Jumat, Oktober 4, 2024

Makhana: Si Kecil yang Mendunia Memperpanjang Usia Anda, Tertarik?

Donny Syofyan
Donny Syofyan
Dosen Fakultas Ilmu Budaya Universitas Andalas

Bayangkan sebuah makanan super yang tidak hanya lezat, tetapi juga memiliki potensi untuk memperpanjang usia Anda. Tertarik? Kabar baiknya, makanan ini tumbuh alami, menyehatkan, terjangkau, dan kemungkinan besar sudah tersedia di toko terdekat Anda. Penasaran apa itu? Nah, namanya bisa berbeda-beda tergantung siapa yang Anda tanya. J.Z., misalnya, menyebutnya “plant pop.”

Namun, di India, makanan ini lebih dikenal sebagai “makhana”, dan itulah istilah yang akan kita gunakan untuk menghindari kebingungan. Menariknya, makanan ini juga sering disebut “fox nut” atau “kacang rubah”, padahal sebenarnya bukan kacang sama sekali, melainkan biji-bijian.

Bahkan, ada juga yang menyebutnya “biji teratai”, meskipun sebenarnya berasal dari tanaman lili air, bukan teratai. Sungguh membingungkan, bukan? Sepertinya ada yang perlu lebih berhati-hati dalam memberi nama tanaman!

Namun, lelucon tentang penamaannya dikesampingkan, inilah tanaman unik yang menjadi sumber makhana. Tanaman lili air yang mengapung indah ini berasal dari Asia dan telah lama dibudidayakan di berbagai negara seperti India, Cina, dan Jepang. Namun, tahukah Anda bahwa 90% produksi makhana dunia berasal dari satu tempat saja? Ya, Bihar, sebuah negara bagian di timur laut India yang terkenal dengan curah hujannya yang tinggi, menjadi pusat produksi utama makhana.

Iklim lembap dan keberadaan lahan basah yang luas di Bihar menyediakan kondisi ideal bagi pertumbuhan tanaman lili air ini. Makhana tumbuh subur secara alami tanpa memerlukan pupuk atau pestisida, menjadikannya makanan organik yang sesungguhnya. Namun, proses pemanenan makhana tidaklah mudah. Para nelayan setempat, yang menjadi tulang punggung industri ini, harus menyelam hingga kedalaman sekitar 2,5 meter ke dalam kolam berlumpur untuk mengumpulkan biji-biji lili air yang tumbuh di dasar kolam.

Setelah dipanen, biji-biji tersebut dicuci bersih, dipanggang, lalu dipukul dengan palu hingga kulitnya terbuka, memperlihatkan bagian putih di dalamnya yang kemudian kita nikmati sebagai makhana. Proses ini tentunya sangat melelahkan dan membutuhkan keterampilan khusus, namun inilah yang membuat makhana begitu istimewa.

Ini adalah proses yang melelahkan. Ini kasar dan manual, juga tidak higienis dan berbahaya. Namun memproduksi makhana merupakan industri turun temurun di India. Makanan ini sangat disukai di sini. Ini dimakan sebagai camilan, juga ditambahkan ke piring dan makanan penutup, terutama puding susu yang disebut “kheer.” Makhana juga disukai di negara tetangga Cina, di mana ia ditanam untuk tujuan pengobatan. Namun selama beberapa tahun terakhir, terjadi perubahan. Makhana telah mendapatkan perubahan.

Sekarang menjadi hit global dengan pasar senilai $43 juta dan terus berkembang. Ini mendapatkan ketenaran sebagai makanan super. Ini adalah pembangkit tenaga mineral seperti kalsium, magnesium, seng, dan kalium. Ini tinggi vitamin B, protein, dan serat. Ini memiliki lebih sedikit lemak dan kalori. Ini membantu menurunkan berat badan, tekanan darah, dan kadar kolesterol Anda. Jadi ini dikemas dengan manfaat dan rasanya enak sendiri. Ini adalah makanan hambar, tapi bertindak seperti spons.

Makhana sendiri memiliki rasa yang cenderung netral, namun inilah yang menjadikannya kanvas sempurna untuk berbagai kreasi rasa. Bumbu dan rempah-rempah dapat dengan mudah meresap ke dalam makhana, menghasilkan kombinasi rasa yang tak terbatas. Dari wasabi yang pedas hingga peri-peri yang kaya rasa, dari karamel yang manis hingga keju dan tomat yang gurih, makhana dapat diubah menjadi camilan yang lezat dan memuaskan, sekaligus menjadi alternatif yang jauh lebih sehat daripada junk food.

Tidak mengherankan jika makhana kini menjadi primadona di rak-rak supermarket, direkomendasikan oleh para selebriti, dan bahkan viral di TikTok. Transformasi makhana dari camilan sederhana menjadi makanan super global ini tentu saja tidak terjadi begitu saja. Ada tiga faktor utama yang berperan penting di balik kesuksesan ini.

Pertama, kreativitas dalam mengolah makhana menjadi beragam variasi rasa telah menarik minat banyak orang. Kedua, kekuatan media sosial berperan besar dalam mempopulerkan makhana ke seluruh dunia. Dan yang tak kalah pentingnya, India, sebagai produsen utama makhana, telah menyadari potensi besar dari tanaman ini.

Para petani di India kini telah berinovasi dengan mengembangkan metode budidaya yang lebih efisien. Tanaman lili air kini ditanam di perairan dangkal, sehingga proses pemanenan menjadi lebih cepat dan mudah, sekaligus membuka lebih banyak peluang kerja bagi perempuan. Selain itu, inovasi juga dilakukan dalam pengolahan biji makhana, dengan hadirnya mesin-mesin modern yang mempercepat proses pemanggangan dan pengolahan.

Inovasi-inovasi ini tidak hanya meningkatkan kualitas dan efisiensi produksi makhana, tetapi juga memberikan dampak positif bagi para petani. Pendapatan mereka meningkat seiring dengan berkembangnya industri makhana secara pesat. Pada tahun 2022, lahan pertanian yang digunakan untuk membudidayakan makhana mencapai sekitar 35.000 hektar, meningkat tiga kali lipat dibandingkan satu dekade sebelumnya.

Keberhasilan ini merupakan kombinasi sempurna dari berbagai faktor, termasuk peningkatan kebersihan, pengurangan waktu dan tenaga kerja yang dibutuhkan, serta peningkatan hasil panen. Makhana telah menjelma menjadi lebih dari sekadar camilan tradisional, kini ia menjadi simbol kebanggaan kuliner India yang mendunia.

Donny Syofyan
Donny Syofyan
Dosen Fakultas Ilmu Budaya Universitas Andalas
Facebook Comment

ARTIKEL TERPOPULER

Log In

Forgot password?

Don't have an account? Register

Forgot password?

Enter your account data and we will send you a link to reset your password.

Your password reset link appears to be invalid or expired.

Log in

Privacy Policy

Add to Collection

No Collections

Here you'll find all collections you've created before.