumtif ini membuat remaja memiliki perilaku yang berbelanja yang terus menerus, sehingga menjadi sebuah kebiasaan dan ketergantungan, menurut (Rozaini 2021) ada bebrapa ciri-ciri berpilaku konsumtif, yaitu pertama individu membeli dikarenakan adanya sebuah penawaran hadiah yang begitu menarik, kedua membeli barang dikarenakan menarik, ketiga membeli barang berdasarkan menjaga penampilan diri dan gengsi, keempat membeli barang yang bisa menjaga status sosial, kelima membeli barang berdasarkan apa yang digunakan oleh artis terkenal, keenam membeli suatu barang yang mahal supaya menimbulkan kepercayaan diri, ketujuh membeli barang dengan dua jenis merek yang berbeda, dan barang yang di beli merek yang terkenal.
Dikarenakan adanya online shop ini, merubah cara gaya hidup remaja, hal tersebut dapat dilihat dari cara berpenampilannya yang menggunakan pakaian yang mewah dan juga bermerek, dan condong dalam meniru cara berpakaian ke barat baratan, ataupun cara berpakaian korea style, dan remaja tersebut melakukannya untuk mengikuti suatu perkembangan zaman yang sangat cepat.
Dengan adanya perubahan gaya hidup yang dilakukan oleh remaja tersebut menjadikan mereka sebagai perilaku konsumtif yang selalu ingin mengikuti sebuah trend yang baru, dan sebisa mungkin membeli barang tersebut, dengan begitu remaja merasa puas dengan barang yang dia beli, namun pada kenyataannya barang yang dibeli tidak dibutuhkan ataupun tidak memiliki nilai fungsi (Fatmawati 2020).
Hal hasil remaja hanya menghabiskan uangnya dengan tidak jelas, dan menimbulkan sikap pemborosan terhadap uang, hal ini dilakukan hanya untuk menunjukkan sensasinya dikalangan masyarakat, dan padahal remaja bisa saja mengalami penipuan pada saat melakukan online shop seperti barang yang ia beli tidak sesuai dengan apa yang ada di foto.
Faktor-faktor yang melatarbelakangi remaja melakukan online shop yang menimbulkan berpilaku konsumtif yaitu pertama memenuhi penampilannya, dimana penampilan sangat perlu bagi remaja, supaya terlihat menarik disekitar lingkungannya dan tidak ketinggalan zaman, yang kedua adanya diskon di online shop yang membuat remaja tergiur untuk berbelanja, yang ketiga adanya pengaruh dari teman sebaya dalam online shop, dan terakhir adanya pengaruh dari iklan yang dibintangi oleh artis terkenal sehingga menjadi daya tarik bagi remaja dalam melakukan online shop.
Oleh sebab itu dapat dijelaskan bahwa apa yang dilakukan oleh remaja dalam melakukan online shop merupakan bagian dari mengkonsumsi barang, untuk melihatkan posisi sosial dan juga identitasnya di dalam sebuah kehidupan sosialnya yang ada di masyarakat. Menurut (Fatmawati 2020) sebagian besar remaja dalam melakukan online shop disebabkan karena ingin menunjukan eksistensi di lingkungannya sosialnya, sehingga mereka cenderung melakukan online shop dengan barang yang memiliki merek terkenal, sehingga membuat mereka sering mengkonsumsi barang untuk memenuhi gaya hidup.
Akan tetapi menurut kacamata sosiologi konsumsi yang dimaksud bukan hanya untuk memenuhi suatu kebutuhan melainkan untuk memenuhi kepuasaan dan juga keinginan. Sehingga dapat dikaitkan bahwasannya online shop merupakan salah satu bagi remaja dalam memenuhi kepuasaan dan juga keinginan di dalam kehidupannya sehingga membuat mereka suka dalam mengkonsumsi barang tersebut, menurut Baudrillard konsumsi tidak lagi berdasarkan atas kebutuhan ataupun tuntutan dari konsumen, akan tetapi berdasarkan poruduksi yang besar.
Jadi apa yang dilakukan oleh remaja yang modern, dengan adanya online shop merupakan bagian dari konsumerisme yang tidak ingin ketinggalan dari trend yang ada dan juga remaja tersebut melakukan konsumsi barang secara berlebihan berdasarkan untuk memenuhi hasratnya.
Oleh sebab itu sebagai remaja yang melek dengan teknologi, dan internet harus bijak dalam menggunakannya, terutama di zaman moderenisasi, dan globalisasi yang melahirkan perubahan gaya hidup online shop bagi manusia terutama bagi remaja. Sebagai remaja harus bisa membatasi diri dalam melakukan online shop, untuk menghindari perilaku konsumtif yang merugikan diri sendiri dan orang lain.
Alangkah baiknya sebagai remaja yang meneruskan tekad Negara Indonesia, dan sebagai generasi muda, mendukung produk lokal Indonesia. Untuk mendukung produk lokal tersebut kita sebagai remaja dapat membelinya dan memperkenalkannya kepada orang yang ada dilingkungan sekitar, supaya kita bisa mengapresiasikan karya anak bangsa, mendukung perekonomian Negara, terutama memberikan support kepada pengusaha lokal, dan sebagai remaja harus bangga dalam menggunakan produk lokal.