Sering kita dengar Israel ini punya teknologi canggih yang nggak kalah sama film-film sci-fi Hollywood. Tapi, tunggu dulu, di balik kilau gemerlap teknologi tinggi itu, apakah ada biaya moral yang tersembunyi?
Jadi begini, geng. Luasnya penyebaran drone dan teknologi militer canggih Israel membuat kita mikir, ‘Wah, pasti ekonominya juga canggih dong!’ Tapi data yang ada malah ngebuat kita kebakaran jenggot. Perang melawan Hamas kali ini bikin Israel rugi 200 miliar shekel atau sekitar US$51 miliar atau sekitar Rp 795 triliun, guys! Sumpah, itu uang buat apa? Pergi ke bulan?
Jadi, gimana bisa ya, teknologi canggih Israel yang selama ini kita kagumi, tiba-tiba jadi kurang greget? Mungkin karena kehebatan militer dan teknologi tinggi aja nggak cukup buat ngehadapi kerugian besar di sisi ekonomi, sosial, dan moral. Meskipun sering keliatan di media dengan senjata canggih, tapi di lapangan, kelihatan kalo nggak semuanya sesuai ekspektasi.
Dan ini belum selesai. Nampaknya, gara-gara perang kali ini GDP mereka bakal merosot sekitar 8,4%, alias turun sekitar US$1,7 miliar! Lu bayangin, gara-gara perang, ekonomi mereka jadi kayak kucing kena air. Sana-sini basah, semua jadi berantakan.
Nah, kamu kira senjata canggih Israel bakal ngalahin senjata sederhana Hamas? Eh, nggak juga, geng! Kita tahu, Hamas itu kan lebih ke senjata-senjata sederhana. Tapi gimana ya, di lapangan, kelihatan bahwa senjata simpel bisa ngegempur wilayah Israel dengan signifikan. Jadi, pertanyaannya, apa tuh yang salah? Apa senjata canggih sekelas Iron Dome nggak sehebat yang kita pikirkan?
Kalau ngomongin soal moral perang, ada dua bapak ini yang bisa jadi panutan. Pertama, Rudolph Bourne pernah ngomong, “Perang adalah kesehatan negara.” Kita melihat pernyataan itu bener adanya. Mungkin, kehebatan militer Israel nggak sebanding dengan kesehatan moral tentara mereka.
Terus, ada juga Edward Said yang bilang, “Bencana perang tidak memihak.” Nah, kita lihat deh sekarang, lebih dari 10 ribu nyawa melayang, rumah-rumah hancur, dan penduduk yang terluka. Moralitasnya di mana, sih? Pihak mana yang dimenangin dalam perang ini?
Bahkan gara-gara perang ini, semangat dan kekentalan sosial Israel kayaknya nyusut, deh. Wajar sih, dengan begitu banyak kerugian, mulai dari ekonomi sampe kehilangan nyawa, pasti ada impaknya. Mungkin, ada momen di mana teknologi nggak bisa ngangkat semangat dan ngobati luka di hati.
Tahu nggak sih, sekarang Israel kayaknya lagi diambang isolasi internasional? Banyak kritikan dan tekanan dari dunia luar tentang kebijakan mereka di Gaza. Dengan begitu banyak kamera dan mata dunia tertuju pada mereka, Israel mungkin mulai mikir lagi deh soal keputusan-keputusan mereka. Lagi pula, ini kan konflik yang memperlihatkan nggak semua negara mendukung tindakan Israel.
Moral Israel, nampaknya, jadi pertanyaan besar. Sementara teknologi canggih mereka mencuri perhatian dunia, di balik layar, ada biaya-biaya yang tersembunyi. Perang kali ini mengekspos fakta bahwa kehebatan teknologi dan kebijakan militer belum tentu membuat suatu negara menang. Dan kita nggak bisa ngeles, perang ini memperlihatkan bahwa Israel juga bisa rugi besar, bahkan kalah secara moral, di tengah hiruk pikuk teknologi canggih yang selama ini dijunjung tinggi.