Jikalau tamu Allah tidak bersiap paket data roaming untuk berkomunikasi dengan sanak dan keluarga sebelum berangkat ke Jazirah Arab atau ingin berkomunikasi dengan rekan jemah, jangan heran bila ketika mendarat di King Abdulaziz International Airport, Jeddah, kan menemukan para penjual kartu perdana. Gigih mereka mendatangi jemah untuk menawarkan kartu perdana kepada para tamu Allah yang sudah hilang sinyal di gawainya.
Berdasarkan pantauan tim Media Center Haji, Selasa (21/6/2022), mereka menunggu para jemaah di plaza, tempat transit para jemaah usai keluar dari terminal kedatangan dan sebelum menaiki bus menuju hotel.
Merek berkerumum. Ketika jemaah memasuki plaza, mereka langsung menghampiri para jemaah. Sejatinya, kartu itu gratis. Namun, jemaah dimintai nomor paspor dan data biometrik sidik jari.
Sayang, cara mereka menjual dinilai meresahkan dan menghambat para jemaah. Apalagi di saat bersamaan, jemaah calon haji mesti beristirahat sejenak, menunaikan salat sunat ihram, membenahi ihram dan melafazkan niat ihram.
Terlebih, cara mereka menjual kartu perdana terkadang rada memaksa jemaah. Misalnya, ketika jemaah enggan memberikan nomor paspor, terkadang tangannya ditarik. Tujuannya supaya mereka bisa melihat nomor paspor jemaah dari gelang maupun tas.
Kendati begitu, kehadirannya juga adakalanya membantu. Tak bisa dipungkiri, ada beberapa jemaah yang mungkin belum memiliki kartu untuk menelepon keluarga. Para penjaja itu bisa menjadi opsi solusi.
Kata KUH
Aksi para penjual kartu perdana tersebut ternyata juga memantik sorotan dari Kantor Urusan Haji yang bertempat di Jeddah, Arab Saudi. Pihak KUH meminta agar keberadaan para penjaja provider agar diatur dan ditertibkan oleh otoritas setempat.
Pernyataan tersebut disampaikan oleh Kepala KUH Nasrullah Jasam ketika ditemui oleh Tim MCH di kantor KUH, Rabu (22/6/2022) siang.
Nasrullah mengatakan pihaknya sudah mendapatkan laporan dari daerah kerja bandara terkait penjual kartu ini. Pihaknya sudah bersurat ke Direktorat Jenderal Kementerian Haji dan Umrah cabang bandara di Jeddah pada 21 Juni 2022.
“Kami bersurat ke Direktorat Jenderal Kementerian Haji dan Umrah cabang Bandara di Jeddah terkait permohonan untuk menertibkan dan mengatur penjual kartu perdana di hall untuk jemaah haji,” tutur Nasrullah.
Sebenarnya, imbuh Nasrullah, keberadaan para penjual kartu perdana tersebut tidak mengganggu, kendati diberikan akses untuk berada di areal paviliun tempat jemaah beristirahat.
“Cuma ya pengaturannya perlu diperbaiki atau ada yang standby di hotel. Ada semacam booth ya nggak apa-apa, asalkan tidak menganggu aktivitas jemaah. Apalagi kartunya kan gratis,” ujar Nasrullah.
Mereka diberikan akses tapi tdai mengganggu jemaah. Cuma oengayran perlu diperbaiki atau ada yg standby di hotel. Ada semacam booth gpp asal tidak ganggu aktivitas jemaah, apalagi kalau gratis.
Pemberangkatan jemaah haji Indonesia gelombang kedua dimulai pada 19 Juni 2022 dan berakhir pada 3 Juli 2022. Dalam pemberangkatan gelombang kedua, seluruh jemaah mendarat di Bandara King Abdulaziz Jeddah.
Para jemaah kemudian melaksanakan umrah wajib dengan mengambil miqat makani sejak di embarkasi atau di dalam pesawat ketika posisi terbang sejajar dengan Qarnul Manazil atau Yalamlam/ di Bandara King Abdul Aziz Jeddah.