Industri kargo udara telah menunjukkan pertumbuhan dan ketahanan yang luar biasa, terutama didorong oleh lonjakan aktivitas e-commerce karena pandemi COVID-19 telah mengubah perilaku konsumen dan membawa pertumbuhan eksponensial.
Namun, perlu dicatat bahwa industri ini telah membuat langkah signifikan menuju normalisasi, dengan kapasitas kargo di seluruh industri kembali ke tingkat sebelum pandemi untuk pertama kalinya dalam tiga tahun terakhir, dengan Available Cargo-Tonne-Kilometer (ACTK) yang cenderung semakin meningkat karena pemulihan ruang angkut penerbangan. Pada saat ini, sektor kargo udara menghadapi tantangan ekonomi karena tingkat persaingan yang ketat sementara permintaan tetap rendah, dan ada pergeseran dalam beberapa volume ke angkutan laut juga.
Mengingat situasi dan perubahan dinamis ini, sekarang jauh lebih penting bagi operator bandara untuk mengevaluasi kembali nilai kargo udara dan mengeksplorasi strategi optimalisasi untuk bisnis kargo mereka dalam jangka panjang.
Sangat penting untuk dicatat bahwa prioritas dan strategi kargo udara bervariasi dari satu bandara ke bandara lainnya, tergantung pada pertimbangan strategis dan ekonomi. Oleh karena itu, setiap pengembangan atau perluasan infrastruktur harus melalui penilaian ekonomi dan strategis yang menyeluruh untuk memastikan keselarasan dengan tujuan dan sasaran bandara dalam membangun ekosistem kargo udara yang kuat.
Dari perspektif keuangan, kargo udara biasanya mewakili persentase yang relatif kecil dari total pendapatan bandara. Namun, kargo udara memainkan peran penting dalam mendiversifikasi aliran pendapatan bandara. Fasilitas terkait kargo, penyewaan terminal, dan real estat berkontribusi secara signifikan terhadap pendapatan bandara, di samping biaya penerbangan seperti biaya pendaratan dan parkir.
Konsep pengembangan bandara yang berfokus pada kargo, atau yang disebut sebagai bandara yang berpusat pada kargo, memungkinkan diversifikasi profil pendapatan tersebut. Selain itu, kargo udara berfungsi sebagai katalisator penting untuk perdagangan global dan pembangunan ekonomi, yang menguntungkan tingkat lokal, regional, dan nasional. Kargo udara menciptakan peluang kerja di berbagai industri yang terlibat dalam kegiatan impor dan ekspor. Untuk memanfaatkan prospek kargo udara dalam jangka panjang, bandara disarankan untuk fokus pada tiga pilar utama:
Pertama, konektivitas multimoda. Bandara harus mempertimbangkan untuk memperluas konektivitas mereka di luar batas-batas wilayah mereka untuk menarik lebih dari sekadar lalu lintas kargo udara. Hal ini melibatkan pengembangan koneksi multimoda dan kolaborasi di antara berbagai pemangku kepentingan, seperti maskapai penerbangan, operator gudang, perusahaan ekspedisi, pengirim barang, pialang pabean, pengangkut, operator kereta api, dan bahkan pihak berwenang. Mengintegrasikan berbagai moda transportasi dalam satu rantai pasokan dapat mengoptimalkan rute, mengurangi biaya, dan membuka peluang pasar baru.
Kemampuan untuk beralih antar moda mengurangi risiko, memastikan arus barang tidak terganggu, dan mendorong kelestarian lingkungan. Komunitas kargo udara yang berpusat di sekitar Sistem Komunitas Kargo (Cargo Community System/ CCS) memainkan peran sentral dalam menyelaraskan proses dan prioritas, yang difasilitasi oleh kemajuan teknologi seperti sistem berbasis cloud dan API. Meningkatkan sistem komunitas kargo Udara melalui platform yang terbuka dan aman di seluruh operasi antarmoda akan mendorong praktik logistik yang mutakhir, responsif terhadap permintaan pelanggan, dan daya saing industri.
