Minggu, Oktober 6, 2024

Urgensi Support System Bagi Pelajar

Pada suatu kesempatan penulis mengikuti kegiatan pelatihan pelajar tingkat provinsi yang diikuti perwakilan pelajar tiap daerah bernama Pelatihan Kader Madya Taruna Melati 3. Kegiatan tersebut diadakan oleh Pimpinan Wilayah Ikatan Pelajar Muhammadiyah Jawa Tengah pada tanggal 24 sampai 31 Mei 2021 di Kabupaten Magelang.

Pada kegiatan tersebut dihadirkan lima isu, salah satunya isu Kesehatan Mental. Kami melakukan analisa kebutuhan pelajar di jawa tengah terutama di kabupaten Magelang saat terjadi pandemi dan pembelajaran dalam jaringan berlangsung. Disana kami melakukan metodologi menggunakan analisa SWOT untuk menemukan afirmasi dan dilanjutkan dengan analisa Apreciative Inquiry untuk menemukan kebutuhan serta solusi.

Discovery 

Pada tahap ini adalah tahapan dimana kita mencari apa yang menjadi kekuatan inti narasumber dalam menjalankan aktifitasnya. Tujuannya adalah mengungkap dan tentunya mengapresiasi sesuatu yang menjadi energi seseorang tersebut. Tahapan berfokus pada pertanyaan yang dapat membuka pengalaman positif narasumber.

Dimulai dari pertanyaan yang melihat sisi positif tentang pengalaman terbaik narasumber dalam menangani kasus kesehatan mental. Kemudian narasumber menceritakan dengan semangat mengenai pengalaman positifnya yang diambil dari pengalaman negatif pelajar. Didapatkan pengalaman berharga bagi narasumber mulai dari pendampingan sosial atau motivator bagi pelajar yang hendak menjalankan ujian, ditunjuk sebagai tim asesmen di sekolah maupun perusahaan, menjadi konselor anak yang terdampak bencana alam atau musibah, dan sampai tentang pengalamannya menjadi tim terapi healing pada pelajar yang dinyatakan tidak lolos seleksi masuk perguruan tinggi.

Dari berbagai pengalaman yang narasumber sampaikan, dapat diambil nilai-nilai yang nantinya bisa menjadi contoh dan diterapkan oleh pelajar. Rasa empati yang dimiliki narasumber dapat kemudian diambil nilainya ke dalam jiwa pergerakan IPM. Pelajar dilatih supaya memiliki rasa empati terutama terhadap sesama.

Pada jiwa pelajar khususnya IPM juga harus ditumbuh suburkan kesadaran diri. Narasumber menyadari diriya sebagai sarjana psikologi, maka beliau menyadari akan kontribusinya untuk masyarakat. Begitu pula pelajar harus menyadari dirinya itu siapa(?) dan kemudian berperan untuk umat. Menjadi komunikatif untuk dapat mengambil hati dan membantu menyelesaikan masalah kesehatan mental yang ada. Karena komunikasi yang diterapkan dengan baik akan menjadi nilai lebih bagi audiens, yang tentunya harus dimiliki pelajar khususnya IPM.

Bagaimana narasumber dapat mendapatkan pengalaman positif tersebut akan dijawab dengan beberapa faktor pendukung yang mempengaruhi. Faktor lingkungan yang dialami narasumber saat masih belajar di bidang psikologi dan faktor lingkungan yang mengharuskan sarjana psikologi berperan dalam isu tersebut. Kemudian narasumber juga melakukan kegiatan ini dengan continue yang artinya konsisten dan terus menerus.

Dream

Setelah narasumber menceritakan sekian banyak pengalaman positif mengenai kesehatan mental pelajar, pada tahap ini narasumber diminta untuk membayangkan “keajaiban” yang akan terjadi kedepannya. Kami menanyakan harapan dan impian narasumber untuk kedepannya.

