Bank Dunia memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2015 sebesar 4,7 persen. Angka tersebut merosot dari perkiraan sebelumnya 5,2 persen.
Ekonom Utama Bank Dunia untuk Indonesia Ndiame Diop mengatakan penurunan proyeksi ini menyusul dampak dari reformasi struktural yang dilakukan pemerintahan baru belum terlihat sepenuhnya. “Kondisi yang kurang mendukung seperti rendahnya harga komoditas dan melemahnya pertumbuhan investasi juga terus menekan sehingga ekonomi maju perlahan,” katanya di Jakarta, Rabu.
Ia mengatakan perekonomian Indonesia masih terpengaruh dari tekanan eksternal seperti kemungkinan normalisasi kebijakan suku bunga acuan The Fed (Bank Sentral AS) serta kelesuan ekonomi di negara tujuan ekspor seperti Tiongkok.
Hal tersebut terlihat dari pertumbuhan ekonomi Indonesia pada triwulan I-2015 yang hanya tercatat 4,71 persen, atau merupakan tingkat pertumbuhan paling lambat sejak 2009, akibat konsumsi rumah tangga dan investasi yang ikut mengalami kontraksi.(ANTARA)