Kedua, infrastruktur dan fasilitas yang terukur dan berkelanjutan. Operator bandara memainkan peran penting dalam membangun infrastruktur dan fasilitas yang terukur dan berkelanjutan di bandara yang berpusat pada kargo. Dengan mengeksplorasi konsep infrastruktur dan fasilitas bersama, bandara dapat bertindak sebagai penjaga portofolio, mengawasi segala sesuatu mulai dari komunikasi terpadu hingga layanan bernilai tambah di dalam operator kargo udara. Misalnya, menawarkan izin prioritas dan pengiriman yang dipercepat ke gudang di dalam area bandara dapat memenuhi kebutuhan bisnis spesifik dari berbagai pemangku kepentingan. Menerapkan solusi logistik yang efisien dan sistem pelacakan dapat meningkatkan visibilitas dan kinerja pengiriman.
Selain itu, penting untuk diketahui bahwa faktor-faktor tertentu di luar kendali bandara, seperti infrastruktur darat dan proses bea cukai, karantina serta pemeriksaan keamanan dan keselamatan kargo, memiliki dampak yang signifikan terhadap prospek kargo jangka panjang. Perencanaan kapasitas bandara yang berpusat pada kargo juga harus mempertimbangkan manajemen lalu lintas udara, karena kemacetan di wilayah udara dapat mengganggu maskapai kargo dan mitra logistik. Perencanaan yang matang dan strategi mitigasi diperlukan untuk memastikan kelancaran operasi di landasan pacu dan ruang udara bersama.
Terakhir, peningkatan berkelanjutan dalam efisiensi operasional. Peningkatan berkelanjutan merupakan faktor penting dalam meningkatkan efisiensi dan kepuasan dalam komunitas kargo udara. Untuk mencapai hal ini, operator bandara harus mendapatkan pemahaman yang komprehensif tentang titik masalah melalui penilaian kuantitatif dan kualitatif. Dengan mengevaluasi infrastruktur dan kualitas layanan yang ada, operator bandara dapat mengidentifikasi area yang perlu ditingkatkan dan mengoptimalkan layanan dan fasilitas mereka.
Merampingkan operasi dapat dicapai dengan mengukur efisiensi proses di area kerusakan kargo dan layanan darat. Otomatisasi dan digitalisasi memainkan peran utama dalam pertumbuhan kargo jangka panjang. Pelacakan dan visibilitas waktu nyata melalui teknologi seperti IoT dan tag RFID memungkinkan pemantauan pergerakan kargo yang akurat, sementara analisis data memberikan wawasan berharga tentang pola historis, perilaku pelanggan, dan tren pasar. Robotika juga dapat mengotomatiskan tugas-tugas yang berulang.
Namun, operator bandara harus menilai tujuan bandara yang berpusat pada kargo dan menyelaraskan strategi otomatisasi dan digitalisasi yang sesuai. Tujuan, infrastruktur, dan kemampuan operasional setiap bandara akan menentukan keberhasilan penerapan teknologi ini.
Secara keseluruhan, keberhasilan mengubah bandara menjadi bandara kargo-sentris yang berkembang terletak pada keterlibatan para pemangku kepentingan secara proaktif dan mengenali peran masing-masing dalam ekosistem kargo. Berkolaborasi dengan industri lokal dan lembaga pemerintah memungkinkan bandara untuk mendapatkan pendanaan, merampingkan peraturan perdagangan, dan membina kemitraan yang efektif. Pemberian insentif dan potongan harga dapat menarik lebih banyak operator kargo udara, yang mengarah pada pengembangan bandara yang berpusat pada kargo.
Saat ini jauh lebih penting bagi operator bandara untuk mengambil peran kepemimpinan dengan memandu dan memfasilitasi semua pihak yang terlibat untuk memastikan terwujudnya pusat kargo. Dengan menjalin kemitraan yang kuat, merangkul inovasi, dan mengambil tindakan, masa depan kargo udara dapat dibentuk kembali, yang mengarah pada industri yang dinamis dan sejahtera.
