Jumat, Oktober 4, 2024

Kecerdasan Buatan Merajut Masa Depan Otomotif

Soma Ludina
Soma Ludina
Mahasiswa Universitas Pamulang

 

Kecerdasan buatan dan mobil self-driving (bisa menyetir sendir) seringkali menjadi topik yang saling melengkapi dalam teknologi. Sederhananya, Anda tidak bisa mendiskusikan satu tanpa yang lain.

Meskipun AI diterapkan dengan sangat cepat di berbagai sektor, penggunaannya dalam industri otomotif masih menjadi isu yang hangat.

Saat setiap produsen mobil dan perusahaan induknya berlomba-lomba mengembangkan kecerdasan buatan dan teknologi self-driving, terdapat juga sejumlah perusahaan teknologi dan startup dengan tujuan yang sama.

Meskipun banyak yang percaya bahwa kendaraan pribadi dan otonom adalah masa depan, ada berbagai cara penerapan AI dan pembelajaran mesin dalam cara kendaraan dibuat dan cara pengoperasiannya di jalan raya. AI pada mobil bertujuan untuk meningkatkan keselamatan kendaraan, meningkatkan efisiensi bahan bakar, dan menyediakan fitur konektivitas yang ditingkatkan kepada pengemudi.

AI Untuk Kendaraan Otomotif

Banyak produsen mobil besar yang berupaya menciptakan mobil otonom dan fitur mengemudinya sendiri, namun kami akan fokus pada perusahaan teknologi dan startup yang relatif muda yang terbentuk dari gagasan kendaraan tanpa pengemudi.

Baik teknologi mereka untuk digunakan dalam transportasi umum, ride sharing, atau kebutuhan pribadi, perusahaan-perusahaan berikut ini berada di garis depan dalam teknologi kendaraan.

Cara menggunakan AI pada mobil

Magna Internasional adalah perusahaan teknologi mobilitas dan pemasok mobil yang menghadirkan kecerdasan buatan ke dalam manufaktur dan sistem penggerak otonomnya.

Perusahaan mengatakan AI akan memainkan peran utama saat kendaraan otonom mulai beroperasi, terutama dalam hal deteksi dan klasifikasi objek yang membantu kendaraan mengidentifikasi kondisi cuaca, volume lalu lintas, dan batas kecepatan.

Perusahaan juga memanfaatkan AI dalam proses manufaktur untuk memberikan informasi terperinci kepada operator manusia yang dapat meningkatkan pengambilan keputusan mereka selama produksi, dan menggunakan sistem pemeliharaan prediktif berkemampuan AI untuk mengurangi waktu henti di bidang manufaktur.

Namun kecerdasan buatan ini tidak mempunya hal positifnya namun ada minusnya juga yaitu:

1. Membuat supir atau pengendara terlalu nyaman sampai lupa dengan keadan yang ada disekitar, dan pengendara mudah mengantuk karena terlalu nyaman dengan fitur self-driving.

2. Biaya awal yang diperlukan cukup besar, karena memerlukan staf yang bisa mengola sistem dan perawatan berkala.

3. Perawatan yang lumayan mahal, teknologi AI memerlukan pemeliharaan ekstensif agar dapat berfungsi dengan baik dan tetap efisien. Pemeliharaan ini melibatkan pembaruan perangkat lunak, perangkat keras, dan basis data secara berkala untuk memastikan keakuratan dan keamanan.

4. Resiko permasalahan siber, karena yang namanya sistem pasti ada saja celah untuk di retas, jadi walaupun cangih pasti ada saja kelemahannya. Jadi produsen harus membuat update sistem secara berkala, dan selalu meningkatkan keamananya.

Soma Ludina
Soma Ludina
Mahasiswa Universitas Pamulang
Facebook Comment

ARTIKEL TERPOPULER

Log In

Forgot password?

Don't have an account? Register

Forgot password?

Enter your account data and we will send you a link to reset your password.

Your password reset link appears to be invalid or expired.

Log in

Privacy Policy

Add to Collection

No Collections

Here you'll find all collections you've created before.