Mataram, 3/8 – Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi menggandeng Lembaga Sandi Negara guna mengantisipasi segala bentuk kecurangan yang mungkin terjadi dalam proses penerimaan CPNS di tahun 2017.
“Inilah maksud kami menggandeng Lemsaneg untuk mengantisipasi kecurangan yang terjadi di dalam prosesnya. Nantinya akan ada metode enkripsi, ini yang digunakan untuk memproteksi data-datanya,” kata Asisten Deputi Koordinasi dan Pemantauan Pelayanan Publik Wilayah II KemenPAN-RB Jeffrey Muller di Mataram, Kamis.
Jeffrey Muller mengungkapkan hal itu saat berkunjung ke Mapolres Mataram bersama tim dari KemenPAN-RB dalam rangka mengevaluasi sistem pelayanan publik yang telah berjalan.
Untuk tahun 2017, KemenPAN-RB menyiapkan kursi CPNS di lingkup Kemenkumham dan Mahkamah Agung yang pendaftarannya telah resmi dibuka pada awal Agustus 2017 melalui sistem “online”.
“Proses seleksinya nanti kita gunakan aplikasi yang namanya CAT (computer assisted est). Dengan aplikasi ini, tidak ada lagi yang bisa berbuat curang, hasilnya bisa langsung terbaca, on real time,” katanya.
Karena itu, untuk mengantisipasi tindak kejahatan di dunia maya yang makin merebak di tanah air, KemenPAN-RB mengajak Lemsaneg untuk memproteksi sistem. Termasuk mengajak para penggiat IT untuk memantau pelaksanaannya.
“Selain menggandeng Lemsaneg, kita juga mendapat bantuan dari teman-teman penggiat IT. Ini salah satu upaya kita dalam mengantisipasi kecurangan,” ujarnya.
Dengan adanya pengawasan di dunia maya ini, Jeffrey optimistis bahwa proses penerimaan CPNS di tahun 2017 akan berjalan lancar dan tentunya memberikan kemudahan bagi para pesertanya.
“Jadi hasil tesnya tidak perlu menunggu lama lagi. Begitu selesai ikut tes, orang itu bisa langsung mengetahui hasilnya, apakah dia lulus atau tidak,” kata Jeffrey.
(Sumber: Antara)