Senin, April 29, 2024

Tiongkok Rampungkan Pulau Buatan di Wilayah Sengketa

Laut China Selatan/VOAINDONESIA.COM
Laut China Selatan/VOAINDONESIA.COM

Tiongkok menyelesaikan beberapa kegiatan pengurukannya di Kepulauan Spratly di Laut Tiongkok Selatan, yang meningkatkan sengketa dengan negara tetangganya di Asia, kata Kementerian Luar Negeri Tiongkok, Selasa.

Tiongkok meningkatkan pembangunan pulau buatan sejak tahun lalu, yang mengkhawatirkan beberapa negara di Asia dan mendatangkan kritik dari Amerika Serikat.

Amerika Serikat, yang menyerukan penghentian pembangunan pulau buatan oleh Tiongkok, pada awal bulan ini menyatakan prihatin atas rencana Tiongkok meningkatkan pekerjaan itu, termasuk untuk pertahanan.

Juru bicara Kementerian Luar Negeri Tiongkok Hua Chunying mengatakan pengurukan di beberapa pulau dan terumbu karang di Laut Tiongkok Selatan akan selesai “dalam beberapa hari ke depan”.

Tiongkok sedang menggarap proyek reklamasi di tujuh terumbu karang yang berada di kepulauan kecil di tengah wilayah sengketa maritim Laut Tiongkok Selatan yang melibatkan Filipina, Vietnam, Malaysia, Taiwan dan Brunei.

Gambar satelit terkini menunjukkan keriuhan kerja kontruksi pulau-pulau baru Tiongkok. Para pejabat Amerika Serikat mengatakan Tiongkok telah melakukan reklamasi sebanyak 1.500 hektar tanah tahun pada tahun ini.

Hua Chunying tidak menyebutkan secara terperinci mengenai lokasi reklamasi yang disebutnya telah selesai tersebut.

“Langkah berikutnya, Tiongkok akan memulai penyelesaian fungsi relevan dari fasilitas-fasilitas yang ada,” kata Hua.

“Pembangunan tersebut untuk menyediakan layanan pemenuhan tuntutan warga sipil sekaligus memudahkan upaya kegiatan pencarian dan penyelamatan maritim Tiongkok, pencegahan bencana, penelitian maritim, pengamatan meteorologi, perlindungan lingkungan, keselamatan navigasi, perikanan dan sebagainya, sesuai dengan tanggung jawab internasional dan kewajiban (kami),” katanya.

“Tentu saja, pembangunan kami juga akan mencakup pemenuhan kebutuhan pertahanan militer yang diperlukan,” ujarnya.

Tiongkok mengklaim sebagian besar wilayah Laut Tiongkok Selatan, di mana kawasan tersebut dilewati kapal-kapal perdagangan dengan total nilai US$5 triliun setiap tahun.

Sarana militer dalam pembangunan tersebut mencakup landasan pacu sepanjang 3.000 meter dan radar peringatan dini pesawat, yang direncanakan beroperasi akhir tahun, kata salah satu komandan militer Amerika Serikat. (Antara/Reuters)

Facebook Comment

ARTIKEL TERPOPULER

Log In

Forgot password?

Don't have an account? Register

Forgot password?

Enter your account data and we will send you a link to reset your password.

Your password reset link appears to be invalid or expired.

Log in

Privacy Policy

Add to Collection

No Collections

Here you'll find all collections you've created before.