Minggu, Oktober 13, 2024

Kalau FPI Dibubarkan, Mau ke Mana Mereka?

Denny Siregar
Denny Siregar
Penulis dan blogger.

Wacana publik untuk membubarkan Front Pembela Islam (FPI) terus bergema.

Meski kader-kader FPI terus-menerus mengunggah foto lama berupa FPI turun ke Aceh untuk membantu korban tsunami, publik keburu sudah muak dengan kekerasan demi kekerasan yang pernah dilakukan FPI.

FPI besar pada era 1998, ketika ada kebutuhan militer waktu itu untuk membendung aksi mahasiswa dengan membentuk Pam Swakarsa. Kabarnya, FPI mengirimkan 100 ribu orangnya.

Sesudah itu, FPI seperti laskar yang tidak terbendung dengan dalih “polisi syariat”. Mereka mengobrak-abrik warung yang buka saat Ramadhan, melakukan kekerasan di jalanan kepada kelompok yang tidak sepandangan dengan mereka, sampai merusak patung-patung di Purwakarta.

Jejak kekerasan FPI bertambah ketika mereka sempat mendukung keberadaan Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS). FPI juga ikut serta dalam gerakan 411 dan 212. Dan tambah runyam ketika Imam Besar mereka menghina polisi, Presiden bahkan menyebut Pancasila sebagai Pantat Gila.

Dengan semua rekam jejak itu, sia-sia kader FPI mengunggah gambar-gambar yang dikira bisa menyentuh hati publik saat FPI turun pada bencana tsunami Aceh. “Bubarkan FPI!” adalah teriakan di mana-mana karena rasa muak atas apa yang pernah dilakukan mereka dengan jumawa.

Pertanyaanya, jika FPI dibubarkan, mereka mau ke mana?

Kemungkinan terbesar adalah FPI ganti nama. Ini yang bisa mereka lakukan untuk menghapuskan jejak kekerasan yang pernah mereka lakukan.

Tapi, yang berbahaya adalah ketika kader yang sudah terdampak doktrin kekerasan itu akhirnya bergabung dengan organisasi yang lebih militan dan punya tujuan kekerasan berbeda dengan bom bunuh diri.

Sangat mungkin terjadi, kader FPI yang masih sangat muda dan belum punya pegangan itu dirayu untuk menjadi “penganten”. Ini akan menaikkan level mereka dari pendemo di jalanan menjadi aksi nyata.

Ini yang dikhawatirkan pemerintah. Jika asal membubarkan, tentu enak saja. Dampaknya bagaimana? Tentu harus ada kajian-kajian untuk meredam dampak yang mungkin terjadi. Apalagi Indonesia sedang berpacu dalam menggaet investor asing, satu bom bunuh diri saja akan berdampak pada banyak hal di negeri ini.

FPI adalah “monster” yang sejak kecil dipelihara dan sekarang berpotensi memakan tuannya. Tanpa ada kajian matang cara membubarkan mereka, FPI bisa jadi akan menimbulkan kerusakan yang lebih parah daripada mereka tetap ada.

Seruput kopinya…

Baca juga

“Masturbasi Antiklimaks” FPI

Menteri Lukman dan Politik Takfir

Tak Ada Paksaan dalam Agama. Titik!

Akar Politisasi dan Kekerasan Atas Nama Agama

Kekerasan Atas Nama Tuhan

Denny Siregar
Denny Siregar
Penulis dan blogger.
Facebook Comment

ARTIKEL TERPOPULER

Log In

Forgot password?

Don't have an account? Register

Forgot password?

Enter your account data and we will send you a link to reset your password.

Your password reset link appears to be invalid or expired.

Log in

Privacy Policy

Add to Collection

No Collections

Here you'll find all collections you've created before.