Indonesia merupakan negara agraris yang menjadikan sektor pertanian sebagai poros utama penggerak ekonomi negara.
Oleh karena itu, sektor pertanian menjadi hal yang sangat penting dan harus dijaga keberlangsungannya oleh Pemerintah Indonesia. Pemerintah tengah fokus memperbaiki permasalahan di sektor pertanian dalam 2 dekade terakhir.
Salah satu masalah pertanian adalah minat generasi muda untuk terjun ke dunia pertanian terus menurun dari tahun ke tahun. Fenomena ini menjadi tantangan besar yang harus segera diatasi.
Pentingnya kontribusi sektor pertanian perekonomian Indonesia tergambar pada kontribusi serapan tenaga kerja. Petani adalah orang yang melakukan budidaya tanaman, mulai dari penyiapan lahan, penanaman, pemeliharaan, sampai dengan memanennya langsung. Panen yang dihasilkan oleh petani dapat digunakan untuk kebutuhan pribadi maupun dijual dipasar. Petani memiliki peran penting dalam perkembangan pertanian di indonesia baik dalam kebutuhan pangan maupun industri.
Petani memiliki peran penting dalam berjalannya ekonomi nasional, sayangnya masa depan pertanian Indonesia terancam dengan semakin berkurangnya minat generasi muda untuk terjun di bidang pertanian, khususnya untuk pertanian pangan.
Jumlah petani di Indonesia didominasi petani dengan usia tidak muda. Data Kementerian Pertanian tahun 2021 memberikan gambaran bahwa rata-rata umur kepala rumah tangga pada jenis rumah tangga berada pada usia produktif, yaitu usia 45–54 tahun.
Berdasarkan data Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BBSDMP) Kementan pada 2020, petani usia 20 sampai 39 tahun hanya sebesar 2,7 juta dari total petani 33,4 juta. Serta berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), persentase pemuda usia 16 – 25 tahun yang bekerja di sektor pertanian turun dari 20,79 persen pada 2017 menjadi 18 persen pada 2022. Saat ini, 71% petani Indonesia berusia 45 tahun ke atas, sementara yang di bawah umur 45 tahun hanya 29%.
Sektor pertanian akan menjadi sebuah ancaman bagi Indonesia pasalnya dengan krisis pertanian. Penyebabnya yaitu krisis jumlah petani, alih fungsi lahan pertanian dan urbanisasi yang tinggi.
Sektor pertanian Indonesia menghadapi tantangan besar kedepannya. Mengutip data badan pusat statistik (BPS) dalam kurun waktu hampir 30 tahun terakhir, sokongan sektor pertanian terhadap produk domestic bruto (PDB) terus menurun. Tercatat sejak tahun 1990-2018 kontribusi pertanian terhadap PDB turun drastis dari 22,09% menjadi sekitar 13%. Serapan tenaga kerja untuk sektor ini juga turun drastis dari 55,3% menjadi 31% pada periode yang sama.
Sektor pertanian pun tumbuh dibawah ekonomi nasional, ketika ekonomi Indonesia mencatatkan pertumbuhan 5% dalam kurun waktu lima tahun terkahir, pertumbuhan sektor pertanian hanya mampu mencapai angka sebesar 3%. Sektor pertanian terancam terkontraksi karena krisis petani. Indonesia diprediksi mengalami krisis jumlah petani dalam kurun waktu 10-15 tahun mendatang.