Istilah work life balance tentunya sudah tidak asing kita dengar dalam kehidupan sehari-hari, namun pada era digital ini tuntutan kerja semakin tinggi dan membuat pekerja memaksakan diri untuk memenuhi target agar dapat bersaing di dunia kerja, sehingga melupakan kehidupan pribadinya. Tidak adanya keseimbangan antara pekerjaan yang padat dan kehidupan pribadi ini dapat menimbulkan potensi masalah kesehatan fisik maupun mental seperti stress, kecemasan yang berlebih sehingga dapat menimbulkan gangguan jiwa
Maka dari itu, work life balance sangat dibutuhkan dalam kehidupan sehari-hari agar para pekerja dapat membagi waktu dan mencapai keseimbangan antara pekerjaan dan kehidupan pribadi sehingga keduanya mempunyai porsi masing-masing, karena hal ini tentunya sangat berpengaruh pada kualitas kemampuan kerja
Apa itu work life balance?
Apa sebenarnya work life balance itu? work life balance sendiri merupakan situasi dimana seseorang dapat membagi antara kepentingan pekerjaan, pribadi, maupun kepentingan lainnya sehingga tidak merasa overwork dan terbebani.
Menurut Greenhaus, dkk (2003) work life balance adalah sejauh mana suatu individu terikat secara bersama dalam pekerjaan dan keluarga, sehingga terjadinya keseimbangan antara pekerjaan dan kehidupan pribadi.
Sedangkan menurut Fisher, dkk (2003) work life balance adalah hal yang dilakukan individu dalam membagi waktu baik di tempat kerja dan aktivitas lain di luar kerja yang di dalamnya terdapat individual behavior dimana hal ini dapat menjadi sumber konflik pribadi dan menjadi sumber energi bagi diri sendiri.
Jadi, dapat disimpulkan work life balance merupakan suatu upaya untuk mencapai keseimbangan antara tuntutan pekerjaan dan kebutuhan pribadi, tujuannya untuk meningkatkan kesejahteraan dan juga produktivitas setiap individu.
Pentingnya work life balance
Walaupun banyak yang mulai menyadari dan menerapkan work life balance, masih ada beberapa individu yang belum paham akan pentingnya penerapan work life balance dalam kehidupan sehari-hari. Dengan memahami work life balance, seseorang dapat menjaga kesehatan mental dengan mengeksplorasi hal baru, seperti melakukan hobi dan bersosialisasi dengan teman, sehingga dapat me-refresh semangat setelah bekerja.
Faktor yang mempengaruhi work life balance
Menurut Schabracq, Winnubst dan Cooper (2003) ada empat faktor yang mempengaruhi work life balance seorang individu:
1. Karakteristik Kepribadian
Work life balance sendiri mempunyai hubungan dengan tipe attachment yang didapatkan individu saat masih anak-anak, individu yang memiliki secure attachment akan lebih cenderung mengalami positive spillover dibanding individu yang memiliki insecure attachment dengan orang tuanya.
2. Karakteristik Keluarga
Menjadi salah satu faktor penting yang bisa mempengaruhi adanya konflik antar kehidupan pekerjaan dan kehidupan pribadi, konflik peran dan ambiguitas dalam keluarga bisa menjadi pengaruh terhadap work life balance individu.
3. Karakteristik Pekerjaan
Mulai dari beban kerja, pola kerja serta jumlah waktu kerja yang dihabiskan untuk pekerjaan dapat menimbulkan konflik baik dalam kehidupan kerja maupun kehidupan pribadi
4. Sikap
Merupakan evaluasi pada setiap aspek yang ada dalam dunia sosial. Adapun tiga komponen yang terdapat dalam sikap, yaitu pengetahuan, perasaan dan kecenderungan berperilaku, sikap ini juga merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi work life balance.
Cara menciptakan work life balance
1. Kurangi Sikap Perfeksionis
Menjadi seorang perfeksionis tidak selamanya buruk, karena sejatinya sikap perfeksionis tetap diperlukan untuk menjaga kualitas pekerjaan kita. Tetapi jika kebiasaan ini terus dibiarkan maka akan menjadi bumerang bagi individu tersebut, dimana seseorang bisa jadi kelelahan dan kehilangan waktu untuk bersantai karena terlalu fokus pada pekerjaannya.
2. Rajin Olahraga
Olahraga menjadi kegiatan penting yang seringkali kita lupakan. Padahal olahraga dapat menjadi salah satu alternatif untuk mengurangi stress dan dapat menghilangkan kejenuhan akibat bekerja.
3. Family Time
Berkumpul dengan keluarga juga bisa meningkatkan kualitas work life balance seseorang, karena interaksi positif yang terjadi satu sama lain dapat meningkatkan mood dan semangat kerja. Bukan hanya dengan keluarga, berkumpul dengan teman dan orang-orang terdekat juga dapat membawa pengaruh positif pada performa kerja.