Pada tanggal 8 September 2022 Hikmad Tyar Gunawan dan Ignatius Soni Kurniawan dari Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa Yogyakarta melakukan kunjungan wawancara ke tempat usaha mebel Suparno.
Beliau merupakan seorang pengrajin kayu yang sudah memulai usahanya sejak tahun 1998. Usaha mebel Suparno berlokasi di Besole, Poncosari, Srandakan, Bantul, Yogyakarta. Barang-barang yang dibuat oleh beliau juga beragam, mulai dari meja, kursi, pintu, kursi kecil, dan barang-barang dari kayu lainnya.
Namun ada suatu hal yang membuat usaha mebel Suparno menjadi unik dikenal masyarakat adalah pembuatan peti mati. Tidak seperti usaha mebel pada umumnya yang berfokus pada pembuatan barang-barang furnitur beliau malah lebih banyak membuat peti mati. Menurutnya memiliki sebuah usaha yang konsepnya berbeda dengan orang-orang umum akan membuat usahanya mudah diingat oleh setiap orang.
Pada sesi wawancara tersebut Suparno menjelaskan bahwa dalam menjalankan bisnisnya ada beberapa masalah yang harus beliau hadapi. Salah satu permasalahan mendasar yang paling dirasakan oleh Suparno belakangan ini adalah sulitnya pencarian bahan baku untuk pembuatan mebelnya. Hal tersebut dapat terjadi karena berkurangnya jumlah supplier kayu.
Permasalahan pencarian bahan baku yang menurut Suparno paling sulit adalah saat pandemi covid-19. Saat jumlah permintaan peti mati mengalami peningkatan Suparno belum bisa menambah kapasitas penjualan peti mati.
Selain itu pandemi covid-19 juga membawa masalah lain bagi Suparno yaitu berkurangnya jam tidur. Karena Suparno harus siap kapan saja saat ada permintaan pengiriman peti mati. Beliau sendiri berharap semoga kedepannya ada generasi muda yang mau berkecimpung menjadi seorang supplier kayu.
