Minggu, Oktober 12, 2025

Pensiun: Antara Janji dan Protes

Donny Syofyan
Donny Syofyan
Dosen Fakultas Ilmu Budaya Universitas Andalas
- Advertisement -

Perpindahan ke masa pensiun adalah pengalaman emosional yang kompleks, sebuah perpaduan antara kegembiraan dan kecemasan. Ini bukan sekadar akhir dari karier, melainkan awal dari babak baru dalam hidup. Tak peduli apakah Anda menantikannya atau tidak, pensiun adalah perubahan besar yang menuntut persiapan matang, sering kali memakan waktu bertahun-tahun atau bahkan puluhan tahun. Dan ini tidak hanya berlaku bagi individu, tetapi juga bagi para pembuat kebijakan.

Pemerintah di seluruh dunia mencurahkan banyak waktu dan tenaga untuk memikirkan masa pensiun. Mereka dipaksa untuk melakukannya, karena ada pertanyaan-pertanyaan mendasar yang harus dijawab: Siapa yang seharusnya pensiun? Mengapa? Bagaimana? Dan yang terpenting, kapan?

Setiap negara memiliki pendekatan unik dalam menentukan batas usia pensiun. Sebagai contoh, mari kita lihat sistem yang diterapkan di Italia. Mereka mengikat usia pensiun dengan harapan hidup. Dengan kata lain, jika masyarakat hidup lebih lama, usia pensiun pun akan naik. Sistem ini ditinjau setiap dua tahun untuk menyesuaikan dengan data terbaru.

Saat ini, usia pensiun di Italia adalah 67 tahun, angka yang relatif tinggi jika dibandingkan dengan rata-rata Eropa yang berada di 64 tahun. Namun, karena sistem yang diterapkan, usia ini terus berpotensi naik seiring dengan meningkatnya harapan hidup penduduk. Kenaikan usia pensiun berikutnya diperkirakan akan terjadi pada tahun 2027, sebuah prospek yang banyak menimbulkan ketidakpuasan di kalangan warga Italia.

Isu usia pensiun telah menjadi medan pertempuran politik yang panas di Italia. Serikat buruh mendesak pemerintah untuk membekukan usia pensiun, sebuah tuntutan yang kini sedang dipertimbangkan serius oleh kabinet Perdana Menteri Giorgia Meloni. Namun, keputusan ini memicu perdebatan sengit. Meloni mungkin mendukung ide tersebut, tetapi para kritikus memperingatkan bahwa langkah ini bisa menjadi bencana bagi perekonomian. Mereka berpendapat, jika usia pensiun tidak dinaikkan, utang negara akan membengkak, melampaui kemampuan Italia untuk mengelolanya. Para ahli memproyeksikan bahwa pada tahun 2031, rasio utang Italia bisa melonjak hingga 139% dari PDB, sebuah angka yang mengkhawatirkan.

Dari sudut pandang ekonomi, menaikkan usia pensiun adalah langkah yang logis. Fenomena ini tidak hanya terjadi di Italia, tetapi di hampir seluruh dunia. Dengan meningkatnya harapan hidup, populasi global menua dengan cepat. Cepat atau lambat, kita akan mencapai titik di mana jumlah orang yang pensiun jauh lebih besar daripada jumlah orang yang baru memasuki angkatan kerja. Proyeksi demografi menunjukkan bahwa tren ini akan terjadi di Inggris pada 2029, di Brasil pada 2035, dan di India pada 2048. Kondisi ini menjadi beban berat bagi kas negara, karena pemerintah harus menanggung biaya pensiun bagi populasi lansia yang terus bertambah, sementara jumlah pembayar pajak yang aktif justru berkurang.

Meski demikian, isu usia pensiun tetap menjadi salah satu topik paling sensitif secara global. Di Italia, serikat buruh menuntut agar usia pensiun dibekukan. Para kritikus menuding Perdana Menteri Meloni mendukung langkah ini bukan karena alasan ekonomi, melainkan untuk meredakan ketegangan politik. Ia dianggap berusaha mencegah gejolak serupa yang terjadi di Prancis, Jerman, Tiongkok, dan Taiwan, di mana kebijakan kenaikan usia pensiun memicu protes besar-besaran. Terlebih lagi, keputusan ini memiliki implikasi politis yang besar, mengingat Italia akan menggelar pemilihan umum pada tahun 2027.

Lantas, apa sebenarnya solusi yang ideal? Berapa usia terbaik untuk pensiun? Jawaban jujur: tidak ada yang tahu pasti. Penelitian tidak memberikan angka pasti. Menentukan usia pensiun selalu merupakan perkiraan yang kasar dan sangat bervariasi dari satu tempat ke tempat lain. Keputusan ini melibatkan banyak faktor, mulai dari pendapatan per kapita, tingkat kelahiran, rencana pensiun yang tersedia, sistem pajak, biaya hidup, hingga infrastruktur layanan kesehatan. Karena banyaknya variabel ini, tidak mengherankan jika sulit mencapai kesepakatan.

Sebagai gambaran, ada perbedaan mencolok antar negara. Di India dan Korea Selatan, usia pensiun umumnya sekitar 60 tahun. Sebaliknya, di negara-negara Nordik seperti Islandia dan Norwegia, usia pensiun ditetapkan pada 67 tahun. Perbedaan ini menunjukkan bahwa tidak ada satu pun pendekatan yang bisa cocok untuk semua negara.

Bahkan di Denmark, yang usianya sama dengan Islandia dan Norwegia, ada rencana untuk menaikkan usia pensiun menjadi 70 tahun pada tahun 2040. Angka ini akan menjadi salah satu yang tertinggi di dunia. Dari sini, jelas bahwa tidak ada satu pun solusi yang cocok untuk semua negara. Usia pensiun pada dasarnya adalah kompromi yang rumit, yang biasanya didasarkan pada tiga pilar utama: ekonomi (seperti kemampuan negara untuk membayar pensiun), demografi (struktur usia penduduk), dan martabat manusia (memastikan orang dapat pensiun dengan layak).

- Advertisement -

Namun, terlepas dari kerumitan yang melibatkan seluruh negara, mari kita alihkan fokus ke pertanyaan yang paling relevan bagi Anda secara pribadi: Kapan seharusnya Anda pensiun?

Tidak ada angka ajaib yang bisa menjawab pertanyaan ini. Keputusan untuk pensiun adalah pilihan yang sangat pribadi dan unik, yang tidak bisa diseragamkan. Pertanyaan ini hanya bisa dijawab dengan jujur dengan melihat kondisi Anda sendiri: Apakah dompet Anda sudah siap? Apakah Anda telah mengejar impian yang Anda miliki di masa tua? Apakah Anda memiliki jaring pengaman finansial dan sosial yang kuat? Dan, yang paling penting, bagaimana kondisi kesehatan Anda?

Pensiun lebih dari sekadar tanggal di kalender atau perayaan untuk mengakhiri karier. Ini adalah pilihan krusial untuk memulai babak baru dalam hidup. Ini adalah kesempatan untuk mendefinisikan kembali diri Anda, mengeksplorasi hasrat yang terpendam, dan menjalani hidup dengan makna baru di luar dunia kerja.

Donny Syofyan
Donny Syofyan
Dosen Fakultas Ilmu Budaya Universitas Andalas
Facebook Comment
- Advertisement -

Log In

Forgot password?

Don't have an account? Register

Forgot password?

Enter your account data and we will send you a link to reset your password.

Your password reset link appears to be invalid or expired.

Log in

Privacy Policy

Add to Collection

No Collections

Here you'll find all collections you've created before.