Minggu, Desember 8, 2024

Stop Menjadi People Pleaser

Sri Heningsih Wulandari
Sri Heningsih Wulandari
Lulusan S1 Manajemen Komunikasi dari Institut Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Jakarta.
- Advertisement -

Kalian yang selalu merasa tidak enakan, takut menyaktiti hati orang, atau takut berbicara salah sedikit terhadap orang lain, itu sebagian bukti kalau kamu termasuk “people pleaser” loh. Menurut psikologis klinis dewasa dan remaja, Jennyfer, M.Psi., Psikolog, menjelaskan bahwa “People pleaser merupakan orang yang memprioritaskan orang lain dibanding dirinya sendiri, bahkan jika itu merugikannya dia pun tidak masalah.  Dan bisa terjadi kesiapa saja, tidak ada patokannya” Pada PARAPUAN (24/11/2021).

People pleaser sebutan bagi orang yang berusaha untuk selalu menyenangkan orang lain disekitarnya hingga menerima segala bentuk keinginan orang lain terhadap kita. Bahkan, kebanyakan selalu menerima sesuatu hal yang diinginkan darinya dan ketika dirinya sendiri tidak menginginkannya. People pleaser seperti membentuk dirinya sesuai dengan harapan orang lain atau bahkan pribadi yang mengabaikan perasaannya sendiri, karena bagaimanapun kebutuhan orang lain lebih penting dari pada kebutuhannya sendiri.

Mengapa Anda Tidak Pernah Menjadi Diri Sendiri? 

Anda selalu menjadi orang lain hanya untuk diterima, dicintai hingga dikagumi. Masalahnya, penerimaan yang kalian dapatkan bukan hal yang harus dibanggakan, hal itu kalian dapatkan dengan menjadi orang lain atau harus selalu berpura-pura. Apa kalian tidak lelah mengatakan “ya” jika sebenarnya kalian ingin mengatakan “tidak”?

Memang kata “Ya” merupakan jawaban positif, meyakinkan dan kebanyakan orang senang menerimanya. Namun, harus diberikan sesuai dengan kondisi kita.

Kalau kalian salah satunya, hilangkan rasa gak enakan itu, buang jauh-jauh dan pikir lagi, selama jadi people pleaser untungnya apa buat kalian?

Dilansir dari Verywell Mind yang ditulis oleh spesialisasi rehabilitasi psikososial, Kendra Cherry, MS, dengan judul artikel “How to Stop Being a People-Pleaser”. Berikut tips berhenti menjadi people pleaser :

Tetapkan Batasan

Tetapkan batasan yang jelas, dan komunikasikan batasan tersebut kepada mereka. Bersikap tegas dengan memberitahu kepada mereka bahwa apa yang diinginkan diluar batas dan anda tidak bisa membantunya. Cara lain untuk menciptakan batasan dengan memberitahukan bahwa anda hanya bisa menerima panggilan telepon pada waktu tertentu atau jika anda bersedia membantu tetapkan jangka waktunya. Hal itu dapat membantu karena anda memiliki kendali tidak hanya atas apa yang ingin anda lakukan, tetapi juga kapan anda bersedia melakukanya.

Mulai Hal Kecil

Mulai dari hal-hal kecil dalam mengubah perilaku anda yang selalu merasa tidak enakan itu. Seperti berani mengatakan “tidak” pada permintaan seseorang secara langsung, apabila hal itu tidak ingin kalian lakukan, dengan berani mengatakan tidak akan membantu untuk tidak selalu menyenangkan orang.

- Advertisement -

Tetapkan Tujuan dan Prioritas

Pertimbangkan bagaimana anda ingin menghabiskan waktu anda.Siapa yang ingin anda bantu? dan tujuan apa yang ingin kalian dapatkan?Ketika kalian berlatih mengatakan tidak pada hal-hal yang tidak benar-benar ingin kalian lakukan, kalian akan menemukan bahwa kalian memiliki lebih banyak waktu untuk dihabiskan pada hal-hal yang benar-benar penting bagi kalian.Jika anda merasa hal itu terlalu sulit, cobalah dengan self talk positif. Ingatkan diri anda bahwa anda berhak memiliki waktu untuk diri sendiri. Tujuan anda penting, dan anda seharusnya tidak merasa berkewajiban untuk memberikan waktu dan energi anda untuk hal-hal yang tidak membuat anda bahagia.

Mengulur Waktu

Ketika seseorang meminta bantuan, beri tahu mereka bahwa anda perlu waktu untuk memikirkannya. Mengatakan “ya” segera dapat membuat anda merasa berkewajiban dan berkomitmen berlebihan, tetapi meluangkan waktu untuk menanggapi permintaan dapat memberi anda waktu untuk mengevaluasinya dan memutuskan apakah itu sesuatu yang benar-benar ingin anda lakukan.

Menilai Permintaan

Langkah lain untuk mengatasi menjadi orang yang menyenangkan adalah mencari tanda-tanda bahwa orang lain mencoba memanfaatkan anda. Apakah ada orang yang sepertinya selalu menginginkan sesuatu tetapi tiba-tiba tidak bersedia jika anda membutuhkan? Atau apakah beberapa orang menyadari sifat murah hati anda dan bertanya karena mereka tahu bahwa anda tidak akan mengatakan “tidak?”Jika anda merasa dimanipulasi untuk melakukan sesuatu, luangkan waktu untuk menilai situasi dan memutuskan bagaimana anda ingin menangani permintaan tersebut secara tegas dan jelas.

Hindari Membuat Alasan

Hindari untuk memberi alasan, karena akan memberi orang lain cara untuk menyelak anda dengan menyesuaikan alasan yang diberikan dan memastikan bahwa anda masih dapat melakukan apa yang mereka minta. Coba gunakan nada tegas saat menolak sesuatu dan tahan keinginan untuk menambahkan detail yang tidak perlu tentang alasan anda.

Ingatlah bahwa Hubungan Membutuhkan Memberi dan Menerima

Hubungan yang sehat tentunya adanya timbal balik. Jika satu orang selalu memberi dan yang lain selalu menerima, itu berarti mereka hanya ingin memastikan bahwa mereka mendapatkan apa yang diinginkan. Bahkan jika anda senang menyenangkan orang lain, penting untuk diingat bahwa mereka juga harus mengambil langkah untuk membalas anda.

Bantu Saat Anda Ingin Membantu

Jangan melakukan sesuatu hanya karena takut ditolak atau ingin persetujuan orang lain. Terus lakukan hal-hal baik, tetapi dengan cara anda sendiri. Jujur dengan hati sendiri, bantu jika ingin membantu, namun jika tidak ingin katakan “tidak” dengan tegas.

Ingat, bukan tugasmu untuk membuat orang lain merasa nyaman dan senang, buang jauh jauh rasa gak enakan itu, sebab kalian juga tidak perlu validasi dari mereka dan yang perlu diingat tidak memaksakan kehendak itu sangat baik buat diri kalian sendiri. Nah, sekarang saatnya kamu belajar lebih tegas kepada diri sendiri dan orang lain, ingat prioritaskan kebahagian dan kebutuhan kamu dahulu di atas orang lain ya!

Sri Heningsih Wulandari
Sri Heningsih Wulandari
Lulusan S1 Manajemen Komunikasi dari Institut Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Jakarta.
Facebook Comment
- Advertisement -

Log In

Forgot password?

Don't have an account? Register

Forgot password?

Enter your account data and we will send you a link to reset your password.

Your password reset link appears to be invalid or expired.

Log in

Privacy Policy

Add to Collection

No Collections

Here you'll find all collections you've created before.