Kamis, Mei 2, 2024

Lembaga HAM Tuding Israel Menyiksa Anak-Anak Palestina

Pengunjuk rasa Palestina terkena gas air mata yang ditembakkan oleh pasukan Israel saat aksi mendukung langkah Palestina untuk menskors Israel dari FIFA, di desa Nabi Saleh, Tepi Barat, dekat Ramallah, Palestina, Jumat (29/5). Rakyat Palestina berusaha membuat Israel diskors FIFA di Kongres FIFA yang sedang berlangsung di Swiss. Asosiasi Sepak Bola Palestina (PFA) juga telah lama menuduh Israel menghambat aktivitasnya dan membatasi gerakan pemainnya antara Jalur Gaza dan Tepi Barat. Asosiasi Sepak Bola Israel (IFA) mengatakan masalah tersebut bukan di bawah kendali mereka karena pemerintah Israel memberlakukan pembatasan tersebut untuk alasan keamanan. ANTARA FOTO/REUTERS/Mohamad Torokman
Pengunjuk rasa Palestina terkena gas air mata yang ditembakkan oleh pasukan Israel saat aksi mendukung langkah Palestina untuk menskors Israel dari FIFA, di desa Nabi Saleh, Tepi Barat, dekat Ramallah, Palestina, Jumat (29/5). Rakyat Palestina berusaha membuat Israel diskors FIFA di Kongres FIFA yang sedang berlangsung di Swiss. Asosiasi Sepak Bola Palestina (PFA) juga telah lama menuduh Israel menghambat aktivitasnya dan membatasi gerakan pemainnya antara Jalur Gaza dan Tepi Barat. Asosiasi Sepak Bola Israel (IFA) mengatakan masalah tersebut bukan di bawah kendali mereka karena pemerintah Israel memberlakukan pembatasan tersebut untuk alasan keamanan. ANTARA FOTO/REUTERS/Mohamad Torokman

Satu kelompok hak asasi Palestina pada Sabtu kemarin menuduh Israel meningkatkan penyiksaan fisik terhadap anak-anak Palestina di dalam penjara Israel.

Sebanyak 86 persen anak-anak yang dipenjarakan menghadapi penyiksaan fisik selama penahanan dan interogasi, kata Gerakan Buruh untuk Membela Anak-Palestina di dalam satu pernyataan di jejaringnya.

Tingkat penyiksaan tahun ini, katanya, telah naik sampai 10 persen dibandingkan dengan tahun lalu. Ditambahkannya, kebanyakan anak Palestina diinterogasi sendirian saja tanpa didampingi oleh keluarga mereka.

“Anak-anak Palestina di dalam penjara Israel menghadapi perlakuan buruk. Fenomena ini tersebar luas di semua penjara dan tahanan Israel dan itu dilakukan secara teratur,” kata kelompok tersebut.

Ketika anak-anak ditangkap, kata kelompok tersebut, mereka dibawa untuk diinterogasi dengan mata tertutup dan tangan serta kaki diborgol dan mereka tak bisa tidur seperti orang normal.

“Sebanyak 55 persen anak yang dipenjarakan dilucuti semua pakaian mereka saat mereka menjalani penggeledahan fisik,” kata gerakan itu. “Anak-anak dipaksa menandatangani dokumen dalam Bahasa Yahudi saat mereka menjalani interogasi,” katanya.

Sebanyak 500 sampai 700 anak yang berusia 12 tahun, katanya, juga ditangkap dan segara dibawa ke pengadilan militer Israel, tempat mereka dinyatakan bersalah karena melempar batu ke kendaraan orang Yahudi.

Ayed Abu Iqteesh, Direktur gerkan tersebut, mengatakan, “Anak-anak Palestina yang dipenjarakan di dalam penjara Israel telah menghadapi menjalani perlakukan buruk selama lebih dari satu dasawrsa dan sistem penyiksaan yang ditata dengan baik.”

“Walaupun Israel telah mengubah perintah militernya selama dua tahun belakangan untuk memperbaiki citranya, Israel gagal mengakhiri perlakuan buruk dan penyiksaan atas anak-anak Palestina yang dipenjarakan di dalam rumah tahanannya,” kata Abu Iqteesh. (Antara/Xinhua-OANA)

Facebook Comment

ARTIKEL TERPOPULER

Log In

Forgot password?

Don't have an account? Register

Forgot password?

Enter your account data and we will send you a link to reset your password.

Your password reset link appears to be invalid or expired.

Log in

Privacy Policy

Add to Collection

No Collections

Here you'll find all collections you've created before.