Judi, menjanjikan kemenangan. Judi, menjanjikan kekayaan. Bohong, kalaupun kau menang, itu awal dari kekalahan. Bohong, kalaupun kau kaya itu awal dari kemiskinan.
Kalimat diatas adalah potongan lirik dari lagu yang diciptakan dan dipopulerkan oleh raja dangdut Raden Haji Oma Irama atau yang kerap dipanggil bang Haji Rhoma Irama. Lagu Judi menggambarkan keadaan pada saat itu yang mana masyarakat sangat menggemari perjudian.
Berdasarkan latar belakang terciptanya lagu judi tersebut, maka tidak heran lagi jika hari ini kita mendengar dan menyaksikan melalui berbagai macam media diberitakan bahwa judi semakin menyerang masyarakat kita, terlebih lagi yang dikhawatirkan adalah judi menjadi penyebab rusaknya generasi penerus. Seperti yang disampaikan oleh pemerintah bahwa sekitar 80.000 pemain judi online di Indonesia berusia 10 tahun, dan 440.000 pemain judi online berusia 10-20 tahun.
Data yang disampaikan oleh pemerintah tersebut membuat hati kita menjadi miris, karena sekitar 450.000 generasi penerus terjebak kedalam tipuan ilusi kekayaan dari judi. Seperti yang kita ketahui banyaknya orang terjebak kedalam perjudian adalah karena ingin mendapatkan uang dengan instan.
Perkembangan zaman yang semakin canggih juga membuat perjudian menjadi canggih, tidak sekedar menjadi online akan tetapi banyak judi online yang berkamuflase menjadi sebuah game atau permainan di ponsel pintar yang menjadi pegangan anak muda sehari-hari.
Kemudian didukung dengan artis ataupun influencer yang mempunyaki banyak penggemar dan tentunya berpengaruh terhadap followernya dibayar dengan uang yang banyak untuk mempromosikan judi online berkedok pemainan. Hal inilah yang membuat banyaknya generasi muda terjebak dalam perjudian online, diiming-imingi kemenagan semu kemudian terjebak untuk terus berjudi.
Perkembangan Fin-Tech seperti maraknya pinjaman online illegal yang sangat mudah di akses juga turut mempengaruhi maraknya anak-anak muda terperosok kedalam lubang judi online.
Pinjam online buat modal, kemudian berjudi dengan niat melipatgandakan uang, akan tetapi pemain judi pasti kalah yang menang hanya bandar. Akhirnya terjebak dalam lingkaran setan, Judi online dan pinjaman online.Inilah pentingnya mengawasi dan mendampingi anak-anak, adik ataupun saudara kita dalam penggunaan ponsel pintar agar keluarga yang kita sayangi tidak terjebak dalam lingkaran setan Judi online, pinjaman online.