Pemerintah melalui Kementerian Pariwisata menargetkan pergerakan wisatawan nusantara atau dalam negeri mencapai 255 juta pada tahun ini. Karenanya, pemerintah gencar melakukan promosi-promosi tempat pariwisata yang menjadi pesona Indonesia.
Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran Pariwisata Nusantara Kementerian Pariwisata, Esthy Reko Astuty, mengatakan agar pesona Indonesia lebih dikenal luas wisatawan khususnya domestik, pihaknya terus melakukan promosi melalui sejumlah kegiatan yang berhubungan dengan pariwisata di Indonesia.
“Kami terus menggenjot melalui puluhan festival daerah, festival kuliner, pameran wisata, dan promosi media massa maupun promosi media ruang secara kesinambungan. Upaya sudah semaksimal mungkin kami lakukan untuk mengejar target itu,” kata Esthy melalui keterangan resmi di Jakarta, Selasa (14/7).
Adapun bentuk promosi yang dilakukan melalui cara demikian, kata dia, di antaranya Festival Danau Sentani, lomba kuliner Makassar, Tour de Ijen, ICMITM Surabaya, Fetival Tambora, BBTF, Festival Sriwijaya, Solo Batik Carnival dan banyak lainnya.
Dia menjelaskan, pemerintah juga tidak luput mempromosikan wisata bahari dan kuliner. Sebab, potensi wisata pada kedua sektor tersebut memiliki potensi yang cukup besar. Banyak destinasi wisata bahari yang menarik yang dapat dikunjungi, serta banyaknya makanan kuliner yang menjadi khas dari wilayah-wilayah yang ada di Indonesia.
Menurutnya, Indonesia sebagai negara yang memiliki laut lebih luas dari daratan, tentunya mempunyai potensi wisata bahari yang sangat besar, sebab itu perlu promosi yang berkesinambungan dan tepat sasaran. Selain itu, keragaman kuliner dari Sabang hingga Merauke merupakan daya tarik yang kuat menarik wisatawan.
“Hal inilah yang perlu lebih banyak perlu dipromosikan secara maksimal. Tiap daerah memiliki ciri khas kuliner yang berbeda, unik dan menarik,” ujarnya. [*]