Kamis, Maret 28, 2024

AS Tak Akan Kirim Tentara Lagi ke Luar Negeri

Tentara Amerika Serikat/COMICVINE.COM
Tentara Amerika Serikat/COMICVINE.COM

Presiden Amerika Serikat Barack Obama, Senin, kemarin mengatakan pasukan lokal mesti menjadi kekuatan utama untuk memerangi Negara Islam (IS) dan saat ini tak ada rencana bagi pemerintahnya untuk mengirim tentara lagi ke luar negeri.

Obama mengatakan kepada wartawan setelah diberi penjelasan oleh pemimpin militer Amerika Serikat mengenai status kegiatan koalisi pimpinannya jika ingin berhasil dalam perang jangka-panjang melawan IS, “Kami harus mengembangkan pasukan keamanan lokal yang dapat mewujudka kemajuan.”

“Ini takkan berjalan cepat. Ini adalah operasi jangka-panjang,” kata Obama,

“ISIL adalah oportunistis, dan kelompok itu gesit.” ISIL adalah singkatan lain untuk kelompok fanatik tersebut.

Sementara itu, Obama mengatakan pelatihan pasukan lokal anti-IS, yang disebut-sebut oleh pemerintah sebagai strategi anti-IS milik Amerika Serikat selain serangan udara, “berjalan terlalu lamban”. Ia mengumandangkan pernyataan sebelumnya yang dikeluarkan oleh pemimpin militer Amerika Serikat bahwa upaya pelatihan di Irak untuk melawan IS “sejauh ini berjalan lamban”.

Kunjungan langka ke Pentagon dilakukan saat Obama, berkeras ia takkan mengirim tentara ke medan tempur, dan meningkatkan keterlibatan militer Amerika Serikat di Irak. Tujuannya untuk membantu memerangi petempur IS dengan menambah sebanyak 450 lagi penasehat dan pelatih militer guna membantu tentara Irak merebut Ramadi, Ibu Kota Provinsi Anbar yang jatuh ke dalam kekuasaan IS pada Mei lalu.

Saat ini, ada sebanyak 3.550 personel militer Amerika Serikat di Irak.

Strategi anti-IS yang diluncurkan Obama dilakukan di bawah pengawasan ketat setelah jatuhnya Kota Ramadi, yang penting, di Irak. Saat pembom bunuh diri IS mendekati Ramadi pada Mei, pasukan Irak yang ditempatkan di kota tersebut melarikan diri tanpa bertempur.

Setelah peristiwa itu, militer Amerika Serikat  melontarkan serangkaian kecaman, dan menuduh tentara Irak kekurangan “keinginan untuk bertempur”.

Setelah peristiwa tersebut, Obama pada Juni baru-baru ini juga mengakui bahwa sembilan bulan pelaksanaan operasi koalisi pimpinan Amerika Serikat melawan IS, tak ada strategi lengkap untuk memerangi kelompok itu. (Antara/Xinhua-OANA)

Facebook Comment

ARTIKEL TERPOPULER

Log In

Forgot password?

Don't have an account? Register

Forgot password?

Enter your account data and we will send you a link to reset your password.

Your password reset link appears to be invalid or expired.

Log in

Privacy Policy

Add to Collection

No Collections

Here you'll find all collections you've created before.