Jakarta, 24/7 – Indonesia hingga kini masih kekurangan tenaga kelautan. Padahal, selama ini kualitas pelaut Indonesia tidak kalah dengan bangsa-bangsa lainnya di dunia.
“Pelaut kita masih kurang. Coba bayangkan dengan penduduk yang mencapai 250 juta jiwa, pelaut kita yang berada di luar negeri hanya sekitar 150 ribu orang,” kata Senior Advisor PT Buana Listya Tama Tbk Widihardja Tanudjaja di Jakarta, Senin.
Padahal, lanjut dia, negara tetangga kita yaitu Filipina pelautnya sudah mencapai 600 ribu orang dari jumlah penduduk 80 juta jiwa. “Dari segi kualitas pelaut kita tidak kalah dengan mereka,” ujarnya.
Ia mengatakan para pelaut lulusan Akademi Maritim Nasional (Aman Jaya) saja sudah keliling dunia. Pelaut lain tak ada yang sampai di Selat Megeler di Afrika Selatan, tapi lulusan Aman Jaya sudah melakukannya.
“Para lulusan Aman Jaya sudah mendunia,” tegasnya.
Menurut dia, pertumbuhan dunia maritim dan kapal sangat cepat sehingga dibutuhkan tenaga pelaut yang handal, karena kita selalu kekurangan.
“Ini yang harus dicetak pelaut yang berkualitas sesuai standar International Maritime Organization (IMO) agar bisa berkiprah di dalam dan luar negeri,” ujarnya.
Sementara itu Direktur Aman Jaya, Suroso Hadiwibowo menjelaskan sekolahnya telah menyumbang ribuan lulusan tenaga ahli di bidang kelautan.
Dikatakannya lulusan dari Aman Jaya sudah tersebar di berbagai bidang, baik dalam dan luar negeri maupun perusahan dalam negeri dan juga di sektor pemerintah maupun swasta.
Sekolah ini memiliki tiga jurusan yaitu Nautika dan Teknika yang berfokus di bidang pelayaran, serta Tata Laksana Perairan Niaga yang di darat seperti mengatur lalu lintas kapal.
Ia mengatakan program Nawa Cita Presiden Jokowi yang sedang gencar membangun tol laut untuk menjadikan Indonesia sebagai poros maritim dunia, maka tenaga ahli di bidang kelautan sangatlah dibutuhkan keberadaannya.
(Sumber: Antara)