Dengan realitas yang ada pada saat ini, diharapkan nantinya tercipta support system yang massif sehingga pelajar dapat saling memberi dukungan satu sama lain secara sadar. Tidak hanya pada diri pelajar saja namun, dapat menyebar luas dan mengakar pada masyarkat. Diawali dengan kesadaran akan pentingnya dukungan dari tiap-tiap kita untuk mereka dan kemudian dapat mejadi kesadaran, kebiasaan, dan pada akhirnya menjadi budaya.

Design 

Tahapan ini melihat nilai-nilai yang ada dan dapat diambil secara mendalam untuk kemudian dijadikan sebuah program. Program yang dirancang untuk mewujudkan mimpi, harapan, dan tentunya menyelesaikan tantangan yang akan dihadapi kedepannya.

Diambil dari nilai kesadaran diri yang kemudian diaktualisasikan kepada diri pelajar ialah dengan meningkatkan motivasi belajar. Dengan meningkatkan motivasi belajar, pelajar akan menyadari bahwa dirinya merupakan seorang pelajar dan dengan kesadaran akan terus belajar. Kemudian diambil dari nilai empati yang akan diaktualisasikan oleh pelajar ialah dengan meningkatkan kepedulian antar pelajar. Kepedulian antar pelajar yang meningkat akan membawa pada keharmonisan antar mereka.

Kepedulian ini pula lah yang dapat menjadi support system diantara mereka yang menjadi harapan seperti yang telah disebutkan di awal. Menciptakan lingkungan pelajar yang komunikatif untuk meningkatkan keharmonisan hubungan yang terjalin diantara mereka. Karena komunikasi merupakan alat yang paling pokok dalam menjalin hubungan. Menjaga komunikasi sangat penting bagi keberlangsungan suatu hubungan yang baik. Dari situ akan tercipta support system yang ideal atau baik.

Destiny 

Pada tahapan destiny ini kita memproyeksikan dan menjalankan program berupa kegiatan untuk mewujudkan semua yang telah dijabarkan diatas. Dalam hal ini, digunakan strategi berupa kegiatan motivasi dan pembentukan komunitas. Seminar motivasi belajar dilaksanakan dan ditujukan kepada pelajar supaya dapat meningkatkan kualitas mereka dalam belajar. kedua, ada komunitas bernama Ruang Bincang.

Komunitas ini diproyeksikan sebagai wadah pelajar agar dapat saling sharing berbagi pengalaman dan menjadi tempat yang nyaman bagi mereka dengan kegiatan konselor sebaya.

Ketika melihat kegiatan tersebut pada saat ini, bisa menjadi awal terbentuknya pelajar yang lebih peduli pada dirinya maupun pada lingkungan sekitarnya, khususnya pada teman sebaya. Ketika melihat 5 tahun kedepan, maka gerakan ini dapat mengakar dan membumi keseluruh pelajar. Lima tahun berikutnya ke seluruh bagian di masyarakat.

Penelitian ini menyoroti perilaku pelajar di Jawa Tengah khususnya Kabupaten Magelang pada saat pandemi covid-19, dalam hal ini proses pembelajaran daring. Dengan metode penelitian Ansos sebagai pencarian afirmasi dan disempurnakan menggunakan metode Appresative Inquiry (AI), ditemukan bahwa pelajar di jawa tengah mengalami berbagai masalah karena kurangnya supoort system belajar.

Salah satu upaya yang bisa dilakukan untuk mengatasi masalah tersebut adalah dengan massifikasi support system belajar antar pelajar Muhammadiyah. Melalui hal tersebut diharapkan dapat meningkatkan motivasi belajar, meningkatkan kepedulian antar pelajar, serta menciptakan lingkungan belajar yang kondusif. Dalam rangka mewujudkan hal tersebut bisa dilaksnakan memalui pembentukan ruang bincang dan mengadakan seminar motivasi belajar.

Facebook Comment

ARTIKEL TERPOPULER

Log In

Forgot password?

Don't have an account? Register

Forgot password?

Enter your account data and we will send you a link to reset your password.

Your password reset link appears to be invalid or expired.

Log in

Privacy Policy

Add to Collection

No Collections

Here you'll find all collections you've created before.