Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa Ban Ki-moon pada Selasa hari ini menyambut kesepakatan bersejarah untuk “mengekang” kegiatan nuklir Iran, dengan mengatakan itu dapat membantu mewujudkan perdamaian di Timur Tengah.
Ban memuji tekad dan keterikatan perunding, yang menyetujui kesepakatan itu, serta keberanian para pemimpin, yang menyetujuinya.
“Saya berharap dan memang percaya bahwa perjanjian itu akan mengakibatkan saling pengertian lebih besar dan kerja sama di banyak tantangan keamanan berat di Timur Tengah,” kata pernyataan Ban.
“Dengan demikian, kesepakatan itu dapat menjadi sumbangan penting untuk perdamaian dan ketenangan, baik di wilayah itu maupun sekitarnya,” katanya.
Ban, yang berada di Etiopia untuk temu puncak pembiayaan pembangunan mengatakan Perserikatan Bangsa-Bangsa siap sepenuhnya bekerja sama dengan para pihak dalam pelaksanaan perjanjian bersejarah dan penting tersebut.
Presiden Iran Hassan Rouhani pada Selasa menyatakan kesepakatan nuklir itu, yang dicapai dengan negara kuat dunia, akan membuka cakrawala baru, saat sengketa tidak perlu itu diselesaikan.
Dalam pesan di Twitter-nya, Rouhani mengatakan pembicaraan berhasil itu menunjukkan upaya berguna bersama.
“Jadi, sekarang bisa memusatkan perhatian pada tantangan bersama,” katanya, dengan menyinggung pegaris keras Sunni dari kelompok Negara Islam, yang dari markas mereka di Irak dan Suriah melancarkan serangan pada kelompok Syiah dan Barat di seluruh dunia.
Kicauan Rouhani itu muncul tak lama sesudah Menteri Luar Negeri Iran Mohammad Javad Zarif mengumumkan pada pembicaraan di Wina, “Kami memulai babak baru harapan.”
Sejak terpilih pada 2013, Rouhani berupaya mengakhiri kebuntuan 13 tahun dengan pemerintah Barat atas kegiatan nuklir Iran dan hukuman, yang melumpuhkan perekonomian Iran.
Iran selalu membantah kecurigaan Barat bahwa Iran berusaha memperoleh pengetahuan guna membuat bom atom. (Antara/AFP)